Pemikiran Qasim Amin :: Sebuah tinjauan historis tentang perempuan dan pengaruhnya terhadap gerakan feminisme Arab di Mesir tahun 1885-1908 M
ZAYYADI, Ahmad, Prof. Dr. M. Abdul Karim, M.A.,M.A
2010 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya Minat Kajian timur TengTeori feminisme seperti feminisme liberal, marxis, radikal, dan sosialis merupakan kajian feminisme yang berkembang di Barat, namun hadirnya feminisme di dunia Arab-Islam masih menjadi perdebatan hangat, mulai dari yang ‘pro’ sampai yang ‘kontra’ atau bahkan anti-feminisme. Padahal persoalan Perempuan di dunia Arab masih banyak menyimpan problem historis (al-isykÄliyÄt at-tÄrikhÄ«) khususnya di Mesir. Studi ini diawali dengan analisis yang cukup mendalam tentang pemikiran sejarah perempuan Mesir dalam perspektif kebudayaan Arab di era Moden. Poin terpenting daripada tesis ini adalah terkait dengan problem historis munculnya feminisme di dunia Arab, terkait dengan ide-ide pembaruan Qasim Amin tentang sejarah perempuan Mesir. Pembaruan Amin di Mesir ini memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan feminisme di dunia Arab-Islam, bahkan Mesir menjadi sentral pemikiran (al-markaziyyah al-fikriyyah) terkait dengan persoalan sejarah penindasan Perempuan. Studi ini menganalisis tentang sejarah pemikiran Qasim Amin tentang perempuan dan pengaruhnya terhadap gerakan feminisme di dunia Arab-Islam dengan menggunakan pendekatan sosio-historis yaitu mendeskripsikan sejarah masa lalu sejauh mana dimensi sosial, budaya, dan politik pada masanya, turut mempengaruhi perkembangan pemikiran Amin. Hal tersebut disebabkan karena setiap produk pemikiran pada dasarnya merupakan hasil interaksi dari tokoh dengan lingkungan sosio-kultural dan sosio-politik yang mengitarinya terkait dengan sejarah perempuan Mesir yang terdapat dalam dua karyanya tahrÄ«r al-Mar’ah dan al-mar’ah al-JadÄ«dah. Sedangkan teori yang dugunakan adalah Teori Hermeneutika dengan menginterpretasikan sejarah pemikiran Amin yang terdapat dalam dua karya tersebut. Amin mereformasi kondisi perempuan Mesir secara total. Mulai dari keterbelakangan perempuan Mesir sampai pada kemajuannya, sehingga pengaruhnya begitu besar terhadap gerakan feminisme yang berkembang di dunia Arab-Islam. Oleh karena itu, studi ini sangat penting karena menurut hemat penulis persoalan perempuan di Mesir masih banyak menyimpan problem sejarah, selain juga problem sosial (al-isykÄliyÄt al-IjtimÄ'Ä«), problem politik (al-isykÄliyÄt as-siyÄsÄ«), dan problem feminisme Arab yang muncul di Mesir. Sumbangan terbesar pemikiran Amin, ia mampu menciptakan perbaikan sosial (ishlÄh ijtimÄ'Ä«) terutama terkait dengan eksistensi perempuan Mesir dan bahkan ia mampu mengangkat martabat perempuan di dunia Islam. Pemikiran Amin berdampak dan berpengaruh besar di dunia Arab-Islam bahkan pengaruh besarnya terhadap gerakan feminisme Arab ini sampai ke Indonesia. Bab keempat dalam studi ini mencerminkan hasil dari pengaruh pemikiran Amin dalam sebuah bentuk feminist movement (gerakan feminisme) di dunia Arab hingga ke dunia Islam termasuk Indonesia yang penduduknya mayoritas Muslim. Kajian ini bertujuan agar dapat lebih menarik dan komprehensif sesuai tuntutan perkembangan zaman seperti saat ini.
The theory of feminism such as liberal feminism, Marxist, radical, and socialist is a feminism study that develops in the West, but the presence of feminism in the Arab-Islamic world is still a heated debate, ranging from the ‘pro’ to the ‘cons’ or even anti-feminism. Though the issue of Women in the Arab world are still save many historic problems (al-IsykÄliyÄt at-TÄrikhÄ«) especially in Egypt. This study begins with a fairly deep analysis about the thought of women’s history of Egypt in the Arab cultural perspective in the Modern era. The most important points of this thesis is associated with historical problems of the emergence of feminism in the Arab world is concerned with Qasim Amin’s renewal ideas of women’s history of Egypt. Amin’s reform in Egypt provides a major influence on the development of feminism in the Arab-Islamic world, and even Egypt became the central of thought (al-Markaziyyah al-Fikriyyah) associated with the historical problem of oppression of Women. This study analyzes the history of Qasim Amin’s thoughts about women and its influence on feminist movements in the Arab-Islamic world using a socio-historical approach to describe the past history that is the extent to which social, cultural, and politics of his time, also influence the development of Amin’s thought. It is caused by any product of thought is basically a result of the interaction of figure with socio-cultural environment and socio-political surrounding them related to history of Egyptian women contained in two works of TahrÄ«r al-Mar’ah and al-Mar’ah al-JadÄ«dah. While the theory that used is a Hermeneutics Theory by interpreting the history of Amin’s thought contained in these two works. Amin reformed the conditions of Egyptian women in total. Starting up from the backwardness of Egyptian women to the progress, so that its influence was so great to the feminism movement developed in the Arab-Islamic world. Therefore, this study is very important because be based on writer opinion the issue of women in Egypt is still save many historical problems, as well as social problems (al-isykÄliyÄt al-IjtimÄ’ī), political problems (al-IsykÄliyÄt as-SiyÄsÄ«), and problems of Arab feminism emerged in Egypt. Amin’s largest donation idea, he was able to create social improvement (ishlÄh ijtimÄ’ī) especially related to the existence of Egyptian women and even he was able to raise the dignity of women in the Islamic world. Amin’s thought great impacted and influenced in the Arab-Islamic world and even great influence of the Arab feminism movement until up to Indonesia. The fourth chapter in this study reflects the results from the influence of Amin’s thoughts in a form of feminist movement in the Arab world to the Islamic world, including Indonesia, a predominantly Muslim population. This study is meant to be more interesting and comprehensive as demanded by the times like the present.
Kata Kunci : Perempuan, Feminisme Arab, Gerakan Feminisme Arab, Women, Arab Feminism, Movement of Arab Feminism