Bovine viral diarrhea virus pada sapi Bali (Bos Sondaicus) di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur

SUPRIYADI, Arif, Prof. drh. R. Wasito, M.Sc., Ph.D

2010 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Bovine viral diarrhea (BVD) merupakan penyakit yang penting karena mengakibatkan kerugian ekonomi secara signifikan. Penyakit yang bersifat kontagius tersebut menginfeksi sapi dan ruminansia lainnya di seluruh dunia. Sapi pada semua umur dan jenis kelamin peka terhadap BVD dengan gejala klinis yang bervariasi dari subklinis sampai akut mematikan. Infeksi bovine viral diarrhea virus non-sitopatik (BVDV NCP) menjadi fokus perhatian dalam pemberantasan BVDV. Infeksi BVDV NCP lebih dominan ditemukan di alam dan lebih sering menimbulkan wabah jika dibandingkan dengan bovine viral diarrhea virus sitopatik (BVDV CP).Infeksi BVDV menginduksi imunosupresif yang menyebabkan berbagai infeksi sekunder. Jembrana diseases (JD), bovine viral diarrhea (BVD),malignant catarrhal fever (MCF), bovine ephemeral fever (BEF) sering terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara. Kejadian penyakit pada umumnya bersifat kompleks yang merupakan infeksi campuran. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi BVDV NCP, CP dan infeksi campuran BVDV NCP dan CP.Sebanyak 150 serum sapi Bali yang berasal dari daerah endemik BVDV, yaitu: dari Desa Girimukti, Petung, Saloloang dan Sotek di Kabupaten Penajam Paser Utara telah diuji dengan menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) antibodi dan antigen capture terhadap BVDV.Hasil pengujian dinyatakan infeksi BVDV NCP (jika antibodi negatif dan antigen positif), infeksi BVDV CP (jika antibodi positif dan antigen negatif) dan infeksi campuran BVDV NCP dengan BVDV CP (jika antibodi positif dan antigen positif).Hasil pengujian ELISA tidak ditemukan adanya antigen BVDV NCP maupun antigen campuran BVDV NCP dan CP. Dari 150 sampel yang diperiksa 67 (44,67%) diantaranya adalah positif antibodi anti-BVDV CP. Sapi Bali yang positif antibodi anti-BVDV meliputi semua kelompok umur dan jenis kelamin.

Bovine viral diarrhea (BVD) is a devastating disease because it significantly causes economic losses. This contagious disease infects cattle and ruminant worldwide. Cattle at all ages and sexes are susceptible to BVDV infection with clinical signs ranging from sub clinical to highly fatal. Non cytopathic bovine viral diarrhea virus (NCP BVDV) becomes a major focus in the eradication of BVDV. Infectious NCP BVDV are mostly found in nature and cause outbreaks rather than cytopathic bovine viral diarrhea (CP BVDV).Bovine viral diarrhea virus infection induces the immunosuppressive which causes variety of secondary infections.The cases of Jembrana diseases (JD),bovine viral diarrhea (BVD), malignant catarrhal fever (MCF) and bovine ephemeral fever (BEF) at Bali cattle at Penajam Paser Utara district, East Kalimantan province are considered endemic. Incidence of this disease is generally complex, where mixed infections are more common. The objective of the research is to identify NCP BVDV, CP BVDV and mixed infection between them.One hundred and fifty total serums of Bali cattle from BVDV endemic area in Penajam Paser Utara district were tested by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) antibody method and antigen capture to BVDV. The test result are NCP BVDV infection (if negative antibody and positive antigen), CP BVDV infection (if positive antibody and negative antigen), and mixed infections (if positive antibody and positive antigen). The result of ELISA test shows no NCP BVDV and mixed BVDV antigen. Of the 150 samples examined 67 of them are positive antibodies anti-CP BVDV. Bali cattle infected BVDV covers all age and sexes.

Kata Kunci : Bovine viral diarrhea virus non, sitopatik, ELISA antibodi, ELISA antigen capture