Perlindungan hukum terhadap pasien yang mengalami Stevens Johnson Syndrome dalam transaksi terapeituk pada salah satu rumah sakit swasta :: Studi kasus di Pengadilan Negeri Cibinong
WIDITA, Elastria, R.A. Antari Innaka T, S.H., M.Hum.c.1 (1741-H-2010)
2010 | Tesis | S2 Magister Hukum KesehatanStevens Johnson Syndrome (SJS) merupakan penyakit yang seringkali dikaitkan dengan penggunaan obat-obatan. Meskipun jarang terjadi, SJS dapat timbul dengan tingkat keparahan yang tinggi, bahkan dapat menyebabkan kematian. Kejadian ini tentunya sangat merugikan pasien sebagai pihak yang menerima pengobatan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji tentang perlindungan hukum terhadap pasien yang mengalami SJS, serta untuk mengetahui bentuk pertanggungjawaban yang dapat diberikan oleh dokter dan pihak rumah sakit swasta terhadap kerugian yang diderita pasien. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif yang menganalisis sebuah kasus di Pengadilan Negeri Cibinong. Penelitian ini melibatkan 2 orang responden dan 4 orang narasumber. Selanjutnya, data yang berasal dari penelitian kepustakaan dan lapangan dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Hukum telah memberikan ketentuan tentang hak dan kewajiban di pelaksanaan transaksi terapeutik. Walaupun demikian, pelaksanaan transaksi terapeutik dapat menimbulkan kerugian pada pasien, salah satunya adalah timbulnya SJS. Majelis hakim memutuskan bahwa dokter dan pihak rumah sakit swasta telah melakukan perbuatan melawan hukum yang mengkibatkan kerugian, sehingga wajib memberikan ganti kerugian secara tanggung renteng. Putusan majelis hakim tersebut, ternyata tidak memberikan hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak, sehingga berakhir dengan perjanjian perdamaian dimana pasien tetap mendapatkan hak ganti kerugiannya. SJS yang dialami oleh pasein belum mendapatkan perlindungan oleh hukum secara sempurna, yaitu dalam kaitannya dengan pemberian informasi. Berkaitan dengan adanya kemungkinan timbulnya risiko atas penggunaan obat-obatan yang menimbulkan kerugian pada pasien seperti halnya SJS, maka perlu untuk dibuat persetujuan tindakan kedokteran yang sifatnya tertulis
Stevens Johnson Syndrome (SJS) is a disorder which oftenly associated with the usage of drugs. The occurrence of SJS may cause a severe condition, moreover can lead to a fatality even though it is a rarely emerging disorder. This disorder certainly causes detriments to the patients as the receiver of the drugs in the medication process. Therefore, this research aimed in evaluating the law/legal protection for the patient with SJS and also gaining some insights about the way of the Doctors and Private Hospitals in establishing their responsibility for the detriments encountered by the patient. This research is a juridical normative research which analized a case in the State Court of Cibinong Indonesia. This research involved 2 respondents and 4 experts. Consequently, the data from the literature review and field study were analized qualitatively and descriptively presented. The rights and responsibilities in the implementation of therapeutical transaction have been written in the law. Nonetheless, the implementations of therapeutical transaction can still detriment the patient such as the occurrence of SJS. The Court of Law has stated that the Doctor and the Private Hospital have done a mischief before the law that cause detriments for the patient thus obliged them to compensate the detriment collectively. In fact, this pronouncement did not please all the parties involved in the case, therefore the case ended with a settlement agreement whereas the patient still get the right of the detriment compensation. The occurrence of SJS in the patient has not been comprehensively protected by the law, especially in providing accurate information correlated with medication. Therefore, a written informed consent on every medical treatments are recommended in order to protect the patient from the detriment they may get from the risk of the occurrence of the disorder caused by the usage of drugs in the medication process such as SJS.
Kata Kunci : Pasien,Stevens Johnson,Dokter,Rumah sakit swasta,Transaksi terapeutik, patient, stevens johnson syndrome, doctor, private hospital, therapeutical transaction