Perilaku dinding beton ringan dari limbah styrofoam dengan perkuatan wiremesh
SULISTYORINI, Dewi, Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D
2010 | Tesis | S2 Teknik SipilStruktur dinding merupakan bagian pembatas ruangan yang harus diperhatikan pengaruhnya terhadap aspek struktural karena berat dan kekakuannya. Semakin berat dinding maka semakin besar beban yang didukung. Berdasar alasan tersebut maka diperlukan dinding yang memiliki beberapa karakter antara lain ringan, cepat dalam pelaksanaan dan ramah lingkungan. Pembuatan dinding beton ringan dari limbah styrofoam merupakan suatu upaya memanfaatkan limbah styrofoam dan sebagai alternatif dalam pembuatan dinding ringan dengan perkuatan wiremesh, karena styrofoam mempunyai berat satuan sangat ringan yaitu sekitar 13 kg/m3 sampai 15 kg/m3 dan wiremesh mudah diperoleh di toko-toko bangunan. Penelitian dinding beton styrofoam menggunakan 8 benda uji berukuran 1200 mm tinggi, 800 mm lebar dengan dua variasi ukuran tebal inti 80 mm dan 60 mm,serta variasi tebal plester 10 mm dan 15 mm. Komposisi beton styrofoam untuk 1 m3 terdiri dari 350 kg semen, prosentase styrofoam 80%, pasir 20 %, fas 0,43. Wiremesh sebagai perkuatan pada kedua sisi berdiameter 4 mm spasi 100 mm x 100 mm. Pengujian yang dilakukan adalah beban tekan murni, dan tekan tetap lentur variabel. Hasil pengujian terbaik untuk tekan murni adalah dinding tebal inti 60 mm plester 15 mm ( D6.1,5) sebesar 0,281 MPa, lendutan pada beban maksimal sebesar 6,05 mm, pola keruntuhan terlepasnya plester pada daerah pembebanan (kegagalan bonding). Untuk pengujian beban tekan tetap lentur variasi pada dinding tebal inti 80 mm plester 10 mm (D8.1), menghasilkan momen 16,98 MPa, tegangan lentur 12,06 MPa, lendutan pada beban maksimal 17,21 mm, dan pola keruntuhan terjadi kerusakan retak sekitar titik pembebanan.
Wall is part of structure that devide the space for architectural purposes. More attentio n should be paid on its influence to structural aspect due to its weight and stiffness. Because heavier wall implies larger load to sustain, wall with various characters such as lightweighted, fast assembling and environmental friendly, is required. Produc ing lightweight concrete wall from styrofoam waste is one of the efforts for utilizing styrofoam waste and alternative for producing lightweight wall with wiremesh reinforcement because wiremesh is easily found in construction materials shops. This study used 8 specimens in 1200 mm height and 800 mm width with two core thickness variations of 80 mm and 60 mm, and plaster thickness of 10 mm and 15 mm. The composition of 1 m3 styrofoam concrete consisted of 350 kg cement, 80% styrofoam, 20 % sand, 0.43 fas. Wiremesh diameter used for two sides reinforcement was 4 mm with space of 100 mm x 100 mm. Tests given were compression test and combination axial load with bending test. Best results from compression test were concrete with 60 mm core thickness, 15mm plaster (D6.1,5) 0,281 MPa, deflection at maximum load of 6.05 mm and release collapsing pattern on point area (bonding failure). Combination axial load with bending test for wall with 80 mm core thickness and 10 mm plaster resulted in bending stress of 12,06 MPa, deflection at maximum load of 17.21 mm and collapsing pattern with cracking damage around the loading point.
Kata Kunci : Dinding Ringan Styrofoam, uji tekan, uji tekan tetap lentur variasi, Styrofoam lightweight wall, compression test, combination axial load with bending test