Laporkan Masalah

Geologi dan potensi batuan induk di cekungan Papua Utara

MAMENGKO, David Victor, Ir. Budianto Toha, M.Sc

2010 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Studi geologi untuk menentukan potensi batuan induk ini merupakan salah satu langkah awal untuk mengetahui sejarah pengendapan dan kematangan batuan induk. Tujuan studi ini adalah 1) untuk mengidentifikasi fasies pengendapan dan tingkat kematangan batuan induk, 2) merekonstruksi sejarah pengendapan dan kematangan batuan induk dari waktu ke waktu di Cekungan Papua Utara. Data yang digunakan adalah data pengamatan dan pengukuran lapangan, hasil analisis geokimia, seismik dan sumur. Hasil analisis fasies pengendapan menunjukan bahwa Anggota B Formasi Mamberamo terdiri dari fasies A, B, C, dan D terbentuk pada lingkungan tidalflat, sedangkan Formasi Makats merupakan fasies E lingkungan laut dalam. Hasil analisis geokimia menunjukan bahwa Anggota B Formasi Mamberamo berpotensi sebagai batuan induk dengan kandungan organik (TOC) antara poor – excellent (<0.5% - >4%), Nilai HI antara 23.88 – 95.84, tipe kerogen III, nilai %Ro antara 0.33 – 0.8 (immature–mature), PI (Production Index) 0.08 – 0.33 (immature dan menghasilkan hidrokarbon). Adapun analisis geokimia Formasi Makats menghasilkan nilai TOC 4.81% (excellent), HI sekitar 32.01, tipe kerogen III, nilai %Ro tidak terkalkulasi (barren) karena mengalami oksidasi dan pelapukan, nilai PI (Production Index) 0.26. Pemodelan cekungan dengan menggunakan seismik 2D menunjukan awal pembentukan hidrokarbon pada Formasi Darante mulai pada 7.3 M.a., Formasi Makats 3.3 M.a., dan Anggota B Formasi Mamberamo pada 0.2 M.a. (Catatan: Pemodelan Cekungan 2D ini merupakan hasil dari data seismik 2D yang kurang memadai dengan resolusi rendah).

Study of geology to determine source rock is one of the first steps to identify history of deposition and source rock maturty. The purpose of this study is 1) to identify the depositional facies and 2) to reconstruct history of deposition and source rock maturity in North Papua Basin. Data are from outcrop data, geochemical analysis, 2D seismic, and well. Member B of Mamberamo Formation is comprised of facies A, B, C, and D. Those facies are formed within tidalflat environment. Makats Formation is fasies E that is formed in deep marine environment. Result of geochemical analysis suggests that Member B of Mamberamo Formation has TOC from poor to excellent (<0.5% -> 4%), HI values between 23.88 - 95.84, kerogen type III, maturity level (%Ro) between 0:33 - 0.8 (immature - mature), PI (Production Index) 0:08 to 0:33. Makats Formation has 4.81% TOC values (excellent), HI around 32.01, kerogen type III, maturiry level (%Ro) is barren because of oxidation and weathering, and value of PI (Production Index) is 0:26. Modelling with seismic 2D shows that Darante Formation has early formation of hydrocarbons at 7.325 Ma., Makats Formation at 3.35 Ma, and Member B of the Mamberamo Formation at 2.252 Ma. (Note: Data of seismic 2D is in low resolution.)

Kata Kunci : Batuan induk,Studi geologi,Papua Utara


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.