Hubungan antara kadar osteocalsin serum dengan bone mineral density pada wanita perimenopause dan postmenopause
ERLINA S, dr. Windarwati, Sp.P(K)
2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinikOsteoporosis merupakan keadaan yang sering didapatkan pada wanita perimenopause dan postmenopause akibat kehilangan hormon estrogen di dalam tubuhnya sehingga proses formasi tulang dan resorpsi tulang menjadi tidak seimbang. Dual energy X-ray absorptiometry (DEXA) merupakan teknik radiologi dan Gold standart untuk pengukuran densitas massa tulang, tetapi ketersediaannya di rumah sakit masih sangat jarang. Salah satu petanda biokimiawi yang dapat mendeteksi perubahan dengan cepat adalah osteocalcin atau yang dikenal sebagai bone gla protein (BGA) merupakan protein non kolagen yang dikenal sebagai petanda spesifik dari fungsi osteoblast, karena kadarnya diketahui berkorelasi dengan kecepatan pembentukan tulang (bone formation). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi negatif antara osteocalcin serum dengan skor BMD pada wanita perimenopause dan postmenopause. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang (cross-sectional) dengan subyek penelitian wanita usia lebih dari 45 tahun baik yang belum atau sudah menopause yang diambil di posyandu lansia Bangutapan Bantul dan karyawan RSUP. Dr. Sardjito. Terhadap pasien dilakukan anamnesis, Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Analisis data menggunakan uji Chi square untuk beda proporsi, one way anova untuk beda rerata > 2 kelompok dan T-test untuk beda rerata 2 kelompok dan korelasi Pearson. Penelitian ini melibatkan 85 subyek dengan proporsi perimenopause 27 (31,8%) dan postmenopause 58 (68,2%). Proporsi subyek dengan densitas massa tulang normal didapatkan sebanyak 28 (32,1%), osteopenia didapatkan sebanyak 29 (34,2%) dan osteoporosis sebanyak 28 (32,1%). Perbedaan proporsi secara bermakna didapatkan pada berbagai status densitas massa tulang normal, osteopenia dan osteoporosis berdasarkan katagori usia, IMT dan status menopause (p= 0,001). Hasil pemeriksaan rerata kadar OC dengan status densitas massa tulang didapatkan perbedaan signifikan, rerata kadar OC serum pada status densitas massa tulang osteoporosis lebih tinggi daripada densitas massa tulang osteopenia dan normal (27,84 vs 41,86 vs 59,34; p= 0,001). Analisis korelasi antara kadar OC serum dengan skor BMD menunjukkan korelasi negatif sedang (r= -0,584, p=0,001). Pada penelitian ini disimpulkan terdapat korelasi antara kadar OC serum dengan skor BMD pada wanita perimenopause dan postmenopause.
Osteoporosis is a condition often occurred to postmenopausal woman as a result of estrogen hormone diminished inside the body resulted in imbalance bone formation and resorption. Dual energy X ray (DEXA) is a radiology technique and god standart to measure BMD, however its availability in hospital is still very rare. One of biochemical sign able to detect the rapid change is osteocalcin or known as bone gla protein considered as specific sign of osteoblast function because the level is correlated with bone formation. The aim of this study was to know the negative correlation between osteocalcin and BMD score in perimenopausal and postmenopausal women. This was a cross-sectional study with the subjects were female above 45 years old either perimenopausal and postmenopausal women at Posyandu Lansia Banguntapan Bantul and RSUP Dr. Sardjito staffs. Anamnesis, phisycal examination and laboratory test were performed toward patients. Data analysis used chi square for different proportion, one way anova for different mean in more than 2 groups, and t-test for different mean in 2 groups to see association between OC and BMD level using Pearson correlation. Significance level was determined at p<0,05. The study involved 85 subjects with the proportion of perimenopausal 27 (31,8%) and 58 (68,2%) postmenopausal. Subject proportion with normal BMD was 28 (32,1%), osteopenia 29 (34,2%) and osteoporosis 28 (32,1%). The significantly different proportion was obtained in various BMD status, normal, osteopenia dan osteoporosis based on age, BMI (Body mass index) and menopause status (p=0,001). The examination result of OC level and BMD showed that there were significantly different, mean OC serum level in osteoporosis was higher than osteopenia and normal (27,84 vs 41,86 vs 59,34; p= 0,001). Correlation analysis showed moderate negative correlation between serum osteocalcin level and BMD score. In this study, it was concluded moderate negative correlation between serum osteocalcin level and BMD score in perimenopausal and postmenopausal women.
Kata Kunci : Bone formation,Asteocalcin,Bone mineral density,Perimenopause,Postmenopause