Testimoni, narrative, and interaction :: The building of Christian identity in the"hope of god" vision

YANYU, Yang, Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang M.A

2010 | Tesis |

Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah peran dari visi gereja Hope of God dalam pembentukan ulang identitas jemaatnya. Gereja Hope of God didirikan pertama kali di Thailand pada tahun 1980an dan sekarang dikenal dengan Gerakan Hope dengan pembangunan ratusan cabangnya di seluruh dunia. Melacak sejarah gereja, khususnya gereja-gereja di Indonesia dan Yogyakarta serta gereja Hope, tesis ini membahas posisi dari visi Hope of God pada gereja-gereja kontemporer di dalam dan di luar konteks Indonesia. Hope muncul karena visi ini dan jemaatnya berpikir bahwa visi ini adalah cara yang paling efektif untuk memenuhi Amanah Agung dari Yesus. Pengamatan terlibat dilakukan di Hope Jogja, sebuah gereja Hope yang baru didirikan dengan 12 anggota dan puluhan pengunjung. Data dikumpulkan dengan wawancara, pencatatan lapangan, dan pemeriksaan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan sosial merupakan alasan yang pertama bagi jemaat untuk bergabung dengan Hope, sedangkan faktor religius adalah esensiil bagi mereka untuk bertahan di dalamnya. Di dalam proses untuk menjadi anggota, visi gereja ini “ditanamkan” pada identitas jemaatnya dengan kesaksian, narasi, dan interaksi dalam jumlah yang besar. Identitas itu dapat berubah, dapat dibentuk dan perlu dipelihara. Pada kasus Hope Jogja, narasi menghasilkan kekuatan yang produktif kepada anggotanya. Semua anggota di Hope Jogja adalah orang Kristen sebelum mengikuti gereja ini. Mereka mengidentifikasikan diri sendiri sebagai orang Kristen KTP, orang Kristen biasa atau orang Kristen yang baik. Tetapi setelah menjadi anggota Hope Jogja, identitas Kristen para jemaat diubah dan disesuaikan dengan visinya bahwa mereka adalah (atau ingin menjadi) orang Kristen yang kuat dan alkitabiah yang siap dikirim untuk membangun gereja Yesus. Kekuasaan dan otoritas bekerja melalui bahasa dalam pembentukan identitas. Disengaja ataupun tidak, kesaksian, narasi, dan interaksi di dalam maupun di luar kelompok yang didasari oleh visi gereja ini bekerja sebagai pembentuk ulang dan pemelihara identitas kelompok.

The purpose of this research is to examine the role of the “Hope of God” vision in its members’ identity rebuilding. Hope of God churches started in Thailand in the 1980s and now are called as the “Hope Movement” with an establishment of hundreds daughter churches all over the world. Tracing the histories of church, churches in Indonesia and Yogyakarta as well as the history of Hope, the thesis discussed the position of the “Hope of God” vision in the contemporary churches in and out of Indonesia. Hope emerged because of this vision and its people think it is the most effective way to fulfill Jesus’ Great Commission. Participant observation was done in Hope Jogja, a newly-planted small Hope church with 12 members and tens of visitors. The data were collected by means of interviews, field notes and document reviewing. And the research result shows that social relation is the initial reason that the people join Hope but the religious factor is essential for them to stay. In the process of becoming a member, the vision is “planted” into the people’s identity by the great quantity of testimonies, narratives and interactions. Identity is changeable, formable and needs to be maintained. In the case of Hope Jogja, the narratives work productive power on its members. All of the members were Christian before joining this church. They identified themselves as nominal Christian, common Christian or good Christian. But after becoming members’ in Hope Jogja, their Christian identities are rebuilt in accordance with the vision that they are (or want to be) strong and biblical Christian who are ready to be sent to plant Jesus’ church. Power and authority work through language in the identity building. Whether planned or unintended, the testimonies, narratives and in-group or out-group interactions which are based on the vision work as means in the rebuilding and maintenance of the group identity.

Kata Kunci : Visi,Identitas,Kesaksian,Narasi,Interaksi