Penagruh pencemaran limbah industri penyamakan kulit terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa jenis sawi
DARMAWAN, Arief Rakhmad Budi, Prof. Dr. Ir. Djoko Prajitno, M.Sc
2010 | Tesis | S2 AgronomiPenelitian bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh tanah terkontaminasi limbah industri penyamakan kulit terhadap sifat penyerapan krom beserta pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Kayen, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY pada bulan Desember 2008 sampai dengan Februari 2009. Penelitian berupa percobaan pot menggunakan rancangan faktorial 4x3x2 lengkap + 4 perlakuan tambahan sebagai kontrol yang diatur dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 15 unit pot sebagai ulangan. Faktor pertama terdiri dari 4 varietas sawi, yaitu kailan (chinesse kale), sawi sendok (pak choy green), sawi hijau (caisim) dan sawi pahit (leaf mustard). Faktor kedua terdiri dari 3 aras takaran limbah industri penyamakan kulit, yaitu 500 mg/kg krom dalam tanah (setara dengan 25 g lumpur limbah/kg media tanah), 1000 mg/kg krom dalam tanah (setara dengan 50 g lumpur limbah/kg media tanah), 1500 mg/kg krom dalam tanah (setara dengan 75 g lumpur limbah/kg media tanah). Faktor ketiga terdiri dari 2 cara pemberian lumpur limbah, yaitu lumpur limbah dicampur terlebih dahulu dengan media tanah kemudian dimasukkan ke polybag tanam sesuai perlakuan yang diberikan bersamaan dengan pindah tanam bibit sawi dan lumpur limbah diberikan ke media tanah dalam polybag tanam 1 minggu setelah bibit sawi dipindah tanam ke polybag tanam. Perlakuan tambahan (sebagai kontrol) dengan kode : S1L1C0, S2L1C0, S3L1C0, S4L1C0 dimana L1C0 = tanpa pemberian limbah sehingga tidak ada perlakuan cara pemberian (C0). Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, volume akar, luas daun, nisbah akar tajuk, berat segar tanaman (tajuk dan akar), berat kering tanaman (tajuk dan akar), laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan nisbi dan nisbah luas daun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara perlakuan berbagai jenis sawi, takaran limbah dan cara pemberian untuk semua parameter pertumbuhan tanaman kecuali tinggi tanaman, panjang akar 3 dan 6 mst, nisbah akar tajuk 3 mst. Perlakuan pemberian limbah industri penyamakan kulit sampai dengan takaran 1000 mg/kg masih memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik terhadap keempat jenis sawi, sementara cara pemberian limbah limbah dengan cara dicampurkan ke media tanam memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan cara pemberian ditabur ke tanaman. Penyerapan krom oleh tanaman sawi lebih besar persentasenya pada cara pemberian ditabur dibandingkan cara dicampur.
The experiment was aimed to find and study the effect of contaminated soil by leather tanning industrial waste that resulted in the chromium adsorption, growth and yield of mustards. The experiment was conducted at farmer’s land in Kayen village, Sleman regency, special teritory of Yogyakarta, during the period of December 2008 until February 2009. A pot experiment used of factorial design 4x3x2 factors + 4 control was used whereby the treatments were arranged in a complete randomized design with 15 experimental pots for replicates. The first factor was variety of mustard; consisted of 4 kinds, i.e : kailan (chinesse kale), pakchoy (pak choy green), green mustard (caisim) dan bitter mustard (leaf mustard). The second factor was rates of leather tanning industrial waste, consisted of 3 levels, i.e :500 mg/kg Cr; 1000 mg/kg Cr; and 1500 mg/kg Cr /pot (125, 250, 375 g waste mud/polybag). The third factor was distribution methods, consisted of 2 methods, i.e : mixed (waste mud from leather tanning industrial mix with soil) and broadcast (waste mud from leather tanning industrial broadcast on the polybag 1 week after plantation). The parameters observed were : plant height, leaf number, leaf area ratio, shoot root ratio, fresh weight (shoots-roots), dry weight (shoots-roots), roots length, roots volume, net assimilation rate, relative growth rate, . The result of experiment showed that there was interactions between varietiess of mustard, rates of leather tanning industrial waste and distribution methods except for plants height, roots legth, shoot root ratio 3 weeks after plantation. Rate of leather tanning waste until 1000 mg/kg gave fine growth and yields for all mustard varieties. Mixed method gave better influence to mustards growth and yields than broadcast method. Chromium adsorption by mixed method was bigger than broadcast method
Kata Kunci : Kromium,Limbah industri penyamakan kulit,Sawi