Perbandingan efek ondansetron 4 mg dan lidokain 10 mg intravena untuk mengurangi nyeri sebelum pemberian rokuronium intravena
MAHMUD, dr. Bambang Suryono, Sp.An-KIC.,M.Kes
2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinikRokuronium merupakan obat pelumpuh otot yang banyak digunakan oleh dokter anestesi. Rokuronium masih memiliki beberapa kekurangan seperti nyeri terbakar saat penyuntikan. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan lidokain dan ondansetron dapat mengurangi nyeri sebelum pemberian rokuronium secara intravena. Percobaan acak tersamar ganda terkontrol ini bertujuan untuk membandingkan efek ondansetron 4 mg dan lidokain 10 mg dalam mengurangi nyeri akibat penyuntikan rokuronium melalui intravena, dengan menggunakan desain uji klinis secara acak dan terkendali dengan pembutaan ganda.Ruang lingkup penelitian adalah pasien yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum di Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST), RS Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUP Suradji Tirtonegoro Klaten, RSUD Banyumas, RSUD Cilacap, RSUD Panembahan Senopati Bantul. Subyek berjumlah 136 pasien, laki-laki atau perempuan, usia 18-65 tahun, status fisik ASA I-II. Prosedur operasi elektif dengan pembedahan menggunakan anestesi umum dengan teknik intubasi endotrakeal. Subyek dibagi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 68 pasien. Kelompok A mendapat ondansetron 4 mg dan kelompok B mendapat lidokain 10 mg. Semua subyek dilakukan tornikuet dibagian proksimal humerus dengan tekanan 1/3 (sistolik+2.diastolik). Pengukuran derajat nyeri setelah induksi dan yang dinilai adalah reflek withdrawal ekstremitas pasien, menurut Memis et al., (2002) dan McCrirrick dan Hunter (2001). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara ondansetron 4 mg dan lidokain 10 mg intravena terhadap respon nyeri yang ditimbulkan oleh rokuronium intravena (p > 0,05). Hasil analisa menunjukkan rasa tidak nyeri dipengaruhi oleh status fisik (p<0,05).Status fisik ASA 2 pasien tidak nyeri sebesar 2,7 dibandingkan jika status fisik pasien ASA 1 disebabkan adanya teori homeostenosis nyeri.
Rocuronium is muscle relaxan that have been used many anesthesiologist. The use of rocuronium is associated with pain during injection. Some studies indicate that the use of lidocaine dan ondansetron can reduced pain before intravenous rocuronium injection. This randomized double blind controlled trial is aimed to compare the effect of 4 mg ondansetron and 10 mg lidocaine in reduce the pain during the injection of intravenous rocuronium, using randomized clinical and controlled and double blinded test design. It`s subjects are the patients undergoing elective with general anesthesia in Gedung bedah Sentral Terpadu (GBST) of Dr. Sardjito public Hospital, Yogyakarta; Suradji Tirtonegoro Public Hospital, Klaten; Banyumas Public Hospital, Cilacap Public Hospital, Panembahan Senopati Public Hospital, Bantul. The number of the subjects is 136 patients, male or female, of 18-65 of age, ASA I and II physical status. Elective prosedur operation with general anesthesia with endoctracheal technic intubation.They are assigned to two groups of 68 patients. Group A is given ondansetron 4 mg dan group B is given lidocaine 10 mg. All of the subject use tournikuet in proximal humerus with pressure 1/3 (sistolik+2.diastolik). The measurement of the pain is done after induction and the assessment is withdrawal reflects in extremities, according to Memis et al., (2002) and McCrirrick and Hunter (2001). There is no difference pain response to rocuronium injection between 4 mg ondansetron and 10 mg lidocaine after injection intravenous rocuronium (p > 0,05).Analisis result there is no pain influenced with physical status (p<0,05). In ASA 2 there is no pain average 2,7 compared with ASA 1because theory of pain homeostenosis.
Kata Kunci : Rokuronium,Ondansetron,Lidokain,Tornikuet,Nyeri