Korelasi cystatin C dengan derajat keparahan sirosis hati menurut skor model of end stage liver disease
GUNADI, Heribertus, Prof. dr. Siti Nurdjanah, Sp.PD-KGEH, M.Kes
2010 | Tesis |Pasien sirosis hati dengan gangguan ginjal merupakan risiko tinggi terjadinya kematian dan mengurangi kelangsungan hidup jika dibandingkan tanpa gangguan ginjal. Penurunan fungsi ginjal pada pasien sirosis hati menunjukkan suatu prognosis yang buruk. Penelitian menunjukkan bahwa cystatin C lebih tepat daripada kreatinin dalam menilai penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) pada pasien sirosis hati. Skor Model of End Stage Liver Disease (MELD) dapat digunakan pada pasien sirosis hati dengan rentang luas keparahan penyakit dan etiologi. Selama ini belum pernah ada penelitian yang menghubungkan antara kadar cystatin C dengan derajat keparahan sirosis hati menurut skor MELD. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antara kadar cystatin C dengan derajat keparahan sirosis hati menurut skor MELD. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu potong lintang. Penelitian dilakukan di Poliklinik Gastroenterohepatologi dan Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kriteria inklusi adalah pasien dengan diagnosis sirosis hati berdasarkan kriteria klinis, laboratorium dan USG hati, pasien usia ≥18 tahun, mempunyai rekam medis lengkap dan menandatangani persetujuan penelitian. Kriteria eksklusi adalah penderita gagal ginjal koinsiden dengan sirosis hati, penderita sirosis hati yang mengalami sepsis, karsinoma hepatoselular, menggunakan steroid dosis tinggi, memiliki disfungsi tiroid, penderita hipertensi dan penderita diabetes melitus. Rerata kadar cystatin C menurut kelompok MELD adalah MELD <10 = 0,93±0,19 mg/l; MELD 10-19 = 1,08±0,26 mg/l; MELD 20-29 = 1,25±0,27 mg/l; MELD 30-39 = 2,49 mg/l; dan MELD >40 = 2,43mg/l (p=0,013; 95% IK 0,000-0,061). Uji korelasi skor MELD terhadap kadar cystatin C didapatkan p = 0,000 dan r = 0,485. Kesimpulan penelitian ini terdapat korelasi dengan kekuatan sedang antara kadar cystatin C dengan derajat keparahan sirosis hati menurut skor MELD.
Patients cirrhosis with renal failure are at high risk for death and reduced survival as compared with those without renal failure and poor prognosis. Some studies have suggested that cystatin C did more accurate than creatinine to detect glomerulus filtration rate (GFR) in patients with cirrhosis. Model of End Stage Liver Disease (MELD) score can be used in patients with cirrhosis with variously widely severity disease dan etiologies. Until now, there is no study about correlation between level of cystatin C to severity disease of cirrhosis based on MELD score. This present study was to investigate the correlation between level of cystatin C with severity disease of cirrhosis based on MELD score. The design is cross sectional study. This study was conducted at Gastroentehepatology clinic and Interna Ward at Sardjito General Hospital, Yogyakarta. Inclusion criterias were patients with diagnosed cirrhosis based on clinical criterias, laboratory and USG finding, age ≥ 18 years, have completely medical record and obtain informed consent. Exclusion criterias were chronic kidney disease, septic, hepatocellulare carcinoma, use high doses steroid, have thyroid dysfunction, hypertension and diabetes mellitus. The mean of cystatin C based on MELD score categorical were MELD <10 = 0,93±0,19 mg/l; MELD 10-19 = 1,08±0,26 mg/l; MELD 20-29 = 1,25±0,27 mg/l; MELD 30-39 = 2,49 mg/l; and MELD >40 = 2,43mg/l; (p=0,013; 95% CI 0,000-0,061). Correlation between cystatin C to MELD score were demonstrated p = 0,000 and r = 0,485. Our data suggest a significant correlation with medium strenght between cystatin C to severity disease of cirrhosis based on MELD score.
Kata Kunci : Sirosis hati, Cystatin C, Skor MELD