Laporkan Masalah

Pengaruh gel lidah buaya (Aloe vera/Barbadensis) terhadap densitas serabut kolagen dalam proses penyembuhan luka kulit tikus sprague dawley

INDRAYANA, Tavip, dr. Efrayim Suryadi ,S.U.,MHPE.,PA(K)

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Penyembuhan luka adalah terjadinya pergantian jaringan yang rusak atau mati oleh jaringan baru melalui preoses regenerasi maupun perbaikan. Kejadian ini sebagian besar diperoleh dengan sintesis matriks jaringan ikat. Proses pemulihan dimulai dengan adanya sintesis kolagen oleh fibroblas. A. vera yang mengandung manosa dan gliberrellin merangsang aktifitas proliferasi fibroblas dalam sintesis kolagen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui densitas kolagen pada proses penyembuhan luka setelah diberi gel A. vera. Penelitian ekeperimental ini menggunakan 27 ekor tikus Sprague dawley yang terbagi dalam tiga kelompok. Semua tikus dibuat luka pada punggungnya dengan punch biopsy 0,4 cm. Kelompok I diberi gel A. vera, kelompok II diberi ekstrak plasenta dan kelompok III diberi Na Cl 0,9%. Eksisi dilakukan setelah hari ke 3, 7, dan 12. Tiap preparat dibuat 3 slide pada irisan ke 6, 11 dan 16. dengan pewarnaan Malllory kepadatan serabut kolagen diamati dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 200X. Penilaian densitas menggunakan kriteria menurut Asdar (2001). Hasil pengamatan dianalisa dengan uji statistik nonparametrik Mann-Whitney sebagai uji beda antara sampel yang tak berhubungan dan Kruskall-Wallis sebagai uji data tiga sampel/lebih tak berhubungan. Pada uji Mann-Whitney secara umum antara kelompok A. vera dengan kelompok Na Cl 0,9% terdapat perbedaan secara signifikan (p<0,05), di mana serabut kolagen pada kelompok yang diberi gel A. vera lebih padat dibanding kelompok luka yang diberi Na Cl 0,9%. Sedangkan antara kolompok A. vera dengan kelompok ekstrak plasenta tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05). Walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan namun kelompok A. vera lebih padat. Dalam uji Kruskall-Wallis antara ketiga perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan. Dari kedua uji statistik tersebut mengindikasikan bahwa A. vera memiliki pengaruh pada densitas kolagen yang tidak berbeda secara signifikan dengan ekstrak plasenta, di mana keduanya memiliki pengaruh yang lebih menonjol dibandingkan kelompok Na Cl 0,9%. Adanya perbedaan pada ketiga perlakuan dapat ditarik simpulan bahwa A. vera mempengaruhi densitas jaringan kolagen dalam proses penyembuhan pada luka.hal ini dibuktikan dengan adanya pembentukan kolagen yang lebih cepat dibanding kelompok ekstrak plasenta maupun kelompok Na Cl 0,9%.

Background: Wound recovery is the replacement of damaged or dead tissue by new tissue through the process of regeneration or improvement. This mainly occurs through the synthesis of string tissue matrix. The process of recovery begins from the synthesis of collagen by fibroblast. A. vera containing manosa and gliberreelin excite activities of fibroblast proliferation in collagen synthesis. The study aimed to identify collagen density in the process of wound recovery after the supplementation of A. vera gel. Method: This experimental study used 27 Sprague dawley white mice divided into three groups. All were made wounded on the back using punch biopsy 0.4 Cm. Group I were given A. vera gel; group II were given placenta extract; and group III were given Na Cl 0,9%. Decapitation was undertaken after day 3, 7 and 12. Each blood smear was made into 3 slides at section 6, 11 and 16. Using Mallory coloring density of collagen fiber was observed under light microscope using 200 times enlargement. The density assessment used Asdar criterion (2001). The result of observation was analyzed using Mann-Whitney non parametric statistical test as differentiation test among unrelated samples and Kruskall-Wallis as test three samples or more unrelated data. Result: The result of Mann-Whitney test between the group with A. vera and Na Cl 0,9% showed significant difference (p<0.05), whereby collagen fiber in the group with A. vera gel were more dense than the Na Cl 0,9%. Meanwhile between the group with A. vera and with placenta extract showed no significant difference (p>0.05). Although statistically there was no significant difference, the group with A. vera were more dense. The result of Kruskall-Wallis test showed there was significant difference among the three experiments. The result of two statistical tests indicated that A. vera affected collagen density that did not differ significantly with placenta extract, whereby both had more distinct effect than Na Cl 0,9%. A. vera affected collagen tissue density in the process of wound recovery as indicated from the formation of collagen that was faster than in the group with placenta extract as well as Na Cl 0,9%.

Kata Kunci : Penyembuhan luka, A. vera, densitas kolagen, wound recovery, A. vera, collagen density


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.