Pemberian jerami padi dan purun tikus pada berbagai tingkat dekomposisi terhadap konsentrasi besi dalam tanah dan serapan besi oleh padi di tanah sulfat masam
YUSUF, Wahida Annisa, Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.P.,M.Agr.Sc
2010 | Tesis | S2 Ilmu TanahPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian jerami padi dan purun tikus dengan berbagai waktu dekomposisinya di tanah sulfat masam terhadap: (1) kelarutan besi dalam tanah, dan (2) serapan besi oleh tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dengan menggunakan rancangan faktorial lengkap 3x4 + 1 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis bahan organik: B1= Jerami padi sisa panen, B2= Purun tikus yang terdapat di lokasi pengambilan sampel tanah, B3= Kombinasi keduanya dengan perbandingan 50% jerami padi dan 50% purun tikus, sedangkan faktor kedua adalah lama dekomposisi bahan organik (I): I1= Masa tajak - 2 minggu lama dekomposisi bahan organik, I2= Masa puntal balik - 4 minggu lama dekomposisi bahan organik, I3= Masa puntal balik – 8 minggu lama dekomposisi bahan organik, I4= Masa hambur – 12 minggu lama dekomposisi pola petani. Pengamatan untuk tanah dilakukan terhadap Fe tertukarkan, pH, Potensial Redoks, C organik, N total, DHL dan P tersedia, sedangkan untuk tanaman adalah tinggi tanaman, jumlah anakan dan skor keracunan Fe. Pengamatan dilaksanakan pada 2, 4, 6, 8 minggu setelah tanam (mst). Berat kering dan kandungan Fe, N, P, K di jaringan tanaman diamati pada 8 mst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi yang nyata antara pemberian berbagai jenis bahan organik dengan waktu inkubasi terhadap kelarutan Fe pada 2 dan 6 mst. Pengamatan pH tanah juga menunjukkan adanya interaksi yang nyata antar perlakuan pada 2, 4, 6 dan 8 mst. Untuk potensial redoks serta DHL tanah terlihat ada interaksi yang nyata pada 2 dan 4 mst, sedangkan untuk C organik menunjukkan ada interaksi dan berpengaruh nyata pada 4 dan 6 mst. Kandungan N total dan P tersedia tanah terlihat ada interaksi dan berpengaruh nyata terhadap perlakuan pada 2 dan 4 mst untuk N total dan 2 mst untuk P tersedia tanah. Pemberian jerami padi dan purun tikus dapat menurunkan dan mempertahankan kondisi reduksi tanah dengan nilai potensial redoks berkisar ± - 200 mV, sehingga oksidasi pirit dapat ditekan. Kedua bahan organik insitu tersebut juga mampu menekan kelarutan besi dalam tanah melalui proses pengkhelatan dan akan menurunkan serapan besi oleh padi, sehingga konsentrasi besi di daun menjadi lebih rendah yaitu 245,8 ppm jika dibandingkan konsentrasi besi pada daun padi tanpa diberi bahan organik yaitu 294,3 ppm. Waktu inkubasi bahan organik selama 8 minggu memberikan hasil yang sama dalam menekan kelarutan besi dalam tanah dengan inkubasi pola petani (12 minggu).
The aim of the experiment was to study the effect of rice straw and purun tikus grass application and their decomposition level on (1) iron concentration of soil, and (2) iron absorption of paddy This experiment was conducted in glass house consisting of 2 treatments using completely randomized design with 3 replication, the first treatment was kinds of organic matter (B1= rice straw, B2= purun tikus grass, B3= Combination of rice straw and purun tikus grass ) and the second treatment was time of decomposition of the materials (I1= Period of “Tajak†- 2 week decomposition of organic matter, I2= Period of “Puntal Balik†- 4 week decomposition of organic matter, I3= Period of “Masa puntal balik†– 8 week decomposition of organic matter, I4= Period of “ Hambur†– 12 week decomposition of organic matter (according to farmer’s practice). Iron exchangeable, pH, Redox potential, organic C, total N, EC and available P of the soils were observed on 2, 4, 6, 8 weeks after planting, whereas plant height, tiler number and Fe toxicity score were observed on the maximum vegetatif stage. Dry weight and Fe, N, P, K concentration in plant tissue were observed on 8 mst. The result showed that the application of rice straw and purun tikus grass application and decomposition period had a significant influence on exchangeable Fe at 2 and 6 weeks after planting and soil pH at 2, 4, 6, and 8 weeks after planting. The interaction of application rice straw and purun tikus grass with decomposition levels had significant influenced on soil redox, EC and total N at 2 and 4 weeks after planting whereas the interaction of betwen rice straw and purun tikus grass influenced the organic C content at 4 and 6 weeks after planting. Nitrogen concentration and available P had a significant influence at 2 and 4 mst for total N, and 2 mst for available P in soils Application of rice straw and purun tikus grass was decreased redox condition of soil with value of redox potential ± -200 mV, and the oxidation of pirit can decreased. Both of organic matter can decreased of iron exchangeable in soil with chelating reaction, so iron concentration on plant tissue was lower (245,8 ppm) than iron concentration on plant tissue without application organic matter (294,3 ppm). The period of decomposition of 8 weeks given the same yield with farmer practice (12 weeks) to decreased of iron exchangeable in soil
Kata Kunci : Jerami padi,Purun tikus (Eleocharis dulcis),Konsentrasi besi,Tanah sulfat masam