Perbandingan kadar magnesium serum pada preeklamsia berat yang diterapi dengan magnesium sulfat 1,5 gram/jam intravena dan magnesium sulfat 8 gram intramuskular dilanjutkan 1 gram/jam intravena
NINGRUM, Diyah Metta, dr. Rukmono Siswishanto, M.Kes, SpOG(K)
2010 | Tesis |Latar belakang. Magnesium sulfat diketahui sebagai pilihan terapi dalam mencegah terjadinya kejang pada preeklamsia berat. Namun masih terdapat perbedaan tentang dosis yang digunakan (antara dosis inisial dan pemeliharaan) dan lama pemberiannya (durasi) . Tujuan. Mengetahui kadar magnesium serum pada preeklamsia berat yang diterapi dengan magnesium sulfat 1,5 gram/jam intravena selama 6 jam dibanding kombinasi dosis 8 gram intramuskular dilanjutkan 1 gram/jam intravena. Rancangan penelitian. Randomized Controlled Trial Bahan dan cara. Dari limapuluh empat subyek penelitian, separuh menerima pemberian magnesium sulfat dengan dosis inisial 8 gram intramuskular dilanjutkan 1 gram/jam intravena sebagai kelompok kontrol dan separuhnya sisanya menerima pemberian magnesium sulfat tanpa dosis inisial 1,5 gram/jam selama 6 jam sebagai kelompok uji. Dari kelompok kontrol dan perlakuan didapatkan masing masing 6 subyek yang drop out, sehingga dilakukan analisis intention to treat. Hasil penelitian menunjukkan kadar magnesium serum setelah 6 jam pemberian adalah lebih tinggi pada pemberian 1,5 gram/jam intra vena namun secara statistik tidak bermakna (4,5 ± 0,8 mg/dL vs 4,4 ± 0,5 mg/dL, mean difference 0,1 (95%CI -03 – 0,5). Efek samping akibat pemberian Magnesium sulfat terjadi pada kedua kelompok yakni , mual 1 orang (3,7%) pada kelompok kontrol dan tidak ada pada kelompok perlakuan, rasa panas di lengan, leher dan wajah terjadi sama pada kedua kelompok masing-masing 7 orang (25,9%) pada kelompok kontrol dan 7 orang (25,9%) pada kelompok perlakuan. Kesimpulan. Tidak ada perbedaan bermakna pada kadar magnesium serum antara pemberian magnesium sulfat 1,5 gram/jam intravena dibanding magnesium sulfat 8 gram intramuskular dilanjutkan 1 gram/jam intravena.
Background. Magnesium sulfate is known as a treatment option in preventing seizures in severe preeclampsia. But still there are differences about the doses used (between the initial and maintenance doses) and the length of administration (duration). Objective. To compare serum magnesium levels in preeclampsia patient who got 1.5 g/h of magnesium sulfat over six hours intravenous with 8 g of magnesium sulfat intramuscular followed 1 g/h intravenously. Study design. Randomized Controlled Trial Materials and methods. Fifty four subjects, half received the loading dose of magnesium sulfat with 8 g intramuscularly followed 1 g/h intravenously as a control group and the remaining half received a dose of magnesium sulfat without loading dose of 1.5 g/h over six hours as a test group. From the control group and test group was found twelve subject who dropped out and intention to treat analyzes was done. Results showed that serum magnesium levels after six hours administration is higher in 1.5 g/h intra-venous but not statistically significant (4.5 ± 0.8 mg / dL vs. 4.4 ± 0.5 mg / dL , mean difference 0.1, 95% CI -0,3 – 0,5). Side effects of magnesium sulfat occur on both groups, namely, nausea one person (3.7%) in the control group and none in the treatment group, a burning sensation in the arm, neck and face each is same on both group, 7 person (25.9%). Conclusion. Serum magnesium levels in the provision of magnesium sulfat 1.5 g/h is not different compare to combination of intravenous doses of 8 grams intramuscularly followed by 1 g/h intravenously.
Kata Kunci : Kadar magnesium serum,Preeklamsia berat