Makna kebebasan dalam perspektif filsafat politik Hannah Arendt
ROHMAWATI, Ari, Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin
2010 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatKebebasan merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia, sehingga perlu untuk diwujudkan dalam kehidupan sosial politik agar kebebasan itu menjadi nyata. Akan tetapi dewasa ini dalam perkembangannnya, politik di indonesia sebagai upaya mengkonkretkan kebebasan justru tidak mencerminkan kebebasan itu sendiri. Hal ini nampak dari tindakan-tindakan yang bersifat politis cenderung mengabaikan etika seperti tindak kekerasan serta korupsi. Tindak kekerasan yang terjadi dewasa ini bukan dalam bentuk kekerasan fisik akan tetapi lebih kepada kekerasan publik, di mana kebijakan-kebijakan publik serta tindakan-tindakan politis semakin jauh dari prinsip kebebasan. Ruang publik yang seharusnya dijadikan ruang kebebasan dan persamaan justru menjadi ruang ketaksamaan dalam segala bidang, baik itu ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum dan lain sebagainya. Persoalan kebebasan yang sedemikian rupa merupakan kajian utama dalam tesis beikut. Dengan menggunakan pisau analisis pemikiran filsafat politik milik Hannah Arendt, penulis berupaya menggali makna kebebasan sekaligus membaca realitas kebebasan di Indonesia. Dalam upaya tersebut penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sebagai penelitian kepustakaan, pengumpulan data dilakukan dengan menentukan sumber-sumber literatur yang terkait langsung dengan objek penelitian. Data tersebut kemudian dianalisis untuk menemukan makna kebebasan. Dari penelitian tersebut, dihasilkan suatu kesimpulan bahwa kebebasan merupakan suatu bentuk tindakan politis yang mengikutsertakan inisiatif dan ingatan sosial, sehingga hanya wilayah publik dalam suatu badan politik yang mampu mewujudkannya. Maka dalam hal ini ke kebebasan bukan merupakan suatu hal yang natural, akan tetapi suatu hal yang ada ketika individu menjadi warga negara, karena hanya melalui negara, individu mampu merealisasikan kebebasannya, dan melalui negara yang memiliki badan hukum, maka jaminan akan kebebasan bertindak dapat dimiliki. Dengan demikian akan diperoleh suatu kondisi masyarakat yang demokratif, egaliter dan partisipatif untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Freedom is a fundamental aspect in the human life. It is Necessary to realized the freedom in the social and political life of humanity. In the current development of Indonesian politics, it is also necessary, the concretization of freedom does not express the real freedom itself. This problem is merely appear as political activity that obey. Ethical norm such violence and corruption. The violence, now days tends to occur in the public violence, not in the form of physical violence both public policies and political acts stand far away from the principle of freedom. The public spheres that should become freedom and equality spheres perform as unequality in all field of human life; economic, education, health, laws and others. Problems of freedom are especial study in this thesis. There use analitical tools of political philosophy of Hannah Arendt, then writer makes effort to find the meaning of freedom and analizes reality of freedom in Indonesia. Therefore, the writer uses descriptive and qualitative methode. As a Library research, data was collected as it connected with sources of research object. Collected data was analyzed to find the true meaning of freedom This research results a conclusion that freedom is political actions which involve social memory and initiative of individual, so only public sphere in a political body, which capable to realize it. Therefore, in this case, freedom isn’t natural matter which has all people, but freedom will exist when individual became citizen. Because, through the state, individual can realize freedom, and own freedom guarantee to act. Thereby, there will be obtained a condition of society which is demokratif, egaliter and partisipative to attain social justice for all people.
Kata Kunci : Filsafat politik Hannah Arendt,Kebebasan,Tindakan politik, Political philosophy of Hannah Arendt, freedom, political action