Kesejahteraan subjektif pada mahasiswa ditinjau dari kematangan beragama dan efikasi diri
KUSWARDANI, Istiana, Subandi, Ph.D
2010 | Tesis | S2 Magister Sains PsikologiPenelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik kemampuan prediksi kematangan beragama dan efikasi diri terhadap kesejahteraan subjektif mahasiswa, perbedaan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa tidak bermasalah dengan mahasiswa bermasalah, tingkat kesejahteraan subjektif pada mahasiswa, tingkat kematangan beragama pada mahasiswa, dan tingkat efikasi diri pada mahasiswa. Untuk menguji hipotesis yang dajukan, dilakukan uji analisis regresi dan uji-t. Sejumlah 111 mahasiswa yang terdiri atas 51 mahasiswa tidak bermasalah dan 60 mahasiswa bermasalah terlibat dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas skala kesejahteraan subjektif yang terdiri atas subskala afek, subskala kepuasan hidup, subskala kepuasan terhadap kehidupan kampus, subskala kepuasan terhadap kehidupan pribadi dan subskala aktualisasi diri, skala kematangan beragama, dan skala efikasi diri. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan: 1. Kematangan Beragama dan Efikasi Diri merupakan prediktor positif terhadap Kesejahteraan Subjektif pada Mahasiswa dengan kemampuan prediksi sebesar 45,5%, 2. Terdapat perbedaan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa tidak bermasalah dengan mahasiswa bermasalah, 3. Jika berdiri sendiri, variabel kematangan beragama mampu menjadi prediktor positif terhadap kesejahteraan subjektif mahasiswa, dan 4. Jika berdiri sendiri, variabel efikasi diri dapat menjadi prediktor positif bagi kesejahteraan subjektif mahasiswa, 5. Subjek penelitian ini memiliki tingkat kesejahteraan subjektif, tingkat kematangan beragama, dan tingkat efikasi diri yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi populasi pada umumnya.
This study aims to find empirical evidence of the predictive ability of religious maturity and self-efficacy on subjective well-being of students, differences in subjective well-being of the students do not have a problem with student s with problems, the level of subjective well-being, the level of religious maturity, and the level of self efficacy. The hypothesis analized by regression analysis and t-test. A number of 111 students consisted of 51 students and 60 students of problems involved in this research. The instrument used in this study consisted of subjective well-being scale that consisting of affective subscale, life satisfaction subscale, student life satisfaction subscale, personal life satisfaction subscale, and self-actualization subscale, the scale of religious maturity, and self-efficacy scale. The conclusions of this study are: 1. Religious Maturity and Self Efficacy is a positive predictor of subjective well-being in students with predictive ability by 45,5%, 2. There was differences in subjective well-being of students do not have a problem with students with problems, 3. By itself, the variable religious maturity can be a positive predictor of subjective well-being of students, and 4. Self-efficacy variables can be a positive predictor for subjective well-being of students, 5. The subjects of this study have higher levels of subjective well-being, religious maturity, and self-efficacy when compared with the condition of the general population.
Kata Kunci : Kesejahteraan subjektif,Kematangan beragama,Efikasi diri