Ruang partisipasi masyarakat dalam program bantuan rumah Dome di Desa Sumberharjo Kecamatan Prambanan Yogyakarta

KHOTIMAH, Siti, Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si

2010 | Tesis | S2 Magister Studi Kebijakan

Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala Rither yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006 telah menghancurkan 430.374 rumah dengan kondisi rusak berat sampai ringan. Bebagai bantuan rekonstruksi rumah berdatangan. Salah satunya adalah bantuan rumah dome di Desa Sumberharjo, Kecamatan Parambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hal yang menarik dari bantuan ini adalah karena bantuan ini berasal dari luar negeri namun konsep dan bentuk rumahnya sangat berbeda dengan rumah di Indonesia pada umumnya. Karena berbagai masalah yang timbul di kalangan masyarakat setelah beberapa tahun rumah tersebut dihuni, penulis tertarik untuk meneliti aspek partisipasi masyarakat dalam program bantuan tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dimaksudkan untuk memberi makna atas fenomena serta menekankan pemahaman “hakekat” atas realitas yang terbentuk secara sosial. Penulis melakukan penggabungan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan di Desa Sumberharjo dan di lingkungan masyarakat. Teknik dokumentasi dilakukan untuk menggali data-data sekunder yang berkaitan dengan penelitian. Data yang diperoleh dari kedua teknik itu kemudian diperdalam melalui wawancara dengan informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bantuan rumah dome di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Propinsi Yogyakarta telah menyediakan ruang partisipasi bagi warga yakni pada tahap pengambilan keputusan saat sosialisasi rekonstruksi dan pelaksanaan program yang dilakukan pada saat pembangunan rumah dome. Partisipasi kehadiran warga pada saat soaislisasi sebesar 100% dan 65,13 % sepakat dengan bantuan tersebut. Pada saat pelaksanaan pembangunan sebesar 42,25 %. warga turut dalam pembangunan rumah dome. Pada tahap perencanaan program tidak memberikan ruang partisipasi bagi warga. Hal ini terjadi karena program ini telah dikonsep dan direncanakan sedemikian rupa oleh pendonor, kalaupun ada konsultasi dengan pemerintah daerah hal itu hanya sebagai formalitas saja secara substansi bantuan tersebut konsepnya masih murni dari donatur. Mekanisme partisipasi warga yang terbentuk adalah mekanisme partisipasi manipulasi. Pada intinya, partisipasi ini berusaha mencerminkan kondisi mekanisme partisipasi yang seakan-akan terjadi partisipasi, namun pada esensinya sebenarnya tidak terjadi keterlibatan masyarakat dalam beragam bentuknya. Dengan mekanisme manipulasi tersebut menghasilkan bebrapa output diantaranya: pertama, bagi warga adalah terjadinya pendistorsian informasi, kedua mekanisme tersebut mengakibatkan kurangnya rasa kepedulian antar masyarakat dalam hal gotong royong membangun rumah, ketiga, tidak berdayaan pemerintah terhadap donatur yang menjalankan aturan mainnya sendiri.

A 5.9 Richters earthquake which struck Yogyakarta and Central Java on May 27th, 2006 had destroyed 430.374 homes in severe to mild conditions. Variety of housing reconstruction support was arrived. One of them is the dome houses in the Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. The interesting side of this help is that because it comes from abroad, but the concept and forms of the houses are very different from Indonesian houses generally. Because of various problems raised in the population after the house inhabited for several years, the author interested in researching aspects of public participation in such supporting programs. The questions of the research construct by the author are how is the participation space, how is the mechanism and what is the output of the participating mechanism which formed as the dome house supporting programs. In this research, the author uses the descriptive method with qualitative approaches intended to give meaning to the phenomenon and emphasizes the understanding of "essence" of a created social reality. The author merges observation techniques, interviews and documentation. The observations were conducted in Sumberharjo and the population. Documentation techniques are applied to discover the secondary data related to this research. The data obtained from both techniques were deepened through some interviews with informants. The results showed that the dome house support in the Sumberharjo, Prambanan District, Sleman District, Yogyakarta has provided the participation space for the population, which was at the stage of decision making when implementing reconstruction and socialization programs carried out during the construction of the dome houses. Participation of the population in their attendance at the socialization was 100%, and 65.13% was agreed with this support. At the time of execution of development about 42.25% of the population participated at the construction of the dome houses. At the planning stage the program was not provide participation space for the population. It was occurred because the program has been conceptualized and planned in such a way as by donors. Even if there was consultation with local governments, it was only as a formality. But substantially, the concept was still pure relief from donors. Mechanisms of community participation were formed as manipulative participation mechanism. Essentially, this participation mechanisms tries to reflect the conditions of participation mechanisms that seemed the participation is really occurred, whereas actually there is no population involvement at all regardless of it form. By these manipulative mechanisms they deliver multiple outputs : First, for the population is the distortion of information, the second is a lack of awareness among the population in terms of mutual assistance to build houses, and the third is governments powerlessness against donors who runs his own rules.

Kata Kunci : Partisipasi,Bantuan,Desa Sumberharjo