Interaksi sosial dalam pertunjukan tradisi Bagurau Saluang Dendang di Minangkabau
RUSTIM, Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed
2010 | Tesis |Bagurau saluang dendang di Minangkabau merupakan salah satu bentuk pertunjukan tradisi yang melibatkan partisipasi penonton dalam pertunjukannya. Bagurau awalnya sebagai bentuk aktivitas kelompok masyarakat sehari-hari pada tempat-tempat tertentu, diintegrasikan ke dalam pertunjukan saluang dendang. Konsep bagurau tersebut akhirnya mentradisi sebagai salah satu kesenian tradisi Minangkabau yang disebut bagurau saluang dendang. Tidak semua pertunjukan saluang dendang dapat disebut bagurau, karena istilah ini lebih banyak berkembang di kalangan komunitas kelompok pendukung kesenian itu sendiri yang disebut pagurau, dibandingkan di masyarakat Minangkabau pada umumnya, yang mengenalnya sebagai kesenian basaluang. Bagurau adalah salah satu bentuk pertunjukan kesenian tradisi Minangkabau yang dipertunjukan untuk hiburan umum, di tempat-tempat umum dan dihadiri oleh para kelompok pagurau yang ada di satu nagari, atau kelompok-kelompok pagurau yang datang dari nagari-nagari lain yang ada di tigo luhak Minangkabau. Keberlangsungan pertunjukan tradisi bagurau saluang dendang sepenuhnya didukung oleh kelompok-kelompok pagurau, yang dalam konteksnya yang lebih luas memiliki peran sebagai penyangga pertunjukan dan penjaga nilai-nilai (guardian of values) budaya tradisi bagurau saluang dendang di Minangkabau. Bagurau saluang dendang sebagai sebuah bentuk interaksi sosial komunitas pagurau, mensyaratkan pertunjukan tradisi bagurau sebagai kontak sosial dan keterlibatan dalam interaksi sebagai saluran komunikasi pertunjukan. Interaksi sosial dalam pertunjukan tradisi bagurau, bertujuan untuk mengintegrasikan individu dan kelompok dalam komunitas pagurau sebagai proses adaptasi budaya. Interaksi sosial dilandasi dengan pola-pola kelompok sebagai bentuk manifestasi kekerabatan masyarakat Minangkabau yang bertumpu pada berbagai bentuk jaringan kelompok pasukuan dalam adat, kongsi dalam pertanian, sasaran dalam kesenian, serta lapau sebagai konsep pergaulan sosial masyarakat Minangkabau. Interaksi sosial dalam pertunjukan tradisi bagurau saluang dendang mengungkapkan pesan-pesan realitas kehidupan sosiokultural sebagai materi interaksi, dalam memproduksi makna dan bertukar pengalaman yang berkaitan dengan kehidupan budaya masyarakat setempat. Pesan-pesan disajikan secara metafora, dalam bentuk lisan dan tulisan dalam gramatika musikal. Dialektika dalam pertunjukan tradisi bagurau saluang dendang akhirnya membentuk karakteristik pertunjukan tradisi yang khas dengan keterlibatan para pagurau untuk berinteraksi sebagai bagian dari unsur pertunjukan
Bagurau saluang dendang is a typical form of Minangkabau traditional song performance, which is characterized by participation of the audiences. Formerly, bagurau itself was a daily activity of a group of people in certain places, which was later integrated into the performance of saluang dendang. Today, the concept of bagurau has been embedded in one of Minangkabau traditional activities, namely bagurau saluang dendang. The term is used mostly amongst the supporting bagurau community known as the pagurau. Meanwhile, some other Minangkabau community named the activity as basaluang. Obviously, bagurau saluang dendang is a traditional public entertainment, usually organized in public places and attended by pagurau groups from several nagari, the cultural enclaves within the area of tigo luhak in Minangkabau. Nonetheless, the existence of bagurau saluang dendang is totally supported by these pagurau groups, which also functioned as guardian of the traditional cultural values of Minangkabau. As a particular form of social interaction amongst the pagurau community, bagurau saluang dendang requires its performance as a means of social contact and communication. It also aims to involve any individual or group into a bagurau community, as a driving power to enhance the process of cultural adaptation. Such a kind of social interaction reflects the traditional Minangkabau kinship system that has established a networking within the local custom-based various community groups in agricultural activities, sasaran cultural activities, and modern social gatherings in coffee shops, altogether were embedded as manifestation of the concept of Minangkabau social life. The important aspect of social interaction in bagurau saluang dendang tradition is the exposition of the real messages of Minangkabau socio-cultural life, expressed as an interaction material in producing its meaning and exchanging the experiences that related to the cultural life of local people. The messages are conveyed both in written and oral forms, which is reinforced by some musical grammatica. Eventually, bagurau saluang dendang has contributed its dialectics as the characteristic form of specific traditional performance, where the involvement of pagurau group is of important element in supporting its performance, and in maintaining the Minangkabau cultural activities as well.
Kata Kunci : Interaksi sosial,Bagurau,Saluang dendang, social interaction, bagurau, saluang dendang