Laporkan Masalah

Estimasi perubahan potensi biomassa pohon hutan rakyat dengan penginderaan jauh :: Studi kasus di Kabupaten Bantul,Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

LESTARI, Sri Widiastuti, Dr. Drs. Senawi, MP

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Biomassa hutan merupakan penyedia informasi penting dalam menduga besarnya potensi penyerapan gas CO2. Biomassa pada umur tertentu dapat dipergunakan untuk mengestimasi produktivitas kawasan hutan. Pemilihan obyek hutan rakyat karena lahan ini merupakan penyumbang luas tutupan hutan yang terbesar sehingga mencapai 30% selain kawasan hutan negara. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi kandungan biomassa tahun 2002 dan 2010 dengan menggunakan allometrik melalui analisis digital Citra Landsat tahun 2002 dan Citra Aster tahun 2007 serta menganalisis perubahan potensi biomassa. Penginderaan jauh merupakan cara yang efektif dalam mengestimasi kandungan biomassa suatu tegakan hutan dan kemampuan hutan dalam menyerap karbon dalam areal yang luas. Estimasi biomassa melalui analisis Citra Landsat tahun 2002 dan citra Aster 2007 dilakukan dengan menggunakan Transformasi Indeks Vegetasi Perpendicular Vegetation Index (PVI) sehingga perhitungan biomassa tegakan dapat dilakukan tanpa melakukan penebangan. Persamaan regresi yang dihasilkan dari transformasi matematis yaitu Y = 2,856X-53,396 dimana y merupakan besarnya estimasi biomassa dan x adalah besaran nilai piksel. Koefisien korelasi (R) yang dihasilkan sebesar 0,743 dan nilai koefisien (R2) yang dihasilkan sebesar 0,552 yang berarti 55% dari biomassa dapat dijelaskan oleh variabilitas nilai spektral PVI. Persamaan tersebut yang digunakan untuk mengestimasi biomassa pada hutan rakyat di Kabupaten Bantul. Dari hasil perhitungan diperoleh estimasi biomassa pada hutan rakyat di Kabupaten Bantul pada tahun 2010 sebesar 1.875.089,64 Ton dan tahun 2002 sebesar 940.489,94 Ton. Perubahan biomassa terjadi karena adanya penambahan luasan hutan rakyat pada berbagai model penutupan lahan hutan rakyat sebesar 3.344,11 Ha.

Forest biomass is an important resource to guess how big the absorption of carbondioxide is. Biomass at a certain age can be used to estimate the productivity of forest area. Choosing community forest was because this area becomes the biggest contributor for the extent of forest cover to reach 30% in addition to state forest. The purpose of this reasearch was to estimate the biomass content in 2002 and 2010 by using allometrik through digital analysis of 2002 Landsat Image and 2007 Aster Image, also to analyze the changes in biomass potential. Remote Sensing is an effective method to estimate forest stand and forest ability in absorbing carbon in a large area. Biomass estimation through 2002 Landsat Image and 2007 Aster Image analysis is done by using Vegetation Index Transformation of Perpendicular Vegetation Index (PVI) so that the calculation of forest stand biomass can be done without cutting. Regression Equation resulted from mathematical transformation is Y = 2.856X- 53.396, Y is the magnitude estimation of biomass and X is the scale pixel values. Correlation Coefficient (R) generated by 0.743 and the value of the Coefficient (R2) generated by 0.552 which means 70% of the biomass can be explained by the variability of the spectral value of PVI. The equation is used to estimate community forest biomass in Bantul Regency. From the calculation, the biomass estimation of community forest in Bantul Regency in the year 2010 an average 1,875,089.64 tonnes and in the year 2002 an average 940,489.94 tonnes. The changes in biomass occur allegedly due to additional area of community forest in various kinds of community forest land cover an average 3,344.11 Ha.

Kata Kunci : Biomassa,Hutan rakyat,Penginderaan jauh,Citra Aster dan citra landsat


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.