Laporkan Masalah

Eksistensi surat kuasa untuk menjual dalam penyelesaian kredit bermasalah di Bank CIMB Niaga cabang Magelang :: Studi kasus SKUM No. 21 dan 22 antara Bank CIMB Niaga dan Y

WIDORETNO, Sari, Ninik Darmini, S.H.,M.Hum

2010 | Tesis | S2 Magister Kenotariatan

Upaya penyelesaian kredit macet dengan penjualan dibawah tangan sering menggunakan Surat Kuasa Untuk Menjual (SKUM). Pelaksanaan penjualan objek Hak Tanggungan secara bawah tangan dengan menggunakan SKUM tidak selamanya berjalan mulus, seperti yang terjadi di Bank CIMB Niaga Cabang Magelang dengan salah satu nasabahnya Y. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi Surat Kuasa Untuk Menjual dalam penyelesaian kredit bermasalah. Dan untuk mengetahui hambatanhambatan yang dihadapi oleh kreditur dalam melakukan penjualan objek Hak Tanggungan secara bawah tangan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat yuridis empiris, yaitu penelitian yang mengutamakan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer. Data ini kemudian didukung dengan bahan hukum yang diperoleh dari studi kepustakaan dan dokumentasi untuk kemudian dianalisis secara kualitatif sehingga diperoleh hasil penelitian dan disajikan secara deskriptif Eksistensi SKUM dalam penyelesaian kredit bermasalah di Bank CIMB Niaga cabang Magelang secara formil sudah sah karena telah memenuhi syarat sah perjanjian ( Pasal 1320 KUHPerdata) dimana pembuatannya ketika kredit telah macet bahkan SKUM memiliki kekuatan pembuktian yang kuat dan sempurna karena dibuat secara otentik, namun secara materiil pelaksanaan SKUM menemui hambatan-hambatan. Hambatan tersebut adalah jaminan sulit untuk dijual karena bank lalai tidak memperhatikan faktor non teknis dalam melakukan penilaian jaminan, tidak ada kesepakatan mengenai harga penjualan, tidak ada kesepakatan mengenai pengosongan objek jaminan. Akibat adanya hambatan tersebut penjualan objek Hak Tanggungan secara bawah tangan untuk pelunasan kredit tidak dapat dilaksanakan, sehingga kreditur memilih menggunakan haknya yang lain sebagai kreditur yaitu memohonkan pailit debitur

In bad credit settlement through private sale, SKUM or letter of authorization to sell is frequently made. The sale implementation of the objects of mortgage privately is not always smooth as what happened in Bank CIMB Niaga Branch Magelang with one of its clients, Y. The research aims at identifying the existence of SKUM in bad credit settlement as well as the obstacles encountered by the creditor in the implementation of mortgage objects private sale. The research is juridical empiric in nature, which emphasizes field study to obtain primary data. The primary data are supported by legal materials obtained from library and document study to be analyzed qualitatively to gain conclusion of the research which is presented descriptively. The existence of SKUM in bad credit settlement in Bank CIMB Niaga Branch Magelang is formally legal because it has fulfilled the legal requirements of agreement (Article 1320 Civil Code), which cover SKUM authentic formation when bad credit occurred, and thus it owns strong and flawless proof control. However, materially, the implementation of SKUM faces some obstacles, such as: the difficulty in selling the security due to the Bank's neglect on non technical factors in the assessment of the security, the disagreement on sale price, and the disagreement on vacating the objects guaranteed. Due to these obstacles, the sale of objects of mortgage privately to settle a credit can not be executed. Therefore, creditor chooses to use his other right as a creditor, i.e. petitioning for the debtor's bankruptcy.

Kata Kunci : Surat kuasa untuk menjual,Kredit perbankan,Hak tanggungan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.