Pemanfaatan program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi oleh ibu hamil di Puskesmas Hamadi Jayapura
WAROUW, Nouvy Helda, Prof. dr. M.Hakimi, SpOG(K), Ph.D
2010 | Tesis | S2 IKM-Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan ReproduksiLatar Belakang: Utilisasi sarana pelayanan kesehatan adalah merupakan indikator yang sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Tata pemerintahan yang baik mengharuskan pemerintah baik pusat maupun daerah menjamin warganya untuk memperoleh akses dan kualitas yang sama dalam pelayanan publik termasuk di dalamnya pelayanan kesehatan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak/PMTCT. Kasus HIV pada anak di Indonesia sembilan puluh persen terjadi kerena penularan dari ibu ke bayi. Penularan tersebut dapat dicegah jika ibu hamil sejak dini diketahui serostatusnya dan mendapat pengobatan dengan tepat. Integrasi program pencegahan HIV dari ibu ke bayi telah dilakukan oleh puskesmas Hamadi Jayapura, namun keikutsertaan ibu hamil untuk program PMTCT masih rendah. Tujuan Penelitian: Untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan pemanfaatan program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi/PMTCT oleh ibu Hamil di Puskesmas Hamadi Jayapura. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Pengambilan dengan menggunakan metode purposive sampling, sehigga didapatkan 12 informan, yang terdiri dari dua bagian yaitu, 6 petugas program PMTCT, dan 6 pasien ibu hamil. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif melalui data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Hasil: Pemanfaatan program PMTCT oleh ibu hamil adalah kesadaran individu terhadap ancaman yang dirasakan dari kesakitannya dan pertimbangan keuntungan serta kerugian yang akan diperoleh. Dalam evaluasi pemanfaatan program PMTCT, berjalan sesuai prosedur dan petugas yang terlibat dalam program PMTCT telah mendapat pelatihan khusus tentang PMTCT dan bagi Puskesmas Hamadi lebih mengutamakan pelayanan namun terdapat beberapa kendala baik dari segi tenaga yang minim dan dana operasional yang tidak lancar yang dapat menghambat jalannya layanan program PMTCT. Sehingga hanya beberapa pasien ibu hamil yang terjaring dalam program PMTCT. Kesimpulan: Dalam pelaksanaan program PMTCT di Puskesmas Hamadi sudah sesuai dengan pedoman Depkes, yaitu menjaring semua ibu hamil yang berkunjung untuk memberikan informasi tentang HIV serta melakukan konseling dan tes HIV sukarela. Namun pemberian infromasi tentang HIV dan PMTCT tidak diberikan pada semua ibu hamil pada saat ANC oleh petugas ANC, padahal leawat ANC bisa menjadi awal pintu masuk upaya PMTCT, sehingga pemberian informasi tersebut tidak harus menunggu keberadaan konselor.
Background: Utilization of health facilities is an important indicator in health service system. Good governance requires the government either at the local or national level to ensure equal access and quality for public service including health service for prevention of mother to child HIV transmission. HIV cases among children in Indonesia are mostly (90%) due to transmission from mother to child. The transmission can be prevented when the serostatus of pregnant mother is detected early to enable relevant medication. Integration of prevention of mother to child HIV transmission (PMTCT) program has been implemented by Hamadi Health Center Jayapura; however participation of pregnant mothers in PMTCT program is still relatively low. Objective: To get an overview of the utilization of PMTCT program by pregnant mothers at Hamadi Health Center Jayapura. Method: The study used qualitative method with descriptive case study design. Data were obtained through indepth interview, observation and document studies. Informant consisted of 12 people purposively taken, comprising 6 staff of PMTCT program and 6 pregnant mothers. Data were analyzed qualitatively through data reduction, display and conclusion drawing/verification. Result: The utilization of PMTCT program by pregnant mothers was individual awareness of threat felt from illness and consideration of potential benefit and loss. The utilization of PMTCT program was relevant with the procedure and staff in charge of the program had got special training on PMTCT. Hamadi Health Center prioritized services however there were constraints both in limited human resources and operational budget that hampered the well running of PMTCT program services resulting in only a few number of pregnant mothers covered in PMTCT program. Conclusion: The implementation of PMTCT program at Hamadi Health Center was relevant with the guideline specified by the Ministry of Health, i.e. covering all pregnant mothers visiting to get information about HIV and have counseling and voluntary HIV test. However the provision of information about HIV and PMTCT did not include all pregnant mothers during antenatal care (ANC), whereas ANC could be an entry point of PMTCT. The provision of information should not wait for the availability of counselor.
Kata Kunci : Program PMTCT,HIV,Ibu hamil