Groundwater vulnerability of Pandak and Bambanglipuro area, Bantul regency Yogyakarta special Province Indonesia
LEAKHENA, Snguon, Dr. Doni Prakasa Eka Putra, ST.,MT
2010 | Tesis | S2 Teknik GeologiDaerah penelitian terletak di Pandak dan sub-distrik Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Propinsi Yogyakarta, Indonesia, yang terutama pasokan air dari air tanah. Tetapi karena tanah tersebut sebagian besar ditemukan terkontaminasi oleh nitrat dengan penelitian sebelumnya, studi tentang kerentanan intrinsik tanah harus dihasilkan untuk mendeliniasi zona perlindungan air tanah di daerah-daerah. Studi ini telah dilakukan dengan dua tujuan utama. Pertama, adalah untuk menentukan indeks kerentanan intrinsik dari air tanah menggunakan dua metode yang berbeda, yaitu metode DRASTIC (Aller et al, 1987.) Dan metode Hoelting (Hoelting et al., 1995). Kedua, adalah untuk mengevaluasi kesesuaian metode untuk daerah penelitian menggunakan nitrat yang diyakini menjadi ion konservatif dalam air tanah. Oleh karena itu, semua parameter penting harus dikumpulkan baik dari penelitian sebelumnya dan investigasi lapangan data seperti geologi, hidrogeologi, hidrologi, dan sampel air dari sumur kemudian lanjutkan dan dianalisa untuk membangun peta kerentanan intrinsik dan evaluasi. Dari hasil penelitian, tingkat kerentanan intrinsik airtanah di daerah studi berkisar dari rendah ke tinggi untuk metode DRASTIC sedangkan metode Hoelting menyajikan sebagai Sangat Rendah untuk Sangat Tinggi. Dengan membandingkan peta yang dihasilkan dengan konsentrasi nitrat, dapat disimpulkan bahwa metode Hoelting menghasilkan hasil yang lebih dapat diandalkan daripada metode DRASTIC karena memiliki korelasi kuat dengan bukti nitrat. Perlindungan harus lebih sangat prihatin terutama di bagian paling utara dari kedua daerah penelitian air tanah yang sangat tinggi rentan menjadi tercemar. Di sisi lain, di tempat system sanitasi juga harus ditingkatkan kerena merupakan sumber utama kontaminasi.
The study area is located at Pandak and Bambanglipuro sub-districts, Bantul Regency, Yogyakarta Province, Indonesia, whose mainly water supply is from groundwater. But since the groundwater is found mostly contaminated by nitrate by previous researches, the study of intrinsic vulnerability of groundwater should be generated in order to delineate groundwater protection zone in these areas. This study has been conducted with two main objectives. First, is to determine the intrinsic vulnerability index of groundwater using two different methods, namely DRASTIC method (Aller et al., 1987) and Hoelting method (Hoelting et al., 1995). Second, is to evaluate the suitability of the method for the study area using nitrate which is believed to be a conservative ion in groundwater. Therefore, all important parameters have to be collected both from previous research and field data investigation such as geology, hydrogeology, hydrology, and water sample from well then proceed and analysed to build the intrinsic vulnerability map and the evaluation. From the result of research, the degree of intrinsic vulnerability of groundwater in the study area ranges from Low to High for DRASTIC method while Hoelting method presents it as Very Low to Very High. By comparing the resulted map with nitrate concentration, it can be conclude that Hoelting method produces more reliable results than DRASTIC method since it has a strong correlation with the nitrate evidence. Protection should be more highly concerned especially at the most northern part of both study area whose groundwater is very high vulnerable to be polluted. On the other side, on-site sanitation system should also be improved since it is the primary source of the contamination.
Kata Kunci : Instrinsic vulnerability of groundwater,DRASTIC method,Hoelting method,Nitrate concentration