Helen Keller dalam tiga tradisi: Amerika, India, dan Indonesia :: Sebuah kajian transformasi dan adaptasi dengan perspektif respon estetis pada autobiografi The Story of My Life, Film Black, dan Novel Moga Bunda Disayang Allah
WIDJAYANTI, Ellita Permata, Dr. Pujiharto, M.Hum
2010 | Tesis | S2 SastraTransformasi dan adaptasi bukan merupakan hal yang baru karena manusia selalu melakukan resepsi, interpretasi dan evaluasi terhadap apa yang dibaca atau dilihatnya, karena karya seni itu sendiri merupakan kumpulan dari berbagai macam tanda yang bersifat dinamis dan multimakna. Sebuah kasus transformasi dan adaptasi yang menarik terjadi pada sebuah autobiografi berjudul The Story of My Life yang ditulis oleh seorang tokoh terkenal di Amerika bernama Helen Keller, seorang wanita yang buta, tuli, dan kesulitan berbicara namun memiliki prestasi luar biasa. Di India, autobiografi ini ditransformasi dan diadaptasi ke dalam bentuk film berjudul Black. Di Indonesia, Black ditransformasikan dan diadaptasikan kembali ke dalam bentuk novel oleh Tere-Liye dengan judul Moga Bunda Disayang Allah. Untuk melihat proses transformasi dan adaptasi ini, maka digunakan teori respon estetik dari Wolfgang Iser, teori ekranisasi dan teori adaptasi yang dikemukakan oleh Linda Hutcheon. Teks TSoML dengan strategi-strategi teks di dalamnya memberikan efek kepada pembacanya, yang dalam hal ini adalah para penanggapnya. Mereka melakukan dialektika dengan teks yang diadaptasi, yang kemudian dimunculkan dalam teks adaptasinya. Dialektika ini tampak pada perubahan-perubahan pada materi teks dengan adanya penghadiran alusi, negasi, pengisian blank dan inovasi-inovasi. Teks terdahulu menjadi repertoire yang berfungsi sebagai latar belakang (background) bagi teks adaptasinya, dan teks adaptasi menjadi latar depan (foreground) yang memiliki fungsi lain dengan visi tertentu dari penanggap. Penelitian ini mengungkapkan adanya efek (wirkung) dari strategi dalam teks terhadap penanggap sebagai pembaca teks. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan adanya proses pempribumian (indigenization) yang menunjukkan perubahan dan penyesuaian terhadap situasi sosial budaya penanggap, yang berimplikasi pada munculnya hibriditas dalam proses pempribumian tersebut. Proses transformasi dan adaptasi ini menunjukkan adanya kebaruan-kebaruan yang semakin menunjukkan karya adaptasi sebagai karya yang memiliki individualitasnya sendiri; sebuah karya repetisi tanpa replikasi.
Transformation and adaptation is not a new thing since men are always doing the reception, interpretation and evaluation of what is read or seen, because the work of art itself constitutes a collection of various kinds of signs that are dynamic and multi-meanings. An interesting case of transformation and adaptation occurs on an autobiography entitled The Story of My Life, written by a famous figure of America named Helen Keller, a woman who is blind, deaf, and difficult to speak, but has a remarkable achievement. In India, this autobiography is transformed and adapted into a film titled Black. In Indonesia, Black is transformed and adapted to a novel entittled Moga Bunda Disayang Allah by Tere Liye. Theory of aesthetic response from Wolfgang Iser, ekranisasi theory and adaptation theory put forward by Linda Hutcheon are used to see this process of transformation and adaptation. TSoML with strategies in the text give effect to its readers, in this case is the adapters. They do dialectics with the adapted text, which then appear in the adaptation text. The dialectics is evident in changes to the text material with the presence of allusions, negation, blank filling and innovations. The adapted text constitutes repertoire that serves as background for the new texts, and the new texts become foreground, which has another functions with certain vision of the responders. This study reveals the existence of effect (wirkung) of the strategies in the text toward the adapters as text readers. In addition, this study also reveals the process of indigenization, which shows the changes and adjustments to the social situation of the local culture, which may have implications for the emergence of hybrid cultures in the process of indigenization. This process of transformation and adaptation indicates the novelties, which show the adaptation works as works that have their own individuality; the works of repetition without replication
Kata Kunci : Transformasi,Adaptasi,Respon estetis,Pempribumian