Pemanfaatan minyak atsiri beberapa tanaman sebagai larvasida nyamuk di laboratorium

ELY, Jumarni, Dra. Susi Iravati, Apt, Ph.D

2010 | Tesis | S2 IKM-Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan

Latar Belakang: Infeksi penyakit tular vektor antara lain Deman Berdarah Dengue, Malaria dan Filariasis disebabkan oleh jenis nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx. quinquefasciatus. Larvasida merupakan salah satu konsep pengendalian vektor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi senyawa minyak atsiri, membandingkan perbedaan konsentrasi efektif jenis minyak atsiri tanaman S. aromaticum L, C. cullilawang Blume, M. fragans Houtt, Anropogon..sp terhadap kematian larva nyamuk dan membandingkan perbedaan efek residu perlakuan jenis minyak atsiri terhadap kematian larva nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx. quinquefasciatus di laboratorium. Metode: Penelitian ini adalah eksperimen semu laboratorium dengan tahapan pengujian berupa analisis GC-MS, uji toksisitas pelarut, uji toksisitas minyak atsiri (penentuan LC95) dan uji efek residu untuk jenis minyak atsiri tanaman S. aromaticum L, C. cullilawang Blume, M. fragans Houtt, Andropogon.sp terhadap kematian larva nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx. quinquefasciatus di Laboratorium. Hasil Penelitian: GC-MS memperlihatkan komposisi senyawa yang dimiliki masing-masing minyak atsiri, analisis probit perlakuan jenis minyak atsiri tanaman S. aromaticum L, C. cullilawang Blume, M. fragans Houtt, Andropogon.sp terhadap larva nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx. quinquefasciatus menunjukkan bahwa jenis minyak atsiri tanaman C.cullilawang Blume mempunyai tokisitas yang paling tinggi (LC95=0,00606%v/v) untuk larva Cx. quinquefasciatus . Sedangkan uji duncan analisis lanjut anava menunjukkan adanya perbedaan efek residu perlakuan jenis minyak atsiri tanaman S. aromaticum L, C. cullilawang Blume, M. fragans Houtt, Andropogon sp yang paling efektif terhadap kematian larva nyamuk yaitu S.aromaticum L untuk larva nyamuk Cx. quinquefasciatus dan M. fragans Houtt untuk larva nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus, Cx. quinquefasciatus.

Background: Vector borne diseases infections that include Dengue fever, malaria and Philariasis is caused by species of Ae. aegypti, An. aconitus and Cx. quinquefasciatus. Larvaside represents one of the concepts of vector control. Objective: The current research was aimed to identify the composition of essential oil compound, to compare the effect of the differences in effective concentration of essential oil of S. aromaticum L, C. cullilawang BI, M. fragans Houtt, Andropogon.sp plants on the mosquito larvae mortality, and to compare the differences in residual effect of essential oil treatment on Ae. aegypti, An. aconitus and Cx. quinquefasciatus larvae mortality in laboratory. Method: The research is an quasi experimental laboratoric design with the test phases of the GC-MS analysis, solvent toxicity test, toxicity test of essential oil (LC95 determination) and test for residual effects of essential oils from plant species of S. aromaticum L, C. cullilawang BI, M. fragans Houtt, Andropogon.sp on the Ae. aegypti, An. aconitus and Cx. quinquefasciatus larvae mortality in the laboratory. Result: GC-MS showed the compound of each type of essential oil, probit analysis of essential oil treatment effect of S. aromaticum L, C. cullilawang BI, M. fragans Houtt, Andropogon.sp plants on the Ae. aegypti, An. aconitus and Cx. quinquefasciatus larvae demonstrated that the essential oil from C.cullilawang BIume plant have the highest toxicity (LC95=0,00606%v/v) for Cx. quinguefasciatus larvae. While advance Duncan test of anova analysis shows the differences in residual effects of essential oil treatment of S. aromaticum L, C. cullilawang BI, M. fragans H, Andropogon sp plants that proved as most effective for the larvae mortality; that is, S.aromaticum L for Cx. quinquefasciatus and M. fragants Houtt for Ae. aegypti, An. aconitus, Cx. quinquefasciatus larvas.

Kata Kunci : Larvasida,Minyak atsiri,Larva nyamuk,Konsentrasi efektif,Efek residu