Evaluasi suplementasi vitamin C pada ransum terhaadp pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bawal air tawar (Colossoma sp.)
LISTIOWATI, Emyliana, Dr. drh. Yanuartono, M.P
2010 | Tesis | S2 Sain VeterinerIkan bawal air tawar merupakan spesies ikan yang berasal dari Brazilia.Pada habitat aslinya ikan tersebut mengkonsumsi pakan berupa buah-buahan yang kaya akan vitamin C namun di Indonesia pakan yang umum diberikan adalah pakan buatan (pellet). Kandungan mikronutrien khususnya vitamin C pada pellet mudah hilang pada proses pembuatan pakan atau penyimpanan sehingga perlu ditambahkan vitamin C pada pakan buatan (Pellet). Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan vitamin C dengan kadar yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bawal air tawar. Tiga ratus ekor ikan bawal air tawar ukuran 65 ± 10 gram digunakan untuk penelitian dengan masa pemeliharaan 56 hari. Benih ikan tersebut dibagi dalam 15 kolam percobaan dengan padat penebaran masing-masing 20 ekor. Metode penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan. Lima perlakuan pakan bentuk pellet tradisional dengan kandungan protein ± 29% ditambahkan vitamin C (asam askorbat murni/100%) sebanyak (0,100, 200, 400 dan 1200 mg/kg). Pakan diberikan sebanyak 3% dari total berat ikan dan frekuensi diberikan satu kali sehari. Sampling dilakukan pada awal percobaan dan setiap 2 minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan nilai specific growth rate (SGR) berkisar antara 0,93-1,09 (%), faktor kondisi berkisar antara 1,68 – 1,73 (gr/mm), indek hepatosomatik berkisar antara 2,09-2,50 (%), feed conversion ratio (FCR) berkisar antara 3,70-4,40 (%) dan kelangsungan hidup 95-98 (%) namun setelah dilakukan analisis variansi ditunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) pada semua parameter yang diamati. Tidak ditemukan gejala defisiensi vitamin C selama penelitian. Data kualitas air selama penelitian menunjukkan berkisar antara 27-28°C, oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5,6-6,8 ppm dan pH berkisar antara 6-7. Perlakuan pakan dengan penambahan vitamin C (0, 100, 200, 400 dan 1200 mg/kg pakan) berdasarkan analisis variansi (ANOVA) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bawal air tawar.
Freshwater bawal fish is native species from amazone basin. In the nature habitat that fish was consumed feed of fruits rich on vitamin C in Indonesia the common feed given is artificial feed (pellet). Micronutrients, especially vitamin C content in the pellets lost easily in the process of manufacture or storage of food. Therefore vitamin C supplementation is needed to be added in the diet. This research aimed to study the effect of vitamin C suplementation on the growth and the survival of fish freshwater bawal . Three hundred freshwater bawal fish lots the size of 65 ± 10 grams is used for this study. These fish are distributed in 15 experimental cages with stocking density 20 fish each cage, with 56 days reared period. Methods of experimental design with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of five treatments. Five treatments with traditional pellet form of the protein content of ± 29% added vitamin C (pure ascorbic acid /100%) of (0, 100, 200, 400 and 1200 mg / kg). The feed is given 3% of the total weight of fish and frequency given once daily. Sampling was done at the beginning of the experiment and every two weeks. The results showed the value of specific growth rate (SGR) ranged from 0.93 to 1.09 (%), condition factor ranged from 1.68 to 1.73 (g / mm), index ranged from 2.09 to 2 hepatosomatik, 50 (%), Feed Conversion Ratio (FCR) ranged from 3.70 to 4.40 (%) and survival of 95-98 (%), but after analysis of variance showed that results were not significantly different (P> 0.05) on all parameters. The symptoms of deficiency of vitamin C is not found during the study. Data water quality during the study shows the temperatures ranging from 27-28 ° C, dissolved oxygen (DO) ranged from 5.6 to 6.8 ppm and pH ranged from 6-7.Treatments with suplementation of vitamin C (0, 100, 200, 400 and 1200 mg/kg diet) demontrates no significant effect on the growth and the survival rate of freshwater bawal fish.
Kata Kunci : Colossoma sp,Vitamin C,Spesific growth rate (SGR),Faktor kondisi (FK),Indek hepatosomatik (IHS)