Laporkan Masalah

Pembuatan coal oil mixture (COM) menggunakan batubara bituminus Sawahlunto dan minyak jarak

HELMI, Ahmad, Prof. Ir. Sukandarrumidi, M.Sc.,Ph.D

2010 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Hidrokarbon seperti minyak bumi serta batubara merupakan kekayaan alam yang sangat potensial dan strategis bagi Indonesia. Selama ini dapat dirasakan bahwa ekonomi Indonesia bertumpu kepada pendapatan dari minyak dan gas bumi. Dilain pihak bentuk hidrokarbon lainnya yaitu batubara pemanfaatannya masih belum memberikan peranan yang sebanding dengan besarnya cadangan yang ada. Minyak bumi yang secara teknik merupakan energi yang bersifat cair, relatif bebas abu dan belerang, sempurna pembakarannya, mudah dalam penanganan dan dampak lingkungan relatif kecil, sangat disenangi pemakai. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengubah batubara menjadi bersifat/mendekati sifat demikian, salah satu diantaranya adalah dengan mengubah batubara dalam bentuk serbuk menjadi dalam bentuk cairan (liquid), yaitu dengan mencampurkan batubara halus ukuran 200 mesh dengan minyak jarak, menjadi Coal Oil Mixture (COM). Penelitian pembuatan COM dilakukan dengan melakukan pencampuran batubara dengan minyak jarak (jatropha oil) dengan komposisi tertentu, kemudian dilakukan perhitungan konsentrasi padatan, pengukuran viscositas, pengujian stabilitas dan juga pengujian pembakaran. COM ini dibuat bervariasi jumlah batubara dan dispersan dalam larutannya. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh konsentrasi batubara dan dispersan yang kondisinya paling stabil. Variabel batubara yang digunakan untuk penelitian ini adalah 45%, 50%, 55% dan 60%. Sedangkan jumlah aditif yang ditambahkan adalah 0%, 0.25%, 0.50%, 0.75% dan 1%. Aditif yang digunakan ada 2 (dua) macam, sebagai stabilizer digunakan CMC (Carboxy Methyl Cellulose) dan untuk dispersan digunakan PSS (Poli Stiren Sulfonat). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara jumlah aditif dan waktu tidak nyata : perlakuan aditif 0%, 0.25%, 0.5%, 0.75% dan 1% di waktu yang sama, misal di minggu ke 0 memberikan respon yang sama. Demikian juga untuk minggu ke 1, 2, 3 dan 4, perlakuan aditif yang sama memberikan respon yang sama dan data yang hampir seragam. Untuk uji kestabilan larutan COM, pada variabel batubara 45% kecenderungannya akan mulai stabil pada minggu ke 5. Sedangkan untuk variabel batubara 50%, 55% dan 60% hampir seragam, mulai stabil pada minggu ke 4. Untuk uji pembakaran, suhu menunjukkan kenaikan signifikan hingga mencapai 785oC.

Hydrocarbons such as oil and coal is the potential and strategic natural resources for Indonesia. All these can be perceived that Indonesian economy relying on the revenues from oil and gas. On the other hand the utilization of other hydrocarbons resources,such as coal is still not provide a comparable role with the existing reserves. Petroleum which technically is a liquid energy, relatifly free of ash and sulfur, perfect combustion, easy in handling and relatifly small environmental impact, highly favored user. Some research has been done to change coal approaches into such character / nature , one of them is to convert coal powder form into a liquid form (liquid), that is by mixing the fine coal size of 200 mesh with jatropha oil, it is Coal Oil Mixture (COM). COM research was done by mixing coal with jatropha oil with a specific composition, and then calculated the concentration of solids, viscosity measurement, also testing of the liquid stability and combustion. COM are made varies in the amount of coal and dispersan in solution. Observations were carried out to obtain the concentration of coal and dispersan the most stable condition. Variabel coal used for this study were 45%, 50%, 55% and 60%. While the amount of additive added were 0%, 0:25%, 0:50%, 0.75% and 1%. Additives used were 2 (two) types, as a stabilizer was CMC (Carboxy Methyl Cellulose) and for dispersan was PSS (Poly Styrene Sulphonate). The results of the study indicate that interactions between the amount of additives and time was not real: the additive treatment of 0%, 0.25%, 0.5%, 0.75% and 1% at the same time, for example at week 0 to give the same response. Likewise for week 1, 2, 3 and 4, the same treatment additive giving the same response and a nearly uniform data. To test the stability of COM solution, 45% of coal variabel on the trend will begin to stabilize in week five. Whereas for variabel 50% coal, 55% and 60% was almost uniform, stabilized at week 4. To test the combustion, the temperature showed a significant increase up to 785oC.

Kata Kunci : Btubara,Minyak jarak,COM


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.