Dominasi ide dan intelektualitas dalam perebutan kekuasaan dan hegemoni drama Man and Superman karya George Bernard Shaw
WAJIRAN, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum, DEA
2010 | Tesis | S2 Ilmu SastraTesis ini mendiskusikan wacana hegemoni yang terdapat di dalam drama Man and Superman karya George Bernard Shaw. Untuk mendapatkan wacana komprehensif maka tesis ini akan menjawab beberapa pertanyaan kunci, yakni; (1) apakah yang dimaksud dengan konsep hegemoni; (2) bagaimana perebutan kekuasaan terjadi di dalam drama Man and Superman; dan (3) bagaimana konteks sosial politik masyarakat Inggris yang menginspirasi lahirnya karya sastra tersebut. Kajian ini akan menggunakan analisis tekstual dengan pendekatan imajinaritas sosial yang mengasumsikan peristiwa tekstual sebagai representasi dari peristiwa sosial. Wacana hegemonis yang muncul di dalam karya drama tersebut kemudian dikaitkan dengan persoalan-persoalan sosial politik yang ada di dalam masyarakat Inggris pada masa itu. Hasil dari kajian ini menunjukan bahwa ada banyak kesamaan persoalan yang ada di dalam sejarah Inggris dengan apa yang diungkapkan di dalam drama tersebut. Kesamaan pertama, mengenai adanya kesenjangan antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki di dalam masyarakat Inggris. Hal itu ditandai dengan adanya pembatasan-pembatasan terhadap aktivitas-aktivitas maupun peran serta kaum perempuan di bidang yang dicap sebagai hanya hak laki-laki. Kaum perempuan dianggap tidak dapat berdiri sendiri dan tidak memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kaum laki-laki. Kesamaan kedua, adanya kesenjangan antara kaum majikan dengan kaum buruh. Kaum majikan yang umumnya lahir dari keturunan ningrat atau pemilik tanah hidup berkecukupan, sedangkan kaum buruh hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Kaum buruh hidup dengan gaji yang pas-pasan, hidup di dalam lingkungan kumuh serta masa depan generasi yang tidak jelas. Kondisi tersebut ditambah lagi dengan sikap acuh para majikan. Kaum majikan tidak memperdulikan kondisi yang dialami kaum buruh, sehingga terjadi kecemburuan dengan lahirnya pemberontakan atau demontrasi dimana-mana. Ketiga, persoalan kesenjangan di dalam masyarakat Inggris juga disebabkan oleh adanya sikap-sikap yang tidak akomodatif kaum tua terhadap golongan muda. Hal ini merupakan sikap warisan ciri khas maysarakat feodal yang sangat kental di negeri tersebut. Hubungan antara kaum tua dengan kaum muda yang tidak harmonis mengakibatkan lambatnya kemajuan-kemajuan yang harusnya diperoleh negeri itu. Kaum muda yang harusnya produktif dan berkemajuan justru merasa terbelenggu karena tidak mendapat restu dari golongan tua. Kondisi inilah yang oleh GBS dianggap sangat memprihatinkan, mengingat kemajuan ekonomi yang diraih negara itu sudah cukup maju pada saat itu, tetapi harus dihancurkan oleh sikap masyarakat sendiri yang tidak terbuka
This thesis discusses the discourse of hegemony that exist in the play Man and Superman by George Bernard Shaw. To obtain a comprehensive discourse of the thesis will answer some key questions, namely: (1) What does it meant by the concept of hegemony, (2) how the power struggle going on in the play Man and Superman, and (3) how the sociopolitical context of British society inspired the birth of the literary work. This study will use textual analysis with social imaginary approach that assumes a textual event as a representation of social events. Hegemonic discourse that emerged in the work of drama is then associated with political and social problems that exist in British society at that time. The results of this study indicate that there are many common problems that exist in British history with what is revealed in the drama. The first similarity is about the disparity between women with men in British society. It is marked by the existence of restrictions on the activities and role of women in fields that are labeled as just the right man. Women were considered unable to stand alone and do not have privileges compared with men. The similarity of the two, there is a gap between the employers with the workers. The employer is generally born of patrician land owners live on, while the workers live in very poor condition. The workers who live with a mediocre salary, living in dirty environment and future generations are not clear. These conditions coupled with the indifference of employers. The employer does not care about the conditions experienced by the workers, resulting in jealousy, with the birth of uprisings or demonstrations everywhere. Third, the issue of inequality in British society is also caused by the existence of attitudes that do not accommodate the old for the young group. This is an attitude typical of feudal legacy society that is very thick in the country. The relationship between the parents with young people who are not harmonious causes slow progress that the country should be obtained. Young people are supposed to be productive and feel shackled modernity precisely because it lacked the blessing of the older group. These conditions, by George Bernard Shaw is considered very alarming, considering the economic progress achieved by the country's already quite advanced at the time, but must be destroyed by his own community who are not open
Kata Kunci : Perubahan sosial,Man and Superman,Dinamika politik,George Bernard Shaw