Laporkan Masalah

Implementasi kebijakan pengelolaan pusat latihan gajah seblat di Propinsi Bengkulu

SARI, Meri Enita Puspita, Dr. M Baiquni, MA

2010 | Tesis | S2 Magister Administrasi Publik

Populasi gajah di Bengkulu yang berada di Pusat Latihan Gajah Seblat terus mengalami penurunan, dari yang sebelumnya masih berjumlah 21 pada tahun 2009 dan sekarang menjadi 18 pada tahun 2010, populasi gajah tersebut terancam punah, begitu juga dengan pengelolaan PLG menjadi tempat wisata yang sampai sekarang belum terealisasi dengan baik. Dengan adanya populasi gajah tersebut dan potensi wisata lainnya diharapkan dapat menjadikan PLG sebagai salah tempat tujuan wisata di propinsi Bengkulu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana impelementasi kebijakan pengelolaan pusat latihan gajah seblat dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Dalam kebijakan pengelolaan Pusat Latihan Gajah Seblat, apabila proses dan pelaksanaan pengelolaan berdasarkan program-program pengelolaan yang sudah ditetapkan yaitu pentaaan kawasan, pemberdayaan masyarakat sekitar, dan pembangunan sarana dan prasarana berjalan sesuai dengan fungsinya maka evaluasi hasil pelaksanaan kebijakan akan meningkatkan kualitas pengelolaan Pusat Latihan Gajah. Sebaliknya, apabila program-program kebijakan tersebut tidak terlaksana maka implementasi kebijakan tidak berhasil. Hal ini juga berkenaan dengn faktorfaktor yang mempengaruhi kebijakan, yaitu komitmen aparatur yang memiliki sikap dan tindakan yang mendukung atau tidak kebijakan pengelolaan PLG Seblat. Komitmen aparatur didukung oleh hubungan antar organisasi yang bekerjasama dan berkoordinasi secara harmonis, komitmen dan hubungan antar organisasi tersebut untuk menjamin tersedianya sarana dan prasarana dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian adalah di Propinsi Bengkulu. Sumber data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu proses pelaksanaan kebijakan pengelolaan pusat latihan gajah Seblat dan variabel bebas yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pengelolaah PLG Seblat berupa; komitmen pemerintah, hubungan antar organisasi, sarana dan prasarana serta partisipasi masyarakat. Hasil Penelitian menunjukkan proses dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan belum berhasil disebabkan karena komitmen aparatur yang tidak konsisten akibat ketidaksesuaian antara tugas pokok dengan tugas yang diemban dalam implementasi kebijakan karena tidak ada kerjasama antar organisasi pemerintah. Belum tersedianya sarana dan prasarana dan kurangnya partisipasi masyarakat juga menjadi masalah tersendiri. Dengan demikian diharapkan BKSDA dan pemerintah daerah konsisten dengan tugas dan fungsinya terhadap PLG, pembangunan sarana dan prasarana, pemberian sosialisasi terhadap masyarakat dan hukuman bagi tindakan kriminal didalam kawasan.

The population of elephants in Bengkulu in Seblat Elephant Training Centre (ETC) had been steadily declining, from a previously still numbered 21 in the year 2009 and is now an 18 in 2010, the population of these endangered elephants, as well as the management of ETC into places hitheto unknown well realized. With the existence of the elephant population and other tourism potential is expected to become ETC as one tourism destination in the province Bengkulu. This is survey to find out how the implementation of the management policies Seblat elephant training centers and the factors influencing the implementation of the policy. In a management policy Seblat Elephant Training Center, if the process and implementation of management based management programs that have been defined that is sistematic areas, empowering local communities, and development facilities in line with the results of the evaluation function of policy implementation will improve the quality of management of Elephant Training Center . Conversely, if the policy programs are not implemented then no successful policy implementation. This is also related with less the factors that influence policy, namely the commitment of apparatus which has the attitude and actions that support or do not ETC Seblat management policy. Commitment apparatus is supported by the relationships among the organizations that cooperate and coordinate in harmony, commitment and relationships between these organizations to ensure the availability of facilities and infrastructure and promote public participation. Research method used is qualitative. Location of the study is in Bengkulu Province. Source data using interviews, documentation and observation. In this study uses the dependent variable was the process of policy implementation Seblat elephant training center management and the independent variables are the factors that influence policy ETC Seblat management form; commitment of governments, inter-organizational relationships, facilities, infrastructure and community participation. Research results show the process and implementation of management policies have not succeeded due to the commitment of the apparatus which is not consistent due to a disagreement between the main tasks with duties in the implementation of the policy because there is no cooperation among government organizations. Unavailability of facilities and infrastructure and lack of community participation is also a problem in itself. The hope is NRCA and local government consistent with the duties and functions of the ETC, the development of facilities and infrastructure, provision of socialization to the community and punishment for criminal acts in the area.

Kata Kunci : Komitmen aparatur,Hubungan antar organisasi,Sarana dan prasarana,Partisipasi masyarakat, Commitment to Reform, Inter-Organizational Relations, Facilities, and Infrastucture and Public Participation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.