Laporkan Masalah

Pendekatan analytical hierarchy process dalam kajian implikasi pemberdayaan masyarakat di kawasan penyangga Taman Nasional Rawa Aopa

DARMAN, Prof. Dr. Ir. H. Djoko Marsono

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Program Pemberdayaan Masyarakat melalui Kegiatan Pembinaan Daerah Penyangga Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan dan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya fungsi kawasan TNRAW sehingga gangguan atau tekanan terhadap kawasan berupa perambahan (okupasi), Pencurian Kayu (illegal logging), dan perburuan liar (illegal hunting) serta pencurian hasil hutan lainnya berkurang atau tidak terjadi lagi.Tujuan penelitian ini adalah: (1). Untuk mengetahui sosial ekonomi masyarakat Desa Lanowulu, Desa Tatangge, Desa Lombakasih, dan Desa Trimulya serta tingkat gangguan terhadap kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di empat wilayah tersebut setelah mendapat bantuan pembinaan daerah penyangga kurun waktu lima tahun terakhir, (2).Untuk mengetahui proses kontrol pelaksanaan pemberian bantuan pembinaan daerah penyangga kepada kelompok masyarakat Desa Lanowulu, Desa Tatangge, Desa Lombakasih dan Desa Trimulya, oleh pihak TNRAW, (3). Untuk mengetahui partisipasi dan penilaian masyarakat terhadap pemberian bantuan pembinaan daerah penyangga kepada kelompok masyarakat Desa Lanowulu, Desa Tatangge, Desa Lombakasih dan Desa Trimulya oleh TNRAW. Data dianalisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara, observasi dan dokumentasi melalui kuisioner (tujuan 1, dan 2) serta menggunakan Analytical Hierarchy Process (tujuan 3).Hasil analisis menunjukkan bahwa program pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan daerah penyangga TNRAW di Desa Lanowulu, Desa Tatangge, Desa Lombakasih,dan Desa Trimulya belum berpengaruh optimal terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat, sehingga berdampak terhadap eksistensi kawasan TNRAW. Proses kontrol pelaksanaan pemberian bantuan pembinaan daerah penyangga belum maksimal karena terbatasnya sumber daya manusia, kordinasi dengan para pihak belum optimal dan rendahnya pemahaman tentang pentingnya kawasan konservasi. Partisipasi masyarakat untuk Pemberdayaan masyarakat melalui bantuan pembinaan daerah penyangga kawasan TNRAW di Desa Lanowulu, Desa Tatangge, Desa Lombakasih, dan Desa Trimulya menunjukan bahwa tiga alternatif bantuan yang ditawarkan yaitu Bantuan Dasar, Bantuan Teknis dan Bantuan Modal yang tepat diberikan berupa Bantuan Teknis (BT) dengan presentase masing-masing desa : anowulu dan Tatangge 37,1 %, Lombakasih 39,6 %, dan Trimulya 38,7 %.

The Community Empowerment Program through Development Activities on the National Park Buffer Region of Aopa Watumohai Swamp (TNRAW) aims to improve a community welfare around the area and to provide comprehension of the function importance of the National Park Buffer Region of Aopa Watumohai Swamp so that interference or pressure toward area in form of encroachment (occupational), illegal logging and illegal hunting and stealing of other forest products is reduced or not occur again.The objective of research are: (1) to observe the social-economic condition of Lanowulu Village community, Lombakasih Village, Tatangge Village, Trimulya Village and disturbance level to the National Park Buffer Region of Aopa Watumohai Swamp in four areas after obtaining development assistance of buffer region over past five years, (2). To know the control process on implementation of giving buffer region develompent assistance to Lanowulu Village, Tatangge Village, Countryside Lombakasih Village, Trimulya Village community groups, by the National Park Buffer Region of Aopa Watumohai Swamp party,(3). To find out the community participation and assessment of giving development assistance of Buffer Region to Lanowulu Village, Tatangge Village, Lombakasih Village, Trimulya Village community groups by the National Park Buffer Region of Aopa Watumohai Swamp party. Data were analyzed with qualitative descriptive by data collection techniques among other interview, observation and documentation through a questionnaire (goal 1 and 2) and using the Analytical Hierarchy Process (goal 3).The analysis results show that community empowerment program through buffer region development of the National Park Buffer Region of Aopa Watumohai Swamp in Lanowulu Village, Tatangge Village, Lombakasih Village and Trimulya Village have not influence optimally to the community socio-economic changes, thus affecting the existence of the National Park Buffer Region of Aopa Watumohai Swamp. The control process on implementation of giving a buffer region development assistance was not maximum due to limited human resources, coordination with parties was less optimal and the lower understanding about the importance of conservation region. Public participation for community empowerment through a buffer region development assistance of the National Park Buffer Region of Aopa Watumohai Swamp in the Lanowulu Village, Tatangge Village,Lombakasih Village, and Trimulya Village show that the three alternatives assistance offered that is an appropriate Basic Assistance, Technical Assistance and Capital Assistance given in form of Technical Assistance (BT) with a percentage of each village: Tatangge and Lanowulu 37.1% Lombakasih 39,6 %, and Trimulya 38,7 %.

Kata Kunci : Taman Nasional Rawa Aopa,Masyarakat,Sosek,Kontrol,Bantuan teknis,Pemberdayaan,AHP


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.