Evaluasi kebijakan pembangunan taman kuliner sebagai tempat relokasi pedagang kaki lima di Kabupaten Sleman
NURTRIANTO, Muh. Yunan, Drs. Sukamdi, M.Sc
2010 | Tesis | S2 Magister Studi KebijakanTesis dengan judul “Evaluasi Kebijakan Pembangunan Taman Kuliner sebagai tempat relokasi Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Sleman†ini merupakan hasil penelitian kebijakan publik berkenaan dengan pembangunan tempat relokasi PKL di Kabupaten Sleman. Hal ini dilatarbelakangi oleh ketidakefektivan pembangunan beberapa tempat relokasi PKL di Kabupaten Sleman. Oleh karena itulah penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktorfaktor penyebab ketidakefektivan salah satu tempat relokasi PKL di Kabupaten Sleman, yakni Taman Kuliner yang terletak di dusun Gejayan, desa Condongcatur, Kecamatan Depok. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut diatas, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Agar mendapatkan gambaran yang jelas, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pembangunan Taman Kuliner Condongcatur sebagai tempat relokasi PKL dapat dikatakan sebagai sebuah pembelajaran yang bersifat bad practice (contoh buruk) dalam konteks kebijakan penataan PKL di Kabupaten Sleman. Hal ini dapat dilihat dari indikator minimnya tingkat okupasi, sepinya pengunjung setiap hari dan juga masih banyaknya tunggakan uang pendaftaran kios yang sampai saat ini belum terbayar. Selanjutnya juga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan Taman Kuliner sebagai tempat relokasi PKL di Kabupaten Sleman adalah faktor infrastruktur, sumber daya, dukungan peraturan dan sikap kelompok sasaran. Faktor infrastruktur terutama berkenaan dengan tiadanya studi kelayakan dan pemilihan lokasi yang dinilai kurang strategis. Faktor sumber daya terkait dengan minimnya kualitas entrepreneurship para personil pengelola yang notabene merupakan PNS yang serba dibatasi peraturan formal dan anggaran APBD dengan siklus tahunan yang serba prosedural. Faktor dukungan peraturan terkait dengan peraturan yang dibuat tanpa melibatkan partisipasi obyek kebijakan, sehingga kurang dapat diimplementasikan dengan baik. Faktor sikap kelompok sasaran terkait dengan minimnya partisipasi sehingga rentan penolakan dari obyek kebijakan, dalam hal ini para pedagang kaki lima.
This thesis entitled “ Evaluation on the Culinary Park as relocation area for Street Vendors in Sleman district†was based on the research results on public policy concerning PKLs (street vendors) in Sleman district. The underlying background was on the ineffective development of some PKL relocation in Sleman district. Therefore, this research aimed to identify the causing factors of effectiveness in one of PKL relocation area in Sleman District, namely Taman Kuliner (Culinary Park) situated in Gejayan sub-village, Condongcatur village, Depok sub-district. To this end, descriptive method with qualitative approach was used in this research. To obtain clear description, data collection was performed through indepth interviews, observations, and documentation study. Based on data analysis results, it was concluded that the development of Taman Kuliner Condongcatur (Condong Catur Cullinary Park) as PKL relocation area was considered as bad practice learning in the context of PKL regulation policy in Sleman district. This was indicated by minimum occupancy rate, lower level of daily visitors, and the recent outstanding of unpaid kiosk registration fee. Moreover, factors causing the failure of Taman Kuliner as PKL relocation area in Sleman District involved infrastructure, resource, supporting regulation, and target group attitude factors. Infrastructure factor, particularly, concerned with unavailability of feasibility study, and decision to select less strategic location. Resource factor related to the minimum entrepreneurship quality of managing personnels mostly worked as civil servants under limited formal regulations and APBD (Local Budget) with complex procedure -based annual cycle. Supporting regulation factor related to the regulation disregarding participation involvement of policy objects; hence, it produced less good implementation. Target group attitude was related to minimum participation; hence, it was vulnerable to the resistance of policy objects, in this case, the street vendors.
Kata Kunci : Evaluasi kebijakan,Relokasi PKL