Epistemologi konsumerisme dalam perspektif Jean Baudrillard

FADHILAH, Dr. Abbas Hamami Mintaredja

2010 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Penelitian ini adalah kajian pustaka dengan judul Epistemologi Konsumerisme dalam Perspektif Jean Baudrillard. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pandangan Jean Baudrillard tentang konsumsi dalam perspektif epistemologi, pengertian masyarakat konsumsi dan budaya konsumerisme, serta relevansi epistemologi konsumsi menurut perspektif Jean Baudrillard terhadap budaya konsumerisme (tinjauan kritis terhadap budaya masyarakat kota di Indonesia). Cara penelitian ini dilakukan melalui 3 hal: materi penelitian, jalan penelitian dan hasil penelitian. Materi penelitian terdiri dari data primer, sekunder, dan tertier. Data primer, berupa referensi utama tentang “Teori Konsumsi” Baudrillard. Data sekunder adalah buku-buku teori epistemologi, dan data tertier berupa referensi pendukung yang relevan dengan landasan teori epistemologi konsumsi dan budaya konsumenisme. Jalan penelitian dilakukan melalui 3 tahap, yaitu pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan hasil penelitian. Metode analisis hasil adalah hermeneutika dan metode induksi-deduksi. Hasil yang dicapai dari penelitian ini meliputi 3 hal. Pertama, pandangan epistemologi konsumsi Baudrillard bersifat multi dimensi (metafisik, sosiologistrukturalis, semiotik/semiologi dan Posmodern), bahwa hakekat objek konsumsi adalah sistem tanda (tanda-tanda sosial) dan makna konsumsi telah berubah menjadi pemisahan kelas dan institusi kelas. Kedua, masyarakat konsumsi adalah individu sosial sebagai subjek konsumsi. Ketiga, budaya konsumerisme adalah budaya masyarakat yang cenderung mengkonsumsi objek secara berlebihan, bukan sekadar memenuhi kebutuhan hidup sesua i dengan nilai guna objek, tetapi lebih berorientasi untuk mengejar prestise (prestige) dan status sosial. Relevansi epistemologi konsumsi perspektif Baudrillard dengan budaya konsumerisme terletak pada ideologi konsumsi, yaitu idealisme liberal kapitalis dengan konsep masyarakat pertumbuhan atau berkelimpahan (affluence society) yang mendambakan kemapanan dan kenyamanan hidup. Relevansi bagi budaya Indonesia adalah bahwa budaya konsumerisme merupakan fakta sosial yang dampak negatifnya lebih besar bagi kehidupan sosial, karena menyebabkan pola hidup konsumtif (boros), menambah kesenjangan sosial dan meningkatkan pencemaran bagi lingkungan hidup, meskipun terdapat dampak positif dalam bidang perkembangan kreativitas seni dan budaya, serta usaha pemberdayaan masyarakat

This research is literature study with title Consumerism Epistemologi in Jean Baudrillard’s Perspective. It aims at describing Jean Baudrillard’s view of consumption in epistemological perspective, the meaning of the consumptive society and consumerism culture and the epistemological relevance of the consumption to the consumerism culture in Jean Baudrillard’s perspective. It is meant to be a critical review of Indonesian urban society. It is organized as follows: the materials in the form of primary and secondary data, the method of study and the results of study. The primary data represents study materials that are obtained from the main reference of Baudrillard’s “Consumption Theory”. The secondary data and tertiary data in the form of the supporting reference related to the theoretical basis of consumption epistemology, and related to consumerism culture. The systematically reporting of the study results that consist of data analysis using hermeneutics method and induction- deduction methods to draw conclusions of the study object. The result of the research: First, Baudrillard’s epistemological view of the essence of consumption is multidimensional (metaphysic, sociological-structural, semiotic/semiology and postmodern) and suggests that the essence of consumption object is sign system (social signs: status, occupation, education, gender), and the meaning of the consumption has changed into class separation and class institution. Second, consumption society represents the society that plays a supporting role in production process through consumption activities. Third, consumerism culture is the consumption society culture that tends to excessively consumption objects and not just for the shake of satisfying living needs in accordance with the usefulness value of the objects but is prestige and social status oriented. The relevance of the consumption epistemology in Baudrillard’s perspective for the consumerism culture does lie in the consumption ideology is liberal idealism-capitalism with the concept of developing society or affluence society, which means the society that strives for establishment and comfortable life. The relevance of the urban society culture in Indonesia, the phenomena of consumerism culture represents the social fact that has negative impact on social life because it widens the existing consumptive life style, social gap and increases the pollution of living environment though it has also positive impact in the creativity development in arts and culture and human empowerment.

Kata Kunci : Epistemologi,Konsumerisme,Ideologi konsumsi,Logika sosial konsumsi, epistemology, consumerism, the consumption ideology, the social logic of consumption