Laporkan Masalah

Ekowisata di Taman Nasional Komodo :: Sistem pemantauan dampak wisatawan terhadap sarang komodo menggunakan kerangka kerja Lac (limits of Acceptable change)

SIGA, Hendrikus Rani, Dr. M. Baiquni, MA

2010 | Tesis | S2 Kajian Pariwisata

sumber daya alam, daya tarik wisata dan pengalaman wisatawan di suatu kawasan konservasi. Kualitas yang terjaga tersebut dapat meningkatkan motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu obyek dan daya tarik wisata yang ada. Disamping memberi manfaat, kunjungan wisatawan juga dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap sumber daya alam maupun terhadap pengalaman pengunjungnya. Salah satu metode pemantauan dampak wisatawan adalah menggunakan kerangka kerja LAC (Limits of Acceptable Change) untuk mengidentifikasi seberapa banyak perubahan (kerusakan) yang bisa diterima (acceptable change) dan apa aksi untuk meminimalkan perubahan akibat dampak tersebut. Tujuan penelitian: (1) mengetahui dan menjelaskan ekowisata di Taman Nasional Komodo; (2) mengetahui dan menjelaskan karakteristik dan tingkat kepuasan wisatawan; (3) mengetahui dan menjelaskan sistim pengelolaan sarang komodo terkait penggunaannya oleh wisatawan; dan (4) menyusun sistim pemantauan dampak wisatawan. Metode yang digunakan adalah: (1) observasi; (2) wawancara interview) dan (3) Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai salah satu daerah tujuan wisata (ekowisata) internasional telah memasuki tahapan pengembangan dan pembangunan dalam Siklus Hidup Destinasi Pariwisata (Tourism Destination Life Cycle). Karakteristik wisatawan TNK tahun 2009, secara umum 96,6% adalah wisatawan manca negara. Wisatawan yang diwawancarai untuk penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 60% wisatawan adalah laki-laki, 42% adalah kelas umur 21-30 tahun, terbanyak adalah wisatawan Belanda 11,91%, berpendidikan perguruan tinggi 88% dan 94% wisatawan menyatakan baru pertama kali mengunjungi TNK. Wisatawan yang menyatakan kunjungannya sangat memuaskan (very satisfied) sebanyak 48%, 46 % menyatakan memuaskan (satisfied) dan 6 % menyatakan biasa (neutral). Sedangkan kunjungan ke sarang komodo, 28 % menyatakan sebagai pengalaman yang sangat penting (very important), 38 % menyatakan penting (important) dan 34 % menyatakan biasa (neutral). Dampak aktivitas wisatawan terhadap sarang komodo: (1) terganggunya komodo betina dalam meletakkan telur; (2) terganggunya komodo betina dalam menjaga sarang; (3) komodo betina menjadi tidak waspada/tidak liar terhadap kehadiran wisatawan; (4) anak komodo mengalami gagal menetas dan gagal keluar dari sarangnya; (5) sarang komodo mengalami kerusakan; dan (6) wisatawan menyatakan ketidakpuasan dalam kunjungannya karena rusaknya sumber daya dan daya tarik wisata sarang komodo. LAC sarang komodo antara lain: (1) ada aktivitas komodo betina yang menggali dan bertelur di sarang aktif; (2) ada komodo betina di sekitar sarang aktif; (3) komodo betina masih menunjukkan reaksi waspada atas kehadiran wisatawan; (4) minimal dijumpai 1 lubang tetasan di setiap sarang aktif pada musim komodo menetas; (5) Tidak ada pemadatan tanah di sarang aktif; (6) tidak ada titik di sarang aktif yang runtuh dan (7) maksimum 5 % keluhan wisatawan per musim komodo bersarang.

Monitoring if conducted properly and periodically can maintain the quality of the natural resources, tourism attraction and tourist experience in a conservation area. The maintained quality will increase motive of tourists to visit a tourist attractions or objects. However, despite the benefit, tourists can cause adverse impact both to the natural resources and tourist experience. One approach to monitor tourist impact is using LAC (Limits of Acceptable Change) framework to identify how much change can be tolerated or accepted and mitigation action to minimize the change. Research objectives: (1) to understand and explain ecotourism in Komodo National Park (KNP); (2) to understand and explain characteristics of KNP tourist and tourist satisfaction level; (3) to understand and explain management system for komodo nest with regard to its use as tourist attraction; and (4) to develop tourist impact monitoring system. Methodology used in this research is as follows: (1) observation; (2) interview and (3) Focus Group Discussion (FGD). The research result shows that KNP as one international (eco-) tourism destination site has entered growth and development phase in Tourism Destination Life Cycle. Characteristics of tourist in this park in 2009 are: about 96.6% is international tourists. Tourist respondents interviewed for this research are 60% male tourists, 42% between 21-30 years of age, tourists from the Netherlands comes as the most tourist interviewed 11.91%, education level university 88% and 94% of the respondents claims that this is their first time in Komodo National Park. About 48% of tourists interviewed state very satisfied regarding their visitation to the park, satisfied 46% and neutral 6%. They also think that visit to komodo nest is very important (28%), important 38% and neutral 34%. Impact of tourist activities to the komodo nest include: (1) female komodo gets disturbed when laying eggs; (2) female komodo gets disturbed when safe guarding the nest; (3) female komodo gets un alert or less wild to tourists; (4) failure to hatch or baby komodos do not get out of the nest; (5) komodo nest gets damaged; and (6) tourists feel unsatisfied. LAC for komodo nest are: (1) female komodo dragons is found nesting in active nests; (2) female komodo dragons are still founds around active nests; (3) female komodo dragons are wary in the presence of tourists; (4) at least one hole is found in every active nest during komodo hatching season; (5) no soil compaction in active nests; (6) no collapse point in active nests; and (7) maximum of 5% complaint from tourists per nesting period.

Kata Kunci : LAC,Ekowisata,Karakteristik,Dampak,Monitoring,Sarang aktif


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.