Laporkan Masalah

Diskriminasi gender dalam masyarakat Korea dan Indonesia :: Analisis kritik sastra feminis atas Novel 'Babak Kehidupan Baru' karya Park Wan Seo dan Sri Suamrah karya Umar Kayam

HEE, Yoo Jin, Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum

2010 | Tesis | S2 Sastra

Latar belakang penelitian terhadap Babak Kehidupan Baru (BKB) karya Park Wan Seo dan Sri Sumarah (SS) karya Umar Kayam adalah adanya masalah diskriminasi gender yang terdapat dalam karya sastra Korea dan Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh budaya patriarki dalam masyarakat tradisional Korea dan Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bentuk-bentuk diskriminasi gender dan membandingkan bentuk-bentuk diskriminasi tersebut dalam novel BKB dan SS. Untuk menjawab rumusan masalah digunakan teori perbandingan, teori feminisme dan kritik sastra feminis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun data primer diperoleh melalui pembacaan novel yang menunjukkan adanya masalah diskriminasi gender, sedangkan data sekunder diperoleh dari bahan-bahan pustaka yang memiliki relevansi terhadap penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat diskriminasi gender yang disebabkan oleh budaya patriarki dalam masyarakat tradisional Korea dan Indonesia. Dalam novel BKB dan SS, tokoh utama perempuan diposisikan lebih rendah daripada laki-laki dan berperan sebagai istri yang tunduk kepada suami serta sebagai anak perempuan, cucu, atau menantu yang patuh kepada orang tua yang berpikiran tradisional. Melalui hasil penelitian ini diketahui bahwa meskipun Korea dan Indonesia berbeda, tetapi masyarakatnya mempunyai konvensi budaya tradisional sehingga sama-sama menganut budaya patriarki. Oleh karena itu, ini membuat ekspresi yang sama sehingga bentuk-bentuk diskriminasi dalam novel BKB dan SS memiliki persamaan.

This background of this research on novels The starting of a Living day by Park Wan Seo and Sri Sumarah by Umar Kayam is the problems of gender discrimination in Korean and Indonesian literature. Those problems are influenced by patriarchy culture in Korean and Indonesian traditional society. The purpose of this research is to expose forms of gender discrimination and to compare its forms that represented in novels ‘The starting of a Living Day’ and Sri Sumarah. The theories used in solving this research’s problems are comparison theory, feminism theory and feminist literary criticism. This research used qualitative method. The primary data was gained by reading the novels that show the problem of gender discrimination, on the other hand, the secondary data was gained from written sources related to this research. The result of this research indicates that we can see gender discrimination caused by patriarchy culture in Korean and Indonesian traditional society. In both novels BKB and SS, women status is inferior to men and women play role as a wife who gives devoted service to husband and women as a daughter, a granddaughter or a daughter-in-law who obeys to parents who have traditional thinking. As we can see in the result of this research, we can know that although Korea and Indonesia are different, but Korean and Indonesian society have traditional culture convention so that these society stand on same culture, that is patriarchy culture. Consequently, this fact makes same expression so that the forms of gender discrimination also have point of sameness.

Kata Kunci : Patriarki,Diskriminasi gender,Feminisme, patriarchy, gender discrimination, feminism


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.