Implikasi tingkat kepercayan dan wawasan masyarakat terhadap partisipasi :: Studi pada program gerakan pembangunan Beguai Jejamo Wawai di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah
NIZAR, Ahmad, Wawan Mas'udi, S.I.P.,M.P.A
2010 | Tesis | S2 Ilmu PolitikPartisipasi masyarakat dalam program pembangunan, seperti program gerakan pembangunan Beguai Jejamo Wawai di kecamatan Kalirejo Lampung Tengah (Gerbang BJW), sangat diperlukan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan, ditentukan oleh banyak faktor. Dua faktor yang sangat berpengaruh sebagaimana yang menjadi fokus penelitian ini adalah tingkat kepercayaan dan wawasan. Penelitian ini pada dasarnya membahas implikasi tingkat kepercayaan dan wawasan masyarakat Kalirejo terhadap partisipasi dalam program Gerbang BJW. Partisipasi masyarakat, dalam hal ini berkait dengan keseluruhan proses program Gerbang BJW, mulai dari tahap perencanaan, implementasi hingga monitoring dan evaluasi. Implikasi tingkat kepercayaan dan wawasan masyarakat terhadap partisipasi dapat dilihat dalam bentuk dan sifat partisipasi. Bentuk partisipasi dapat berwujud pada dukungan dan penolakan. Sedangkan sifat partisipasi dapat berwujud mandiri (aktif) dan dikerahkan. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan menggunakan purpossive sampling sebagai teknik samplingnya. Sumber data yang digunakan adalah referensi (buku-buku) terkait dengan tema penelitian, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian dan para pengelola Program Gerbang BJW melalui proses wawancara. Setelah dilakukan penelitian secara mendalam, peneliti dapat menyimpulkan bahwa : Pertama, masyarakat yang mempunyai tingkat kepercayaan dan wawasan yang tinggi mempunyai bentuk dan sifat partisipasi masing-masing adalah mendukung dan aktif. Dukungan yang aktif diberikan karena adanya rasa kesadaran sebagai bagian dari tingkat kepercayaan. Selain itu, pengetahuan sebagai bagian dari wawasan juga berkontribusi dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat sehingga masyarakat bersifat aktif mengikuti program. Kedua, masyarakat yang mempunyai tingkat kepercayaan dan wawasan yang rendah mempunyai bentuk dan sifat partisipasi masing-masing adalah menolak dan pasif. Namun, sikap menolak tidak selalu ditunjukkan secara terangterangan, akan tetapi kadang-kadang secara tertutup. Sifat pasif juga diberikan karena adanya faktor-faktor yang kurang mendukung, misalnya jenis kelamin, usia dan tempat tinggal yang berjauhan dengan lokasi program.
Community participation in a development program such as that of Beguai Jejamo Wawai (BJW) in Kalirejo Subdistrict Central Lampung Regency is very necessary. In practice, the community participation in the development program is determined by many factors. Two of the factors influencing such participation are community’s confidence and insight levels. Therefore, objective of this study is to find out the implications of the community’s confidence and insight levels on participation in development program of BJW in Kalirejo Subdistrict. The community participation is particularly related to the whole process of the program from planning, implementation, and monitoring to evaluation steps. Implications of the community’s confidence and insight levels on participation in the development program can be seen from its form and nature. Participation can be either supporting or rejecting attitudes in form, as well as independent (active) or dependent (mobilized) in nature. The study used a qualitative method with a purposive sampling technique. Sources of data used in the study were references, books and documents related to the topic of the study, and the organizing committee of the development program of BJW through interview process. Result of the study shows that participation in community with high levels of confidence and insight were manifested as supporting and active attitudes in form and nature, respectively. Active support was given because the community has awareness as a part of the confidence. Moreover, knowledge as a part of the insight also contributed to provide community with awareness, so its members actively followed the program. On the contrary, participation in community with low levels of confidence and insight were manifested as rejecting and passive attitudes in form and nature, respectively. However, rejecting attitude was not necessarily displayed overtly but sometimes in a closed manner. Passivity was displayed because of less supportive factors, such as sex, age and residence long away from location of the program implementation.
Kata Kunci : Partisipasi, Mendukung, Menolak, Aktif dan Pasif, Participation, Supporting and Rejecting Attitudes, Active and Passive Nature