Laporkan Masalah

Faktor risiko yang mempengaruhi reseksi usus pada penderita invaginasi bayi dan anak di RSUP DR Sardjito periode Januari 2005-Desember 2009

ROSITA, Tita, dr. Hj. Nunik Agustriani, SpB, SpBA

2010 | Tesis | S2 Ilmu Bedah Anak

Latar belakang: Invaginasi merupakan salah satu kasus kegawatan pada bagian bedah anak yang sering menyebabkan obstnaksi dan biasanya datang ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah berat dan USUS telah mengalami nekrosis, sehingga pada penanganannya diperlukan reseksi usus. Diagnosis dan penaialaksanaan dini dapat mengurangi angka morbiditas dan mortaiitas penderita invaginasi. Mctode penelitian: Merupakan penelltian crossectional observational dengan analisis deskriptif, analisis statistik dengan Chi-Square dan analisis multivariat Regresi Logistik. Bahan penelitian berasal dari data rekam medis penderita invaginasi bayi dan anak yang dirawat dan di operasi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta pada kurun waktu Januari 2005 - Desemberber 2009. Variabel yang diteliti: umur, jenis kelamin, status gizi, lama sakit di rumah, adanya massa di abdomen dan BAB lendir darah. Dilakukan penilaian variabel mana yang paling bermakna secara statistik sebagai faktor risiko terhadap reseksi usus. Hasii: Dari bulan Januari 2005 sampai dengan bulan Desember 2009 didapatkan 55 kasus invaginasi pada bayi dan anak, 8 pasien terekslusi karena 2 pasein menderita penyakit lain, 2 pasien ditangani dengan reduksi barium dan sisanya rekam medis tidak lengkap. Dari total 47 pasien yang di operasi, 22 (46%) pasien dilakukan milking dan sisanya 25 (54%) pasien dilakukan reseksi. Insidensi lebih banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 30 (63%) dan 43 (91,5%) usia kurang dari 1 tahun. Seluruh pasien (100%) dengan status gizi baik dan mengalami BAB lendir darah. 34 (72,3%) pasien terdapat massa pada abdomennya dan 20 (42,6%) pasien sakit di rumah kurang atau sama dengan dari 2 hari dan sisanya 27 (57,4%) pasien lebih dari 2 hari. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara lama sakit di rumah (p=<0,001) dan adanya massa di abdomen (p=O,0U) terhadap reseksi usus, semakin lama sakit di rumah iian berisiko dilakukan reseksi usus sebanyak 17,778 kali sedangkan adanya massa di abdomen berisiko dilakukan reseksi usus sebanyak 2,804 kali. Setelah dilakukan uji analisa Multivariat Regresi Logistik yang paling berpengaruh terhadap kejadian reseksi usus adalah lama sakit di rumah (p=<0,001, PR=138,331, CI 95%=12,469-1534,664), sedangkan faktor jenis kelamin, usia saat operasi, status gi?! dan adanya BAB lendir darah secara statistik tidak bermakna terhadap dilakukannya reseksi usus (p=>0,005) Kesimpulan: Lama sakit di rumah (p=<0,001) dan adanya massa di abdomen (p=0,011) secara statistik bermakna terhadap reseksi usus, semakin lama sakit di rumah akan berisiko dilakukan reseksi usus sebanyak 17,778 kali sedangkan adanya massa di abdomen berisiko dilakukan reseksi usus sebanyak 2,804 kali. Setelah dilakukan uji analisa Multivariat Regresi Logistik yang paling berpengaruh terhadap kejadian reseksi usus adalah lama sakit di rumah (p=<0 001 PR=138 331 CI 95%=12,469-1534,664). ' ' Kata kunci: Invaginasi, laparotomi, reseksi

Kata Kunci : Invaginasi,Laparotomi,Reseksi

  1. S2-FKU-2010-Tita_Rosita-Abstract.pdf  
  2. S2-FKU-2010-Tita_Rosita-Bibliography.pdf  
  3. S2-FKU-2010-Tita_Rosita-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-FKU-2010-Tita_Rosita-Title.pdf