Peran lembaga adat Malayu dalam pelestarian budaya dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah di Kepulauan Riau :: Studi tentang Upacara Adat Perkawinan di Kota Tanjungpinang
PUTRA, Indra, Prof. Dr. Kodiran, MA
2010 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalBerbicara masalah tradisi upacara adat Melayu, salah satunya tentang sebuah tata cara Adat Perkawinan. Tradisi adat ini sedikit-demi sedikit mulai mengalami perubahan karena disebabkan terjadinya perampinggan atau pergesaran. Karena munculnya pemahaman tradisi serba instan. Maka upacara tradisional ini sudah menjadi pandangan sebagian orang bahwa budaya yang dianggap sakral tidak perlukan lagi pada di zaman sekarang ini.Generasi muda adalah sebagai penerus bangsa dan meneruskan kebudayaan,sehingga perlunya mendapatkan perhatian khusus, yaitu dalam mengantipasi derasnya pengaruh budaya asing. Perubahan pengetahuan, keyakinan, sikap dan prilaku budaya pada diri mereka akan berdampak besar pada masa corak pada nuansa budaya bangsa dimasa depan. Apabila terlambat mengantipasinya maka masalah tersebut, akan berdampak kehilangan jati diri bangsa. Untuk mengantipasi di Tanjungpinang agar tetap terjaga, maka dibuatlah sebuah Lembaga Adat Melayu. Lembaga ini terbentuk diharapkan mampu mengatasi permasalahan pergeseran budaya. Perubahan dan pergeseran warisan budaya disebabkan oleh beberapa faktor, pertama akibat banyak masuknya etnis lain, kedua generasinya sendiri yang melunturkan nilai-nilai budaya setempat, ketiga pengaruh globalisasi yang tidak bisa dihindarkan lagi bagi setiap daerah.Penelitian ini berjudul : Peran Lembaga Adat Melayu Dalam Pewarisan Budaya Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah.(Studi Tentang Upacara Perkawinan di Kota Tanjungpinang). Adapun menggunakan metode penelitian lapangan, yang data-datanya diperoleh melalui wawancara dengan Ketua LAM berserta anggotanya, pejabat Pemda, pemuka-pemuka agama tokoh masyarakat di Kota Tanjungpinang, dan termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data-data dari hasil observasi dan wawancara serta didukung oleh data-data kepustakaan yang mengambil kesimpulan.Hasil penelitian ini adalah, salah satu usaha untuk melestarikan budaya yang hampir punah. Memberikan gambaran kepada seluruh masyarakat umum tetang Upacara Perkawinan tradisional etnis Melayu Kepulauan Riau. Keberadaan lembaga Adat kemudian mampu memahami kebijakan multikultur yang akan memperkuat ketahanan sosial budaya, dan pada akhirnya juga memperkokoh ketahanan nasional secara keseluruhan, sehingga eksistensi bangsa dan negara dapat terjaga.
Recently, the ceremonial tradition of Melayu marriage changes slowly since there is such a shift caused by instant tradition. Therefore, some people assume that such a sacred ceremonial tradition, no longer has no importance at all in society.Young generation who inherits the nation and culture needs an intensive attention to anticipate the rapid influence of foreign culture. The change of their knowledge, convince, attitude, and cultural behavior leads to the great impact of nation cultural nuance in the future. The overdue of solving that issue creates the lost of nation identity. Therefore, Melayu Conventional Institution in Tanjungpinang is established in order to anticipate that issue, especially a cultural shift. The change and shift of cultural heritage is caused by some factors stated as follows, firstly, the great immigrant of foreigners in Indonesia, secondly, the ignorance of young generation to fade away the value of their local culture, thirdly, the big influence of globalization in every area.The title of this research is The Role of Melayu Conventional Institution in Cultural Heritage towards the Area Resilience (A Study on Marriage Ceremony in Tanjungpinang). This research employs the field research method. The data collecting is gathered by interview with the head of Melayu Conventional Institution and its members, local government, and the local religious figure in Tanjungpinang. The data is collected from interview, observation, and library data as secondary data. The method in analyzing the research data is data reduction, data classification,understanding/ interpretation/commentary and conclusion.The result of this research shows that there is such an effort to conserve the culture which is near to be vanished through the description of the ceremonial tradition of Melayu marriage, Riau island. The existence of conventional institution is expected to be able to understand the multicultural policy, then to strengthen the socio-culture resilience. Finally, it will consolidate the national resilience, therefore,the existence of nation can be sustainably established.
Kata Kunci : Peran LAM, Upacara tradisional, Ketahanan wilayah, The Role of LAM, traditional marriage ceremony, regional resilience.