Kajian lintas seksional orf pada peternakan kambing rakyat di Kabupaten Aceh Besar

NOVITA, Andi, Dr. drh. Doddi Yudhabuntara

2010 | Tesis |

Kajian lintas seksional orf pada 144 peternakan rakyat dengan jumlah ternak 697 ekor kambing telah dilakukan pada bulan Februari dan Maret tahun 2010 di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggro Aceh Darussalam. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit orf dan pengaruh asosiasi faktor hospes, lingkungan, serta manajemen pemeliharaan terhadap penyakit tersebut agar dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit orf di tempat penelitian dan di tempat lain yang memiliki kemiripan dengan tempat penelitian. Diagnosa dilakukan dengan melihat gejala-gejala klinis. Kambing yang positif gejala klinis diambil sampel kulit di bagian yang terdapat gejala klinis kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologis. Kambing dianggap menderita orf jika uji histopatologi positif. Kandang dianggap positif orf jika paling tidak satu kambing menderita positif orf pada kandang tersebut. Data yang terkumpul dianalisis dengan X², Fisher Exact Tests, odds ratio, resiko relatif dan logistic regression untuk mengetahui asosiasi kejadian penyakit orf pada peternakan kambing dengan faktor-faktor yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan prevalensi orf tingkat peternakan (kandang) sebesar 5,6%. Dari perhitungan Fisher Exact Tests diperoleh faktor pendidikan SD dan jumlah kambing betina tua yang signifikan. Dari hasil perhitungan odds ratio dan resiko relatif diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh antara lain pengalaman berternak, sifat kandang, jumlah perkandang, ukuran kandang dan kecamatan Indrapuri.

A cross-sectional study on orf in 144 traditional farms with 697 heads of goat was conducted in the district of Aceh Besar, Nanggro Aceh Darussalam. The objectives of the study were to reveal the prevalence of orf at both animal and farm level and to determine the association between the farm level prevalence and host, environment, and the management factors. Hopefully the result of this study can be used as a reference for the control of the disease in Aceh Besar and similar districts. A goat was designated as suffering from orf if it showed clinical sign of orf, histological proven, or both. A farm was considered as an orf farm if at least one of goat in the respective farm was positive for orf. Risk factors of host, environment, and farm were obtained by means of observation and a questionnaire. Chi-square and fisher exact tests (FET), relative risk, and odds ratio calculation, and a logistic regression model were used to determine the association between factors obtained and orf status of a farm. The results of FET showed that level education and the number of old female goat were associated with orf in farm. However, the calculation of relative risk and odds ratio as well as logistic regression revealed the experience of farming, type of barn, and sub district of Indrapuri were well associated with orf in farm.

Kata Kunci : Orf, Kambing, Aceh Besar, Faktor resiko, Asosiasi