Pengaruh atopi terhadap kejadian dermatitis kontak alergi akibat kerja pada pekerja pabrik penyamakan kulit di PT Lembah Tidar Magelang
FIRMAN, Ahmad, dr. Fajar Waskito, Sp.KK(K).,M.Kes
2010 | Tesis |Latar belakang penelitian: Proses penyamakan kulit melibatkan berbagai bahan kimia dan diketahui dapat menyebabkan alergi. Faktor risiko dermatitis konta kakibat kerja adalah usia, jenis kelamin, ras, atopi, lingkungan kerja, dan risiko pekerjaan. Salah satu manifestasi dari dermatitis kontak akibat kerja adalah dermatitis kontak alergi. Penelitian pengaruh atopi terhadap kejadian dermatitis kontak alergi akibat kerja pada pekerja pabrik penyamakan kulit belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh atopi terhadap kejadian dermatitis kontak alergi akibat kerja pada pekerja pabrik penyamakan kulit. Metode penelitian: Menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) pada 123 subyek di pabrik penyamakan kulit PT. Lembah Tidar, Magelang. Subyek dilakukan tes tempel dan penilaian atopi berdasarkan atopic skin diathesis. Tes tempel menggunakan European standard series, shoes series, dan alergen tambahan. Hasil tes tempel positif, apabila didapatkan hasil minimal positif +1 pada pembacaan hari ke-2, ke-4, dan/atau ke-7 dengan analisis relevansi probable, dinyatakan dengan dermatitis kontak alergi akibat kerja (DKA-AK) dan di luar relevansi tersebut dinyatakan dengan dermatitis kontak non alergi akibat kerja (DKnA-AK). Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan menghitung besarnya risiko relatif menggunakan rasio prevalens dengan p <0,05 dan interval kepercayaan 95%. Hasil: Prevalensi DKA-AK di pabrik penyamakan kulit PT. Lembah Tidar, Magelang adalah sebesar 46,3%. Rasio prevalens subyek adalah sebesar 2,473 dengan p = 0,021 yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Atopi berpengaruh terhadap kejadian DKA-AK dan sekaligus faktor risiko untuk terjadinya DKA-AK. Simpulan: Terdapat pengaruh atopi terhadap kejadian DKA-AK pada pekerja pabrik penyamakan kulit di PT. Lembah Tidar, Magelang.
Background: Many chemical compounds is used on leather tanning process and many of them are known to caused allergy. Risk factor for occupational allergic contact dermatitis are age, sex, race, atopic, working environment and occupational risks. Allergic contact dermatitis is one of occupational contact dermatitis forms. Atopic effects on occupational allergic contact dermatitis incidence on leather tanning factory in Indonesia had never been researched before. Objectives: Learns about atopic effects on occupational allergic contact dermatitis in leather indusrty workers. Methods: Cross sectional methods was carried on 123 subjects at PT. Lembah Tidar, magelang leather fanctory. Subjects were test patched and scored using atopic scoring based on diathesis atopic skin. European standard series, shoes series patch test and additional allergen were tested. Positive patch test results are at least positive +1 on day 2, day 4 and or day 7 and relevance analysis probable, was marked as occupational allergic contact dermatitis (OACD) and other than the relevance above was marked as occupational non allergic contact dermatitis (ONACD). Data were analyzed using chi square test table measuring relative risks using prevalence ratio, p < 0,05 and confidence interval 95%. Results: OACD prevalence at PT. Lembah Tidar, Magelang leather industry is 46,3%. Prevalence ratio subjects are 2,473 (p = 0,021), significant. Atopic does have effects on OACD incidence and is also a risk for OACD. Conclusions: there are atopic effects on OACD incidence at PT. Lembah Tidar, Magelang leather tanning industry workers.
Kata Kunci : Pabrik penyamakan kulit,Dermatitis kontak alergi,Atopi