Orogenic gold mineralization in Kebutuhjurang, Banjarnegara residency, central java, Indonesia

SREYMEAN, Sio, Dr. Ir. I Wayan Warmada

2010 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Kebutuhjurang, terletak di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, diduga menjadi deposit emas orogenik karena daerah tersebut sangat dikontrol oleh struktur dan batuan dasar bermetamorfosa daerah. Ini adalah jenis baru deposito di Pulau Jawa, maka tiga tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka memahami perubahan zona, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai mineralisasi emas orogenik dan mempelajari karakteristik deposit dengan mempelajari urat kuarsa dari generasi yang berbeda. Dalam rangka mencapai tujuan, difraksi X-ray, induktif Digabungkan Emisi Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), bijih mikroskop, kuarsa dan analisis petrografi inklusi fluida performred. Akibatnya, perubahan hidrotermal dapat dibagi menjadi tiga zona termasuk zona ubahan ilit, zona ilit-klorit perubahan dan zona alterasi karbonat. Dari ICP-MS dan mikroskop bijih, nilai emas tertinggi yang berkisar 10-62 ppb terletak di batuan kuarsa silicified dan mengambang. Pengayaan silika yang ditemukan dalam batu silicified adalah zona paling proksimal dari perubahan dalam deposito lapisan emas. Tiga generasi urat kuarsa telah ditemukan setelah kuarsa dan analisis petrografi inklusi fluida.Generasi pertama adalah float kuarsa yang terbentuk dalam cairan suhu tinggi, 156-245 oC, dan salinitas 0,27-0,32 wt. % NaCl equiv. Generasi kedua dan ketiga dari kuarsa yang terbentuk dalam cairan suhu rendah (116-155 oC). Dan salinitas perusahaan adalah antara 0,24 dan 0,29 wt. % NaCl equiv. Formasi ini dapat terjadi sekitar 7-8 km di fasies greenschist.

Kebutuhjurang, located in Banjarnegara Residency of Central Java, is suspected to be orogenic gold deposit because the area is strongly controlled by structures and the basement rock is metamorphosed terrain. This is the new type of deposit in Java island, hence three objectives have been set out in order to understand the alteration zone, to figure out more about orogenic gold mineralization and to study the characteristics of the deposit by studying quartz veins of different generations. In order to achive the goals, X-ray diffraction, Inductively Coupled Plasma Emission Mass Spectrometry (ICP-MS), ore microscopy, quartz petrography and fluid inclusion analyses were performred. As a result, the hydrothermal alteration can be devided into three zones including illite alteration zone, illite-chlorite alteration zone and carbonate alteration zone. From ICP-MS and ore microscopy, the highest gold grade which range from 10 to 62 ppb is located in silicified rocks and quartz float. The enrichment of silica that found in silicified rock is the most proximal zone of alteration in lode gold deposit. Three generations of quartz veins have been found after quartz petrography and fluid inclusion analysis. The first generation is quartz float which was formed in high temperature fluid, 156 to 245 oC, and salinity of 0.27 to 0.32 wt. % NaCl equiv. The second and third generation of quartz were formed in low temperature fluid (116-155 oC), and its salinities are between 0.24 and 0.29 wt. % NaCl equiv. The formation may occur around 7 to 8 km in greenschist facies.

Kata Kunci : Mineralisasi emas,Emas orogenik di Jawa Tengah,Karakteristik urat kuarsa,Zona alterasi,Inklusi fluida