Laporkan Masalah

Neuron-specific enolase serum sebagai prediktor kematian cidera kepala

WULANDARI, Isti Setijorini, dr. Usi Sukorini, Sp.PK(K), M.Kes

2010 | Tesis |

Pendahuluan : Trauma kepala merupakan penyebab kematian terbanyak pada usia kurang dari 45 tahun. Bila penatalaksanaannya tidak akurat maka dapat terjadi kematian maupun kecacatan yang tinggi. Masalah manajemen pasien cidera kepala juga merupakan hal perlu banyak pertimbangan mengingat mahalnya biaya perawatan. Biomarker, dalam hal ini petanda kerusakan otak sangatlah dibutuhkan untuk membantu manajemen pasien cidera kepala dengan cepat, tepat dan efisien serta relatif lebih terjangkau. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Neuron Specific Enolase (NSE) sebagai salah satu biomarker kerusakan otak dapat dijadikan prediktor kematian pada pasien cidera kepala Desain : Lima puluh satu pasien cidera kepala yang dinilai dengan Glasgow Coma Score yang datang ke IRD RS Dr.Sardjito Yogyakarta, kemudian diambil darahnya untuk diperiksa kadar NSE serumnya. Subyek dibagi dua kelompok yaitu kelompok dengan kadar NSE serum ≥ 21,7 ng/mL dan kelompok dengan kadar NSE < 21,7 ng/mL kemudian dihitung risiko relatif terjadinya kematian pada kelompok tersebut. Hasil : Didapatkan perbedaan bermakna rerata kadar NSE serum pada kelompok pasien yang mengalami kematian dibanding dengan yang tidak mati (p<0,01). Penilaian GCS saat masuk, jenis kelamin, kadar kalium darah, hemoglobin dan jumlah lekosit memiliki korelasi dengan kadar NSE serum (p <0,05). Keluaran klinis kematian didapatkan memiliki korelasi dengan nilai GCS saat masuk, kadar gula darah sewaktu, albumin, kalium, kadar hemoglobin, jumlah lekosit dan jumlah trombosit (p<0,05). Risiko relatif kematian terhadap nilai NSE serum ≥21,7ng/mL adalah sebesar 4,373 (95% IK 1,786-10,716). Kesimpulan : Dari penelitian ini menunjukkan bahwa kadar NSE serum dapat dijadikan faktor prognostik terjadinya kematian pada pasien cidera kepala.

group of less than 45 years. Inappropriate management of head injury can lead to morbidity and mortality. Management of head injury itself can also place a problem since it needs a high cost. It is important to have a reliable biomarker for brain injury in order to excel the management of head injury. This study is conducted with an aim to determine the possibility of neuron-specific enolase (NSE) to be used as predictor of mortality in head injury patients. Methods: Fifty one head injury patients admitted to Emergency Department of Sardjito General Hospital were recruited as study subjects. Subjects were assessed to determine GCS and taken blood sample to measure serum NSE level. Subjects were subsequently divided into two groups, first group had an NSE level > 21 ng/ml and the second group had an NSE level < 21 ng/ml. Relative risk for mortality was calculated using mortality data provided in each group. Results: This study revealed a significant difference of serum NSE level between the surviving patients compared to the ones that failed to survive (p < 0.01). The score of GCS on admission, sex, serum kalium, hemoglobin level and white blood cell count were significantly correlated to serum NSE level (p < 0.05). Mortality was correlated to GCS on admission, random blood glucose, albumin, kalium, hemoglobin, WBC count and platelet count (p< 0, 05). Relative risk of mortality at serum NSE level > 21 ng/ml was 4.373 (95% CI 1,786-10,716). Conclusion: This study shows that serum NSE level can be used as a prognostic marker for mortality in head injury patients.

Kata Kunci : Cidera kepala,Neuron,specific enolase serum,Kematian, head injury, serum neuron-specific enolase, mortality


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.