Pemikiran ekofeminisme dalam perspektif etika lingkungan :: Relevansinya bagi pelestarian lingkungan hidup di Indonesia
SURURI, Ahmad, Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M
2010 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatPenelitian ini didasari atas penglihatan bahwa krisis lingkungan hidup dewasa ini adalah bersumber dari kesalahan cara pandang manusia terhadap dirinya, alam dan keseluruhan ekosistem. Kesalahan cara pandang ini berasal dari etika antroposentrisme, yang memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta dan hanya manusia yang mempunyai nilai, sehingga alam dan segala isinya dianggap sebatas alat bagi pemuasan kepentingan dan kebutuhan hidup manusia. Cara pandang seperti ini melahirkan sikap dan prilaku eksploitatif tanpa kepedulian terhadap alam dan segala isinya yang dianggap tidak mempunyai nilai pada diri sendiri. Karenaya, penelitian ini membahas perihal pemikiran ekofeminisme dalam perspektif etika lingkungan: relevansinya bagi pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Ini merupakan terobosan penting dan sebagai alternatif di bidang etika lingkungan dalam menyikapi persoalan kerusakan lingkungan hidup sekarang ini. Objek formal penelitian ini adalah etika lingkungan. Objek materialnya adalah pemikiran ekofeminisme. Metode yang digunakan adalah deskripsi, interpretasi, holistika, dan analisis dengan filsafat sebagai pendekatannya. Penelitian ini adalah studi kepustakaan atau library research. Penelitian ini bermaksud menjawab tiga hal: pertama, apa latar belakang yang mendasari pemikiran ekofeminisme? Kedua, bagaimana konsep etika ekofeminisme tentang pengelolaan lingkungan hidup? Setelah diperoleh bingkai mengenai pemikiran ekofeminisme dalam perspektif etika lingkungan, selanjutnya, soal ketiga, bagaimana relevansinya bagi pelestarian lingkungan hidup di Indonesia? Hasil dari penelitian ini adalah Pertama, ekofeminisme melihat masalah sosial, kultural dan struktural, berupa dominasi yang dipakai oleh antroposentrisme dalam relasi antar kelompok manusia dan manusia dengan alam lingkungannya mengakibatkan penderitaan bagi manusia dan kehancuran lingkungan hidup. Kedua, ekofeminisme menawarkan cara pandang yang holistik, pluraslistik, dan inklusif, yang lebih memungkinkan laki-laki dan perempuan membangun relasi setara, untuk mencegah kekerasan dan menjaga alam lingkungan tempat mereka hidup. Ketiga, pemulihan prinsip feminin merupakan jawaban atas semakin mengkhawatirkannya kondisi lingkungan hidup yang terus menerus dieksploitasi oleh sifat maskulin demi keuntungan ekonomi tanpa mempertimbangkan kelangsungan hidup manusia dan alam. Menerapkan prinsip feminin dalam kehidupan sehari-hari, tampaknya jalan alternatif ke depan, baik bagi kaum perempuan maupun laki-laki, karena prinsip feminin lebih mengedepankan sikap penghargaan atas alam dan kehidupan dengan cara memelihara, mengasuh, dan kasih, serta kebersamaan. Keempat, krisis lingkungan hidup di Indonesia yang diakibatkan dari ulah tangan manusia yang berlebihan dan sewenang-wenang dalam mengeksploitasi sumber daya alam, maka butuh penerapan gaya hidup baru sebagai kunci untuk menghentikan semua praktik dan sistem yang mengancam kelangsungan hidup bumi, yakni dengan menerapkan gaya hidup perspektif subsistensi yang bersumber dari prinsip etika ekofeminisme.
This research is based on the vision that today's environmental crisis comes from the mistakes of the human perspective of themselves, nature and the whole ecosystem. An error viewpoint derives from the ethics of anthropocentrism, which views human beings as the center of the universe and human beings only have value, so that the nature and extent of all its contents are considered a tool for satisfying the interests and needs of human life. This viewpoint derives exploitative behavior and attitude without concern for nature and everything in it is deemed not to have value in themselves. Therefore, this study discuss the ecofeminism concern in environmental ethics perspective: relevance for environmental conservation in Indonesia. This is an important breakthrough and as an alternative in the field of environmental ethics in addressing the problem of environmental damage now. The formal object of this research are environmental ethics. The object of its material is ecofeminism concern. The method used is descriptive, interpretative, holistic, and analytic with philosophy as its approach. This study is a literature study or library research. This study intends to answer three things: first, what is the underlying background of the ecofeminism concern? Second, how are the concept of ecofeminism ethics about environmental management? After obtaining a frame of ecofeminism concern in the perspective of environmental ethics, then, the third, how its relevance for the conservation of the environment in Indonesia? Results from this study is first, ecofeminism concerns a social, cultural and structural, as the dominance used by the anthropocentrism in the relationship between human groups, and human with natural environment human causing suffers by the human and natural environmental destruction. Second, ecofeminism offers a holistic perspective, pluraslistik, and inclusive, which further enables men and women to build an equivalent relationships, to prevent violence and preserve the natural environment in which they live. Third, the recovery of the feminine principle is an answer to the increasingly worried about the environmental conditions are continuously exploited by the nature of the masculine for the sake of economic gain without regard for human life and nature. Feminine principle in everyday life, seems an alternative way forward, both for women and men, because the attitude of the feminine principle emphasizes respect for nature and life in a way of maintaining, nurturing, and love, and togetherness. Fourth, Indonesia's environmental crisis resulting from the act of human hand excessive and arbitrary in the exploitation of natural resources, it needs the application of a new lifestyle as the key to stopping all practices and systems that threaten the survival of the earth, namely by implementing lifestyle subsistence perspective derived from ethical principles of ekofeminisme.
Kata Kunci : Antroposentrisme,Etika ekofeminisme gender,Ekologis,Subsistensi, anthropocentrism, ethics, gender ecofeminism, ecological, subsistence