Uji diagnostik pemeriksaan mikroskopis dan carik celup urin pada nfeksi saluran kemih anak

HIDAYAH, Nurul, dr. Pungky Ardani Kusuma, Sp.A(K)

2010 | Tesis |

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyebab infeksi yang sering ditemukan pada umur anak dimana bila tidak ditangani dengan benar akan berakibat komplikasi jangka panjang yang berat sampai menyebabkan gagal ginjal. Baku emas diagnostik ISK adalah kultur urin. Kelemahan utama kultur urin adalah memerlukan waktu yang lama (3 – 5 hari) untuk mengetahui hasilnya, sedangkan penyakit ini memerlukan terapi segera. Untuk itu diperlukan suatu alat dignostik lain yang hasilnya bisa segera diketahui dan tentunya mempunyai sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi untuk mendiagnosis ISK. Urinalisis merupakan alat diagnostik yang sering digunakan oleh klinisi untuk menegakkan atau menyingkirkan ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas leukosit, nitrit dan leukosit esterase urin dalam mendiagnosis ISK. Penelitian ini menggunakan metode uji diagnostik. Penelitian dilaksanakan di bagian anak RSUP dr. Sardjito. Sampel penelitian berupa urin anak yang didiagnosis secara klinis menderita ISK. Dilakukan pemeriksaan leukosit urin secara mikroskopis dan nitrit dan leukosit esterase dengan carik celup. Baku emas pada penelitian ini adalah kultur urin. Dilakukan perhitungan sensitifitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif, rasio kecenderungan positif dan rasio kecenderungan negatif dengan interval kepercayaan (IK) 95%. Didapatkan sebanyak 200 anak yang memenuhi kriteria inklusi serta telah menyetujui informed consent. Didapatkan hasil pada uji diagnostik paralel ganda nilai sensitifitas yaitu 95% (KI 95% : 87 – 100), spesifisitas 59% (KI 95% : 41 – 77), nilai duga positif 74% (KI 95% : 62 – 87), nilai duga negatif 89% (KI 95% : 76 – 87), rasio kecenderungan positif 2,29 (IK 95% : 1,47 – 3,55) dan rasio kecenderungan negatif 0,09 (KI 95%: 0,02 – 0,37). Leukosit, nitrit dan leukosit esterase urin memiliki sensitifitas yang tinggi untuk mendiagnosis ISK pada anak, tetapi memiliki spesifisitas yang rendah sehingga tidak bisa menyingkirkan adanya ISK pada anak.

Urinary tract infection (UTI) is a frequent cause of infection in pediatric patient which might cause severe complication until kidney failure if it was’t handled properly. Urine culture is a gold standard for UTI diagnosis. But it takes 3 to 5 days to get the result while this disease requires immediate therapy. In this reason, we need another diagnostic tool that the results can be immediately known and certainly has a high sensitivity and specificity for diagnosing UTI. Urinalysis is a diagnostic tool that is often used by clinicians to establish or exclude UTI. The study was established to determine the sensitivity and specificity of leukocyte, nitrite and leukocyte esterase urine in diagnosing UTI. This study uses a diagnostic test. Research conducted at pediatric departement, Sardjito General horpital. The urine sample was taken from children who suffer from clinically UTI. The sample were examined microscopically and urine leukocyte nitrite and leukocyte esterase with a torn bag. Gold standard in this study was urine culture. The sensitivity, specificity, positive predictive value, negative predictive value, the positive likelihood ratio and negative likelihood ratio were calculated with 95% confidence interval (CI). Two hundred children who met the inclusion criteria was conducted and has approved informed consent. The result from double parallel diagnostic tools has obtained. The sensitivity was 95% (CI 95%: 87-100), specificity 59% (CI 95%: 41- 77), positive predictive value 74% (CI 95%: 62-87), negative predictive value 89% (CI 95%: 76-87), positive likelihood ratio 2.29 (CI 95%: 1.47 to 3.55) and the negative likelihood ratio 0.09 (0.02 to 0.37). The urine leukocyte, nitrite and leukocyte esterase has high sensitivity for diagnosing UTI in children, but have low specificity so it can not exclude UTI in children.

Kata Kunci : Leukosit urin,Nitrit urin,Leukisid esterasde urin,Kultur urin,Infeksi saluran kemih