Perubahan seting hunian tradisional di Desa Tengkudak - Tabanan
YANTI, Ni Luh Putu Eka Pebri, Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng
2010 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturPerubahan terhadap seting hunian tradisional tidak dapat terlepas dari kebutuhan penghuninya selama berinteraksi di dalam suatu lingkungan fisik. Penelitian dengan fokus perubahan seting hunian (pekarangan) ini mengidentifikasi bagian-bagian yang cenderung tetap (continued) dan bagian-bagian yang berubah (changed). Proses dan hasil penelitian ini berdasarkan karakteristik lingkungan binaan berupa permukiman tradisional. Identifikasi perubahan dan originalitas (change/originality) dari model awal (basic model) pada penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan dari lingkungan sebagai sebuah seting untuk pola/gaya hidup dan aktivitas yang meliputi aspek laten/fisik dan aspek budaya. Hasil yang ingin diperoleh mengenai perubahan/originalitas ini (change/originality) adalah tentang kepekaan suatu lingkungan binaan terhadap kondisi kultur/budaya yang terus berubah dan sejauh mana lingkungan binaan tersebut bertoleransi terhadap perubahan budaya yang terjadi. Penelitian ini berlokasi di Desa Tengkudak, Penebel, Tabanan-Bali yaitu suatu pemukiman tradisional dengan keunikannya berada pada daerah pegunungan. Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah seting hunian mengalami perubahan dalam penataan massa bangunan yang terkait dengan aspek-aspek sosial, budaya, ekonomi kehidupan masyarakatnya. Mengetahui perubahan seting hunian tradisional sehingga dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda rasionalistik. Sampel diambil sebanyak 38 rumah dalam 10 pekarangan yang mengalami perubahan seting. Sampel-sampel tersebut didistribusi di tiga banjar dari enam banjar yang ada, sehingga sampel yang diperoleh adalah : 1) Banjar Tengkudak diambil empat pekarangan yang terdiri dari 15 KK, 2) Banjar Puluk-Puluk diambil tiga pekarangan yang terdiri dari 16 KK, 3) Banjar Penganggahan diambil tiga pekarangan yang terdiri dari 10 KK. Variabel-variabel penelitian tentang perubahan pada unit analisis berupa seting hunian (pekarangan) meliputi 1) Aspek ruang (tata massa, orientasi, hierarki ruang, hubungan ruang, sifat ruang, sirkulasi ruang dan dimensi ruang) dan 2) Aspek fungsi (aktivitas sosial, budaya, ritual agama, dan ekonomi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedikit terjadi perubahan seting hunian (pekarangan) dimana pengaruh agama sangat kuat yaitu pada bangunan-bangunan yang disakralkan seperti bangunan-bangunan tempat pemujaan, tempat upacara, dan tempat bangunan-bangunan sakral lainnya. Pada bangunan-bangunan yang bersifat profan, pengaruh agama semakin berkurang dan seting hunian cenderung mengalami perubahan. Perbedaan posisi unit analisis yaitu di jalan raya, gang dan jalan lingkungan menjadi pedoman melihat perubahan ruang. Hal ini memunculkan dua temuan, yaitu 1) Bagian inti (core element) yang cenderung bersifat sakral 2) Bagian yang melingkupi bagian inti (peripheral element) yang cenderung bersifat profan. Faktor-faktor penyebab perubahan diidentifikasi meliputi : perubahan aktivitas penghuni, penambahan jumlah keluarga, peningkatan kebutuhan ruang, perubahan gaya hidup, persepsi penghuni tentang kenyamanan, dan kondisi ekonomi penghuni.
Changes on setting of traditional dwelling are inseparable from its occupant’s needs during interacting in a physical environment. This research focusing on changes of dwelling setting or yard identifies element that tend to be continued and changed. Process and product of this research are based on characteristic of built environment in form of traditional settlement. Identification of change and originality of basic model of this research aims to know the effectiveness of environment as a setting for life style and activity pattern involving physical and cultural aspects. The expected result of change and originality is sensitivity of a built environment on cultural condition that changes continuously. That also how far a built environment gives tolerance toward cultural changes. This research located in Desa Tengkudak, Penebel, Tabanan-Bali, that is a traditional settlement with its uniqueness situated in mountain area. Recently dwelling setting of the settlement is undergoing change of spatial order of building mass that is related to social, cultural, and economic aspects of community life. The research results showed that dwelling setting or yard in which religion influenced is little changed i.e. in sacred buildings such as buildings for worship, and ceremony. The profane building in which religion less influenced tends to be more changed. This research also identifies two finding, they are: 1) core elements tend constituting sacred areas, 2) peripheral elements tend constituting profane areas. Factors that influence changes are : changes of occupant’s activity, increase of the number of families, increase of need for space, lifestyle changes, occupant’s perception about comfort, and occupant’s economical condition.
Kata Kunci : Perubahan seting,Hunian tradisional,Aspek sosial,Budaya dan ekonomi,Desa Tengkudak,Tabanan,Bali