Laporkan Masalah

Analisis pengelolaan obat di instalasi farmasi RSUD Tidar Magelang

KUSUMANINGRUM, Evi, Prof. Dr. Marchaban, DESS.,APt

2010 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Penelitian bertujuan menganalisis pengelolaan obat dan gambaran pendukung manajemen di IFRS RSUD Tidar Magelang. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif disertai wawancara dengan pihak terkait. Seluruh tahap pengelolaan obat diukur efisiensinya dengan menggunakan indikator Depkes, WHO dan Pudjaningsih, kemudian dibandingkan dengan nilai dari hasil penelitian terbaik yang sudah ada. Pengelolaan obat terdiri dari tahap selection, procurement, distribution, dan use. Dari hasil observasi pendahuluan di Instalasi Farmasi RSUD Tidar Magelang ditemukan sejumlah permasalahan dalam pengelolaan obatnya. Sehingga perlu dilakukan penelusuran gambaran pengelolaan obat beserta pendukung manajemen di instalasi farmasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan obat di IFRS RSUD Tidar Magelang secara umum belum efisien. Hasil pada setiap tahap pengelolaan obat adalah : 1) Selection, kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN 2005 sudah efisien di tahun 2009 (23,74%); 2) Procurement, belum efisien pada frekuensi pengadaan obat di tahun 2009 (11,6 kali); alokasi dana obat di tahun 2009 (16,64%) sudah efisien; persentase jumlah item obat yang direncanakan dengan yang diadakan tahun 2009 (135,87%); sudah efisien pada ketertundaan pembayaran faktur di tahun 2009 (21,72 hari); 3) Distribution, belum efisien pada ketepatan data kartu stok (92,59%) dan nilai kadaluarsa obat di tahun 2009 (2,84%), presentase stok mati (45,37%) , sedangkan sistem penataan obat dan nilai TOR sudah efisien di tahun 2009 yaitu (100%) dan (10,28 kali); 4) Use, belum efisien pada jumlah item perlembar resep di tahun 2009 pada rawat inap (3,2), rawat jalan (2,6); peresepan obat generik rawat inap (51,76%) dan rawat jalan (52,56%); peresepan injeksi di rawat inap (46,79%) dan sudah efisien pada rawat jalan (6,02%); peresepan sesuai formularium obat rumah sakit di rawat inap (91,18%) dan rawat jalan (81,48%); sudah efisien pada peresepan antibiotika dirawat inap (15,71%) dan rawat jalan (16,27); serta persentase obat yang diserahkan di rawat inap (96,95%) rawat jalan (93,67%); kecepatan pelayanan sediaan jadi (9,89 menit) dan racikan (25,21 menit); dan kelengkapan label obat (100%). Hasil pengamatan pendukung manajemennya adalah : 1) IFRS sudah memiliki visi dan misi tersendiri, 2) IFRS berfungsi sebagai revenue center bagi rumah sakit, 3) Manajemen informasi sudah terkomputerisasi, 4) Sudah ada upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di IFRS.

The study was aimed to analyze drug management and profile of supporting management in Pharmacy Installation of Tidar Magelang Hospital. Qualitative and quantitative data was obtained as well as interview data obtained from relevance departement. Entire drug management stage was measured its efficiency using indicator from Department of Health, WHO, and Pudjaningsih, then compared with the result of the best researches. Drug management consisted stage of selection, procurement, distribution, and use. According to the previously observation, it was found some cases to drug management. Therefore, it needs investigation to drug managements profile along with supporting management in this pharmacy installation. Result shows that drug management in Pharmacy Installation of Tidar Magelang Hospital has not efficient yet. The result in each drug management stage is as follows: 1) Selection, concordance of available drug and NEDL (National Essential Drug List) item is efficient in 2009 (23,74%); 2) Procurement, inefficient yet in frequency of drug purcahsing, in 2009 (11,6 times); and sum of item of drug supplied in 2009 (135,87%); and was efficient in funding allocation in 2009 (16,64%); where it was efficient delay in invoice payment, in 2009 (21,72 days); 3) Distribution, has not efficient yet in accuracy of stock card (92,59%) and value of drug expiration date in 2009 (2,84%); value of stock not moving (45,37%); where as value of TOR was efficient in 2009 (10,28 times); and system of drug arrangement (100%) efficient; 4) Use, has not efficient yet in average number of drugs per encounter in 2009 for inpatient (3,2) and outpatient (2,6); percentage of prescribing in generic name for inpatient (51,76%) and outpatient (52,56%); percentage of injection encounters for inpatient (46,79%) and efficient for outpatient (6,02%); percentage of drug prescribed from hospital drug list for inpatient (91,18%), and outpatient (81,48%); and percentage of drugs actually dispensed for inpatient (96,95%) and outpatient (93,67%), but it was efficient for percentage of antibiotic encounters for inpatient (15,71%) and outpatient (16,27%); average dispensing time for packed drugs (9,89 minutes) and for repacked drugs (25,21 minutes); and percentage of drugs actually labeled for outpatient (100%). Observation result for management supports are: 1) Pharmacy installation has build its vision and mission yet; 2) Pharmacy installation positions is as revenue center for the hospital; 3) Computerized information management; 4) There is action to improve the quality of human resources in pharmacy installation.

Kata Kunci : Pengelolaan obat, indikator, efisiensi, Instalasi Farmasi RSUD Tidar Magelang, Drug management, indicator, efficiency, Pharmacy Installation of Tidar Magelang Hospital


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.