Perbandingan pemberian ketamin 0,5 mg/kgbb IV dan lidokain 30 mg Iv untuk mengurangi nyeri penyuntikan rokuronium 0,6 mg/kgbb IV
GADROEN, Eleazar Permana, dr. Muhdar Abubakar, Sp.An-KIC
2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinikLatar Belakang: Pemberian rokuronium IV diketahui sering menyebabkan rasa nyeri seperti terbakar pada daerah penyuntikan, banyak usaha sudah dilakukan untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan tersebut namun belum didapatkan hasil yang memuaskan. Obyektif: Membandingkan pemberian lidokain 30 mg IVdan ketamin 0,5 mg/kgbb IV untuk mengurangi nyeri penyuntikan rokuronium 0,6 mg/kgbb IV. Desain dan Subyek Penelitian: Randomized Controlled Trial (RCT) dengan pembutaan ganda. Dilakukan pada 102 pasien, usia 18-60 tahun, status fisik ASA I dan II, BMI 17,5 – 24,5kg/m2 yang akan menjalani operasi elektif di Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) RS DR. Sardjito Yogyakarta dengan anestesi umum intubasi. Subyek dibagi 2 kelompok yaitu kelompok A (lidokain 30 mg) dan kelompok B (ketamin 0,5 mg/kgbb). Semua pasien dipasang infus di dorsum manus dengan jarum 18G dan cairan infus RL. Segera setelah obat yang diteliti dberikan, 30 detik kemudian pasien dinduksi dengan propofol MCT/LCT 1% 2 mg/kgbb IV (Lipuro).Rokuronium 0,6 mg/kgbb IV kemudian diberikan dalam 5 detik.Pengukuran nyeri dinilai reflek withdrawal pasien skala 0-3. Hasil Penelitian: Didapatkan perbedaan bermakna (p < 0,05) pada kedua kelompok penelitian (lidokain 30 mg IV vs ketamin 0,5 mg/kgbb IV) terhadap respon nyeri yang diukur setelah pasien diberikan rokuronium 0,6 mg/kgbb IV dalam 5 detik. Kelompok A terdapat 31 pasien (60,8%) yang bebas nyeri, sedangkan untuk kelompok B terdapat 16 pasien (31,4%). Respon nyeri bervariasi yaitu kelompok A skala 1-2, sedangkan kelompok B skala 1-3. Kesimpulan: Pemberian lidokain 30 mg IV memberikan efek analgetik lebih baik dibandingkan ketamin 0,5 mg/kgbb IV untuk mencegah respon nyeri saat penyuntikan rokuronium 0,6 mg/kgbb IV 30 detik kemudian. (p < 0,05).
Background: Rocuronium is known to cause burning sensation at the area of injection. Many strategies to reduce this discomfort had been studied, however satisfaction result had not been obtained yet. Objective: To compare the administration of intravenous lidocaine 30 mg or ketamine 0,5 mg/kgBW prior to the administration of rocuronium 0,6 mg/kg BW to reduce the pain. Material and methods: Double blind randomized controlled trial (RCT) with 102 patients male and female, ASA I-II, 18-60 years old, body mass index 17,5-24,5 kg/m2 undergoing elective surgery in Gedung Bedah Sentral Terpadu DR Sardjito Hospital Yogyakarta under general anesthesia with endotracheal intubation were recruited. They were divided into Group A (lidocaine 30 mg IV) and group B (ketamine 0,5 mg/kgBW IV). All patients were given Lactated ringer solution via 18 G catheter in dorsum manus. The induction of propofol MCT/LCT 1% 2 mg/kgBW (Lipuro) was performed after 30 seconds of study drugs administration. The infusion was stopped and rocuronium 0,6 mg/kgBW IV was given in 5 seconds. Withdrawal movement of the hand will be scaled within range 0-3. Result: Group A showed a significant difference (p<0,05) without pain response compared to Group B (60,8% vs 31,4%). Several variations of pain response were also found, scale 1-2 in Group A and 1-3 in Group B. Conclusion: The administration of intravenous 30 mg lidocaine appeared to be significantly superior to intravenous ketamine 0,5 mg/kgBW in reducing pain response, given 30 seconds prior to the administration of intravenous rocuronium 0,6 mg/kgBW.
Kata Kunci : Nyeri,Rokuronium,Lidokain,Ketamin