Laporkan Masalah

Supplementary feeding program (SFP) for children an evaluation of supplementary feding program process for changing nutrition status of children under five years of age in Timor Leste

SARMENTO, Elias Freitas, Dr.rer.nat. dr. BJ Istiti Kandarina

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan

Latar Belakang; Timor-Leste dengan 40% dari populasi pendapatan per kapitanya kurang dari 55 sen per hari dan rendahnya menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan mempengaruhi kesehatan gizi anak yang menunjukkan bahwa setengah dari anak usia di bawah 5 tahun di Timor Leste menderita masalah gizi. Untuk mencegah dan menurunkan angka kekurangan gizi tersebut telah membentuk sebuah upaya melalui sebuah intervensi dini yang di sebut dengan Program Makanan Tambahan (PMT). Tujuannya; untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi implementasi PMT sehubungan dengan penurunan angka malnutrisi pada balita usia 6 sampai 59 bulan di Timor-Leste. Metode Penelitian; desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskripsi dengan metode cross sectional untuk menentukan 4 distrik di Timor-Leste yang telah mengimplementasi PMT lebih dari 4 tahun. Total sampel diambil adalah 125 balita usia 6 sampai 59 bulan baik yang malnutrisi maupun normal yang secara aktif menerima bahan makanan CSB secara purposive. Dari setiap distrik diambil satu pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang diputuskan secara random sederhana. Hasil Penelitian; berdasarkan pada variabel-variabel yang ditetapkan dalam penelitian baik dari sisi beneficiary maupun sisi manajemen program, yang dianggap sebagai faktor penghambat dalam implementasi PMT untuk mencapai tujuannya. Variabel dari beneficiary seperti adat atau kultur, jumlah anggota keluarga, akses dan pendidikan ibu tidak memberikan pengaruh negatif terhadap implementasi PMT untuk memperbaiki status gizi balita baik secara BB/U, BB/TB, TB/U maupun LILA. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi PMT adalah: pendapatan memberikan pengaruh terhadap BB/U dengan resiko OR 0.21. Variabel pendidikan/penyuluhan gizi berdasarkan data hasil analisis mengindikasikan bahwa pendidikan/penyuluhan gizi kurang. Implikasi ini ke status gizi anak melalui indikator LILA dengan resiko OR 2.9. Sedangkan konsumsi CSB dalam sehari menunjukan pengaruh negatif pada semua indikator seperti BB/U, BB/TB, TB/U dan LILA. Sisi manajemen program mengenai keterbatasan pada perencanaan, staf dan budget dalam program PMT dianggap pula sebagai faktor yang berpengaruh terhadap program PMT untuk mencapai tujuannya. Karena keterbatasan tersebut berpengaruh dalam penyediaan pelayanan gizi yang kurang memadai. Seperti identifikasi status gizi melalui BB/U, BB/TB, TB/U dan LILA pada pengukuran antropometrik, konseling gizi dan pelayanan gizi lainnya. Kesimpulan; Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang menjadi kendala dalam kesuksesan implementasi PMT untuk menurunkan angka malnutrisi pada balita dari sisi beneficiary adalah pendapatan, pendidikan atau penyuluhan gizi dan frekuensi makan CSB dalam sehari. Sedangkan variabel seperti kultur, pendidikan ibu, jumlah anggota keluarga dan akses tidak memiliki dampak negatif terhadap program PMT. Ketiga faktor dari beneficiary yang berpengaruh itu didukung juga faktor dari manajemen program terutama dalam hal perencanaan, staf dan budget yang kurang memenuhi sehingga pelayanan gizi terutama program PMT kurang optimal yang pada akhirnya memiliki dampak negatif ke outcome program.

Introduction; Timor-Leste with 40 percent of the population lives on less than 55 cents per capita per day and low overall utilization of health services was affect to the child nutrition status where as identify that a half children below five years of age are malnourish. To prevent and reduce those number established effort for early intervention, called as Supplementary Feeding Program (SFP) whcih implement since 2005. Objectives; to identify the factors influence SFP implementation in relation to reduce malnutrition rate among under-five children (6-59 months) in Timor Leste. Research Method; The research applies a quantitative-quasi descriptive method with cross sectional survey design and define 4 districts in Timor-Leste which implement SFP more than 4 years. Total sample involve in this reseach is 125 children actively receipt Corn Soya Beans (CSB) with age from 6 to 59 months took purposively. Then, each district is represented by one Community Health Centre (CHC) which is decided through a simple random sampling. Result; the variables from beneficiary side considered influence SFP program implementation to achieve the objectives are incomes, nutrition education or counseling and frequency of CSB consumption in a day. And the the variables such as culture, Total family members, access and Maternal education identify did not impact to under five nutrition status. Factors influence SFP successive in Timor Leste on reducing malnourish rate are: Incomes fed impact to WFA of under five years old with the risk OR 0.21. Nutrition Education or conseling influence to MUAC status with OR 2.9 times impact to under five for experience malnutrition. And the frequency of CSB consumption in a day influence on 4 indicators determined to identify under five nutrition status such as WFA, WFH, HFA and MUAC. The variables were influence negatively to SFP program successive also supporteb by factors from management of program side such as planning, staffs and budget to support SFP implementation. By those limitation influence to nutrition services unproperly on identify nutrition status through WFA, WFH, HFA and MUAC on anthropometrics measuring, nutrition education and micro-macro supplementation to be a package in nutrition services including SFP program implementation. Conclusion; By result research identify that there were some factors influence SFP implementation to reach the objective of reducing malnourish rate which from beneficiary side are incomes, nutrition education or counseling and frequency of CSB consumption in a day. And factors were not influence to SFP program are culture, mother’s education, and total of family members. And those three variables influence to SFP program also supported by lack of management program of SFP such as planning, lack of staffs and budget to support SFP implementation with properly which finally gave impact to the outcome of program

Kata Kunci : Faktor-faktor berpengaruh implementasi PMT, PMT di Timor Leste, manajemen program PMT, factors influence SFP implementation, SFP prorgam in Timor Leste, Management program of SFP.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.