Konflik nelayan andon di Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah :: Studi di wilayah Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara
SUKARNOTO, Prof. Drs. Kasto, MA
2010 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalPeristiwa Konflik nelayan Andon yang berasal dari daerah Indramayu, Makasar, Cirebon dan Tegal dengan nelayan lokal di wilayah kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang kaya akan sumber daya perikanan dan memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap seperti pelabuhan, cold storage, Tempat Pendaratan Ikan (TPI) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Kedatangan nelayan pendatang/Andon ke wilayah Penjaringan Jakarta Utara, menyebabkan timbulnya beragam konflik dengan masyarakat nelayan lokal sehingga berimplikasi terhadap ketahanan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai (1) kondisi wilayah, nelayan lokal dan mengkaji proses terjadinya konflik dengan nelayan Andon di kecamatan Penjaringan ditinjau dari sisi manajemen konflik , (2) mengkaji seperti apa peta (jenis/bentuk) dan penanganan konflik antara nelayan lokal dengan andon di wilayah kecamatan Penjaringan, bagaimana respon nelayan lokal, Dinas terkait, Pengusaha hasil tangkapan, Tokoh masyarakat dan adat istiadat, peraturan perundang-undangan dan solusi yang terjadi (3) mengkaji pentingnya ketahanan wilayah sebagai dampak konflik, melalui bagaimana resolusi Penataan Wilayah / Sumberdaya, Penerapan Peraturan dan Keseimbangan Hubungan antar kelompok dalam perspektif Ketahanan Nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa wawancara langsung dengan masyarakat dan tokoh terkait serta dengan metode kuantitatif berupa pengumpulan data-data yang bersifat angka-angka yang dapat menjelaskan atau mendukung dalam analisis. Sedang tipe penelitian deskriptif yang bersifat pemaparan dari sesuatu hal dan mendeskripsikan serta interprestasi akan makna dari gejala yang terjadi dalam masyarakat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) Keberadaan Nelayan Andon di wilayah kecamatan Penjaringan Jakarta Utara menimbulkan beragam konflik dengan masyarakat lokal , (2) Fenomena konflik disebabkan oleh perbedaan alat tangkap, apatisme tradisi sosial budaya dan persaingan harga jual hasil tangkapan ikan, (3) Ketahanan Wilayah sangat dibutuhkan dalam rangka penyelenggaran kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ketahanan Wilayah tidak dapat dipisahkan dari Ketahanan Nasional suatu negara dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala macam ancaman. Kecamatan Penjaringan yang membawahi kelurahan Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Penjaringan dan Pluit merupakan bagian wilayah penting dari pemerintahan daerah Jakarta Utara
The conflict of Andon fishermen occured for the first time in Indramayu, Makasar, Cirebon and Tegal, in Jakarta provience the conflict between local firshermen with the source of conflict is the Penjaringan dsitrict of North Jakarta, that had potentially fishery resources and well-build infrastructure such as port, cold storage, fish landing, fish landing station. The arrival newcomer (Andon) fishermen to Penjaringan District North Jakarta had brought several conflicts with local fishermen therefore implied for the regional resililence. The research aims to understand deeper on several issues which are (1). Area condition, local fishermen and describes the conflict process of Andon Newcomer) Fisherman in Penjaringan district from the perspective of conflict management. (2) To elaborate conflict mapping as well as conflict resolution between local and newcomer fishermen in Penjaringan district especially how the local fishermen respond, related offices, local entrepreneur, society figures and local customs, legislations and solution which already occurred. (3) to elaborate the urgency of regional resilience issues as conflict impact through district or resource allocation resolution, application of regulation and the balance relations between groups in the perspective of the national resilience. This research using qualitative method with depth interviews to the local people as well as society figures and also quantitative methods by collecting data which are figures in order to explained and supported the analysis. Moreover, this research is descriptive that give description on several research problems and giving description also interpretation of field research findings that occurred in field sites. The main finding of this research indicates that (1). The existence of Newcomer fishermen in Penjaringan District North Jakarta was impact diverse conflicts with local people. (2), Conflict phenomenon was occurred because the using of more modern tools, apathy of local traditions and competition in selling price of fish catches. (3). Regional resilience is relevant in order to build welfare as well as security in a balance, harmonious and harmony in all aspect of community life The regional resilience would not be separate from national resilience of one country in order to keep our country as one nation the Indonesian nation from every potential threat. The Penjaringan district that had supervised Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Penjaringan and Pluit is one of important district of North Jarkarta municipality.
Kata Kunci : Konflik Nelayan, Ketahanan Wilayah, Fishermen conflict, regional resilience