Peran badan lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan :: Studi tentang kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir dan batu di Sungai Oba Kota Tidore Kepulauan
ADJAM, Syarifuddin, Dr. Luthfi Muta'ali, MSP
2010 | Tesis | S2 Magister Pengelolaan LingkunganKerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan tidak dapat dihindari lagi. Hal tersebut sangat terkait dengan pemenuhan kebutuhan manusia akan pembangunan. Upaya untuk meminimalisir kerusakan lingkungan tersebut sangat tergantung pada peran Pemerintah. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis evektifitas pelaksanaan peran Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tidoe Kepulauan dalam pengelolaan lingkungan terkait penambangan pasir dan batu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei lapangan dengan variabel penelitian terdiri dari pengetahuan responden tentang pertambangan, kerusakan lingkungan (abiotik, biotik, kultur), pelaksanaan fungsi BLH (pengawasan, koordinasi, pengendalian). Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan tabulasi silang, untuk mengetahuai hubungan antara variabel digunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan stakeholder sebahagian besar pada kategori sedang, namun kelompok masyarakat yang memiliki pengetahuan rendah, sedangkan kerusakan lingkungan umumnya kelompok stakeholder menilai masih dalam kategori sedang, untuk kerusakan komponen abiotik kelompok eksekutif menilai tinggi, sedangkan kerusakan komponen biotik kelompok eksekutif dan masyarakat menilai tinggi, untuk kerusakan lingkungan kultur kelompok swasta menilai tinggi. Hubungan yang bervariasi antara kerusakan komponen lingkungan yakni: komponen abiotik memiliki hubungan signifikan dengan komponen biotik, komponen lingkungan abiotik tidak memiliki hubungan signifikan dengan komponen kultur dan komponen biotik tidak memiliki hubungan signifikan dengan komponen kultur, tidak terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan kerusakan lingkungan maupun dengan pelaksanaan fungsi-fungsi BLH. Umumnya kelompok stakeholder memiliki persepsi yang sama terhadap pelaksanaan fungsi BLH yakni pada ketgori sedang, namun kelompok swasta menialai pelaksanaan fungsi pengawasan tinggi, untuk fungsi koordinasi kelompok eksekutif menilai tinggi, serta kelompok masyarakat menilai pelaksanaan fungsi pengendalian tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan diantara pelaksanaan fungsi Badan Lingkungan Hidup Kota Tidore.
An environmental damage polluted by the activity of mining today is unavoidable anymore. The high need of human beings to build is one of the main factors of it. The role of the government becomes essential to preserve and minimize this polluted environment. This research aims to analyze the effectiveness of the environment institution (BLH) in Tidore City toward environmental preservation especially the case of sand and stone mining activity at Oba River. The method used here is field survey with field variables consisting of respondent’s understanding of the activity of mining, environmental damage (a biotic, biotic, culture), and the role of environment institution (supervision, co-ordination, and control). Data analysis used is based on frequency table and cross-tabulation. To understand the connection of all variables it uses product-moment correlation. The results of this research show that stakeholder’s knowledge about that is in the middle level, and the community group’s is in the low level. For the environmental damage, stakeholder group considers it in the middle category and for component-a biotic damage executive group considers it in the high category as well as for cultural environmental damage, private enterprise's group considers it in high. There are variant connections within the components of polluted environment; a biotic component has significant connection with biotic component, the component of a biotic environment has no significant connection to culture component, and biotic component has no significant connection with culture component. There is no significant connection of science to environmental damage even the implementation of the functions of environment institution (BLH). Generally speaking, stakeholder group said that environment institution (BLH) functions in the middle level while private enterprise's group assesses that the supervision is in the high level. For executive group, group coordination is in the high level and the control is for society’s group in the high level as well. There are significant connections in implementing the functions of environment institution (BLH) sin Tidore City.
Kata Kunci : Kerusakan lingkungan, Stakeholder, Pemerintah