Penderitaan manusia dalam perspektif fenomenologi Edmund Husserl
ARDI, Mulia, Prof. Dr. Joko Siswanto
2010 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatPenderitaan manusia merupakan realitas hidup manusia. Manusia bisa menjumpai beragam bentuk penderitaan di tengah kehidupan manusia. Penderitaaan manusia sangat subjektif. Pensikapan manusia akan persoalan ini pun beragam. Salah satu sikap yang menonjol adalah penolakan dan penghindaran diri. Berangkat dari respon dan pensikapan manusia atas penderitaan, upaya menggali hakikat penderitaan menjadi sangat penting agar manusia bisa mensikapi persoalan penderitaan dengan lebih proporsional. Penelitian ini berbentuk kajian pustaka (library research). Judul dari penelitian ini adalah Penderitaan Manusia dalam Perspektif Fenomenologi Edmund Husserl. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab dan menjelaskan permasalahan penderitaan manusia ditinjau dari perspektif fenomenologi, mencari makna penderitaan dan memahami keterkaitan penderitaan manusia dengan pemahaman atas eksistensi manusia. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah kenyataan penderitaan yang tidak lepas dari kesadaran manusia. Puncak penyelidikan fenomenologi adalah keberadaan aku yang transenden dengan kesadaran yang transenden. Penderitaan manusia dalam orientasi fenomenologis dimaknai sebagai bagian dari kesadaran transenden. Penderitaan manusia dianggap ada sepanjang berhadapan dengan kesadaran manusia. Realitas penderitaan yang menggejala dan menampakkan diri pada kesadaran diintensionalisasi oleh kesadaran. Melalui serangkaian prosedur intensional, konstitusi dan reduksi diperoleh kenyataan aku yang berkesadaran transenden. Penderitaan manusia dalam perspektif fenomenologi bermuara pada basis ontologis aku yang transenden. Selanjutnya, penderitaan manusia dalam realitas mempunyai serangkaian makna yang menunjukkan keterkaitan penderitaan manusia dengan eksistensi manus ia. Adapun makna penderitaan manusia adalah makna profetik dan makna perlawanan atau pemberontakan.
Human suffering is the reality of human life. Man can find various forms of suffering in the midst of human life. Human suffering is very subjective. People are always question it variously. One that stands out is the attitude of self-denial and avoidance. Starting from the response of human on suffering, the efforts to explore the nature of suffering is very important so that people can deal with the problem of suffering with more proportional. This research is a library research. The title of this research is “Human Suffering in the Perspective of Edmund Husserl's Phenomenology.†The purposes of this study are to answer and explain the problem of human suffering which is seen from the perspective of phenomenology, trying to understand the meaning of suffering and human suffering associated with an understanding of human existence. The result obtained from this study is the fact of suffering that can not be separated from human consciousness. The basis of phenomenological investigation is das ich transcendent to the transcendental consciousness. Human suffering in a phenomenological orientation is defined as part of a transcendent consciousness. Human suffering is achieved along the face of human consciousness. Reality of human suffering commonly appears in consciousness which is intended by consciousness. Through a series of deliberate procedures, constitution and the reduction obtained by the facts, I'm with transcendental consciousness. Human suffering in the perspective of phenomenology down to das ich transcendent as the basis of ontologically transcendent. In addition, the reality of human suffering has a meaning that shows a series of human suffering associated with human existence. The meaning of human suffering is the prophetic meaning and importance of resistance or rebellion.
Kata Kunci : Fenomenologi,Penderitaan manusia,Kesadaran transenden