D-Dimer sebagai prediktor defisit neurologis pada stroke infark
TAMPUBOLON, Lucyana Ani Debora, dr. Setyawati, Sp.PK(K)
2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinikStroke infark merupakan penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Penanganan serangan stroke infark akut yang tepat akan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitasnya. Banyak parameter laboratorium yang dipakai sebagai faktor prediktor, salah satunya adalah kadar d-dimer plasma.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ddimer merupakan faktor prediktor terhadap defisit neurologi stroke infark. Penelitian ini merupakan uji prediktor dengan desain kohort prospektif Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukan dalam penelitian ini. Kelompok terpapar adalah pasien stroke infark akut dengan kadar d-dimer yang tinggi, sebaliknya pasien yang menunjukan d-dimer yang normal merupakan kelompok yang tidak terpapar. Inception cohort dilakukan di unit stroke saat pasien datang dalam waktu 48 jam setelah onset serangan, usia ≥ 40 tahun, laki-laki atau perempuan, Penilaian Skala Stroke Gadjah Mada dan pengukuran kadar d-dimer dilakukan pada saat masuk rumah sakit. Pasien stroke hemorhagi dan DVT, PE dieksklusi. Pemeriksaan kadar ddimer menggunakan alat Vidas. Pasien diikuti selama 7 hari di unit saraf dan dilakukan penilaian kembali Skala Stroke Gadjah Mada untuk menilai keluaran. Karakteristik subyek penelitian dikelompokan sebagai data dasar. Faktor-faktor prognostik dianalisis dengan analisis univariat dengan menggunakan uji kai kuardat (X2 test) dan analisis multivariat memakai analisis regresi logistik untuk memperoleh nilai risiko relatif (RR).
Infarction stroke is a leading cause mortality and disability in the world. Appropriate management of acute infarction stroke will be able to reduced morbidity and mortality of the disease. Many laboratory parameters which can be done for detecting risk of predictor factors, one of them is plasma d-dimer concentration. A prospective cohort study was carried out, compare between two groups of exposed and non-exposed group. Subjects who meet inclusion and exclusion criteria was involved in the study. The exposed group was a group of acute infarction stroke patients who exposed to increased d-dimer, in other hand, patient who normal d-dimer was separated as the non-exposed group. Inception cohort was applied when patient admits to emergency unit during 48 hours of onset, age ≥ 40 years old, man or woman, have signed informed consent are inclusion criteria. Gadjah Mada Stroke Scale and plasma d-dimer concentration was measured on admission. Patient with haemorhage stroke and DVT, PE are excluded. Test of plasma d-dimer concentration was performed by using Vidas. Patient was followed up 7 days in Neurology Unit and the outcome was measured by evaluating a score of Gadjah Mada Stroke Scale. Characteristic subject was grouped by baseline data, and X2 test was used as an univariate analysis, and then to get the relative risk to having the outcome of acute infarction stroke is used logistic regression analysis.
Kata Kunci : Stroke infrak akut,D,Dimer,Prediktor