Geology and vharacteristics of ore mineral deposits at Slahung area, Ponorogo regency east java, Indonesia

VISAIPHONE, Soulisack, Dr. Arifudin Idrus

2010 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Wilayah Slahung terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia, yang berada di zona pengangkatan regional lereng selatan mewakili busur Oligosen-Miosen.Didominasi oleh batuan volkano-sedimen berumur Tersier sebagai penyebab terjadinya banyak variasi mineral yang terbentuk pada wilayah ini.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat peta geologi, peta alterasi hidrotermal dan mengetahui tipe karakteristik mineralisasi, serta menyediakan acuan untuk eksplorasi lebih lanjut di daerah Slahung. Petrografi, X-ray Difraksi, analisis geokimia dan analisis inklusi fluida merupakan metode yang diterapkan dalam penelitian ini. Peta geologi yang dibuat berdasarkan interpretasi petrografi dan geokimia bulk-rocks (XRF) yang dikombinasikan dengan penyelidikan di lapangan. Jenis batuan yang mendefinisikan geologi daerah penelitian termasuk andesit, lava andesit, dasit, tuf, riolit, batuan silicified, dan batupasir tufan. Pemetaan zona alterasi digambarkan dengan penentuan dasar perubahan mineral pada analisis XRD dan petrografi.Ada dua jenis alterasi hidrotermal argilik propilitik dan perubahan yang berhubungan dengan endapan hidrotermal. Mineralisasi di daerah Slahung umumnya dicirikan oleh urat kuarsa dengan jumlah variabel pirit, spalerit, galena, kalkopirit, kovelit dan malasit.Protolit dari mineralisasi logam dasar adalah porfiritik yang dipengaruhi oleh lava andesit dan dasit dan terbentuk tipis dengan tekstur sisir, dogtooth, crustiform dan urat kuarsa masif. Batuan samping yang terdiri dari lava andesit dan tuf yang diterobos oleh dasit. Berdasarkan hasil analisa geokimia AAS terdapat kadar tembaga (Cu) tinggi dengan rata-rata 122,1 ppm potensial hingga 81450 ppm, seng (Zn) potensi rata-rata 18,3 ppm hingga 2628 ppm, timbal (Pb) rata-rata 35,4 ppm potensial hingga 833,6 ppm, perak (Ag) 8,1 ppm potensi rata-rata hingga 32,6 ppm dan potensi emas kecil rata-rata 17 ppb hingga 37 ppb. Studi Microthermometric dari inklusi fluida dalam urat kuarsa yang dipilih menunjukkan bahwa endapan bijih berasal pada temperatur 150-390 ° C, salinitas fluida 0,27-0,33 wt.% NaCl eq. Atas dasar data tersebut, maka ditafsirkan bahwa endapan dikategorikan menjadi sistem epitermal rendah sulfidasi, yang terbentuk pada tekanan sekitar 18,9-27,7 bar dan pembentukan kedalaman 200-350 meter di bawah paleosurface.

The Slahung area is located in Ponorogo Regency, East Java, Indonesia, which occupied in Southern Slope Regional Uplift Zone representing Oligocene-Miocene Arc. It is underlain by Tertiary Volcano-Sedimentary rocks that are hosted to a variety of significant mineral occurrences. The purposes of this research are to construct the detailed geological map, hydrothermal alteration map and characteristics of mineralization styles, provide guidelines for further exploration in Slahung area. Petrography, X-ray Diffraction, Geochemical analysis (XRF and AAS) and Fluid inclusion analysis are applied for this research. The geological map was drawn base on interpretation of petrography and bulk-rocks geochemistry (XRF) combination with flied investigation. The rock types that defined the geology of the research area include andesite, andesite lava, dacite, tuff, rhyolite, silicified rock and tuffaceous sandstone. The alteration zone mapping was described by determination of alteration mineral base on XRD analyses, geochemistry and petrography. There are two types of hydrothermal alteration propylitic and argillic alterations which correlation with hydrothermal deposits. The mineralization at Slahung area is commonly characterized by the presence of quartz vein with variable amount of pyrite, sphalerite, galena, chalcopyrite, covellite and malachite. The protolith of the base metal mineralization is porphyritic hosted by andesite lava and dacite and occurs in narrow, comb, dogtooth, crustiform and massive textures quartz vein. Wall-rock consisting of andesite lava and tuff were intruded by dacite. Base on geochemical AAS result it has high grade copper (Cu) potential averaging 122.1 ppm to 81450 ppm, zinc (Zn) potential averaging 18.3 ppm – 2628 ppm, lead (Pb) potential averaging 35.4 ppm to 833.6 ppm, silver (Ag) potential averaging 8.1 ppm to 32.6 ppm and minor gold potential averaging 17 ppb to 37 ppb. Microthermometric study of fluid inclusions in selected quartz veins indicates that the ore deposit originated at temperature of 150-390 °C, salinity of responsible fluid of 0.27-0.33 NaCl wt.% eq. On the basis of those data, it is interpreted that the deposit is categorized into low-sulphidation epithermal system, which formed at pressure of about 18.9-27.7 bars and formation depth of 200-350 meters below paleosurface.

Kata Kunci : Geologi,Zona alterasi,Karakteristik mineral bijih,Slahung,Ponorogo,Indonesia